Ketika pemberi zakat/sedekah langsung bertatap muka dengan penerima zakat, bisa saja muncul rasa riya'pada diri si pemberi zakat/sedekah. Sedangkan penerimanya mungkin saja merasa malu sebagai si tangan di bawah. Berzakat/sedekah melalui online dengan perantara amil zakat insyaAllah bisa menjadi penengah, menjaga pemberi zakat agar terhindar dari riya', menjaga penerima zakat dan sedekah dari rendah diri.
- Tepat sasaran
Beberapa filantropi terkemuka memiliki rancangan dan program kerja yang rapi. Para amil zakat ini telah memetakan daerah, pihak-pihak yang berhak menerima zakat dan sedekah.
- Bukti zakat bisa digunakan untuk mengurangi pajak
Menurut peraturan perundangan, bukti zakat bisa digunakan untuk mengurangi pajak.
Dikutip dari online-pajak:
zakat dapat menjadi pengurang pajak di SPT Tahunan Hal ini tercantum dalam Undang-Undang No. 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat pada pasal 22 dan Pasal 23 ayat 1-2.
- Pasal 22: Zakat yang dibayarkan oleh muzaki kepada BAZNAS atau LAZ dikurangkan dari penghasilan kena pajak.
- Pasal 23: Baznas atau LAZ wajib memberikan bukti setoran zakat kepada setiap muzaki (pemberi zakat), dan bukti tersebut digunakan sebagai pengurang penghasilan kena pajak.
 Tujuan aturan perundangan ini adalah agar wajib pajak yang muslim tidak terkena beban ganda. Sebagian besar muslim merasa lebih afdo mengeluarkan zakat mal daripada membayar pajak..
- Jangkauan lebih luas
Bisa saja terjadi di suatu daerah tak ada lagi fakir miskin. Sementara di daerah yang jauh masih banyak kaum dhuafa yang membutuhkan bantuan. Filantropi yang bertindak sebagai amil zakat dan mengkoordinir zakat/sedekah secara online membantu mendistribusikan zakat/sedekah secara adil meski jauh dari tempat tinggal pemberi zakat.
Ditinjau dari keunggulannya, dapat diprediksi bahwa zakat dan sedekah online akan menjadi kebutuhan. Bukan sekadar ikut trend online-onlinean. Apalagi banyak pilihan untuk berzakat dan sedekah online. Baik dari filantropi maupun dari aplikasi mobile banking yang kita miliki.
Ramadan segera berlalu. Mari bersegera mengumpulkan pahala sebelum masa-masa emas menjadi debu. Jika belanja online bisa membuat jemari rajin menari di atas gawai, masa' sih untuk bersedekah online masih berandai-andai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H