Ini sih efek bonus dari jalan kaki pagi hari. Kebetulan saya hobi jalan kaki pagi-pagi di sekitar perumahan. Nggak cuma niat menggerakkan badan demi kesehatan, saya juga senang mengabadikan matahari terbit dan menjadi ide konten untuk instagram atau blog pribadi. Kebetulan bagian belakang perumahan masih berupa tanah lapang dan sawah. Jalan paving sudah disiapkan sehingga bisa berfungsi layaknya jogging track meski untuk sementara saja, selama tanah lapang belum dibangun rumah-rumah.
Jalan kaki penuh berkat, InsyaAllah sehat, konten untuk media sosial juga kudapat. Sampai tetangga menjulukiku sebagai fotografer perumahan. Karena setiap usai jalan-jalan, media sosial saya berhias foto matahari terbit, bunga, burung terbang dan pepohonan.
"Puasa-puasa kok olahraga  mending tiduran sehabis subuh, nonton tivi usai tarawih"  Terserah aja deh, saya aja yang terpaksa mengurangi rute jalan kaki selama Ramadan merasa ada bedanya. Biasanya minimal sekali dalam sepekan bisa jalan-jalan beberapa putaran. Kini selama Ramadan usai subuh berdiam di masjid hingga syurug, otomatis rute jalan kaki hanya masjid-rumah, eh ngaruh ke berat badan. Duh, Ramadan sudah separuh jalan tapi berat badan hanya turun sekilo doang. Padahal udah jarang banget minum dan makanan manis, mengurangi karbohidrat dan membiasakan untuk terus bergerak, beraktivitas di dalam rumah. Jika ingin berat badan turun lagi, mungkin harus menambah porsi olahraga jalan kaki malam hari, atau senam ringan di dalam rumah. Yuk ah, kita coba lagi...mariii.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H