Lalu doa yang mana yang sebaiknya kita lantunkan saat berbuka puasa? Kalau menurut pandangan saya sebagai orang awam, doa adalah ibadah yang tidak mengikat. Asalkan bukan doa bacaan dalam sholat yang tidak boleh diganti sembarangan, insyaAllah setiap doa niatnya sampai kepada Allah menanti untuk dikabulkan.Â
Seperti misalnya kita berdoa bisa menang Samber THR Kompasiana, atau doa untuk kebaikan lainnya, tentu bebas saja asal tidak menyalahi aturan syariat. Namun yang masih sering kurang diperhatikan adalah saat yang tepat membaca doa buka puasa.Â
Kedua doa berbuka puasa tersebut, hendaknya dibaca setelah kita membatalkan puasa dengan berbuka, entah dengan seteguk air atau sebiji korma. Sebaiknya, saat adzan Maghrib berkumandang sebagai pertanda waktu berbuka, kita baca basmallah kemudian makan atau minum sesuatu sekadar untuk membatalkan puasa. Barulah membaca doa buka puasa.
Ketika menulis artikel ini, saya merasa Ramadan seolah berlari. Tak terasa telah berpuasa enam belas hari. Malam ini usai tarawih, Masjid Al Ukhuwwah mengadakan khataman Al Quran, sebagai rasa syukur memperingati Nuzulul Quran di malam 17 Ramadan. Doa dan dzikir dilantunkan usai khataman. Selagi masih ada waktu di bulan Ramadan, semoga kita mampu memperbanyak doa dan memohon ampunan. Berharap bisa disucikan dari segala dosa, kelak berpulang husnul khotimah dan tidak malu ketika berhadapan dengan Allah.
Daftar Pustaka
Konsultasi Syariah
Rumaysho
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H