Mohon tunggu...
Dwi Aprilytanti Handayani
Dwi Aprilytanti Handayani Mohon Tunggu... Administrasi - Kompasianer Jawa Timur

Alumni Danone Digital Academy 2021. Ibu rumah tangga anak 2, penulis konten freelance, blogger, merintis usaha kecil-kecilan, hobi menulis dan membaca Bisa dihubungi untuk kerjasama di bidang kepenulisan di dwi.aprily@yahoo.co.id atau dwi.aprily@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Tilik", Bahan Perdebatan Baru yang Tak Habis Diulik

21 Agustus 2020   17:13 Diperbarui: 21 Agustus 2020   17:07 506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Dadi wong ki mbok sing solutip" (jadi orang ini mbok yang bisa menawarkan solusi") kalimat dan meme ini beberapa hari terakhir sedang naik daun di media sosial. Awalnya (setahu saya) Tilik jadi trending topics di twitter. Lalu facebook ramai membahasnya. Lalu instagram Siti Fauziah, pemeran Bu Tejo tiba-tiba followernya bertambah begitu cepatnya.

Tilik, adalah bahasa Jawa yang jika diartikan dalam bahasa Indonesia adalah menjenguk. Menjenguk orang sakit atau keluarga di lain kota. Di film produksi Rawacana Film tilik digunakan untuk mewakili aktivitas menjenguk orang sakit. Tepatnya menjenguk bu Lurah. Menariknya film pendek dengan durasi sekitar 30 menit ini sangat realistis memotret budaya tilik orang-orang desa. Ibu-ibu sekampung patungan menyewa truck sebagai alat transportasi untuk menjenguk bu lurah yang sedang menjalani rawat inap di rumah sakit di kota. Settingnya bagus, perjalanan yang harus melewati jalan berkelok, sawah-sawah. Dan kebayang satu truk isinya ibu-ibu semua. Gayeng karena pastinya pada ngobrol seru. Dan keseruan obrolan ibu-ibu ini yang menjadi kekuatan film.

Sebenarnya bukan hanya ngobrol biasa tapi "rasan-rasan" hehehe. Adalah tokoh Bu Tejo sebagai biang gosip yang tiada henti membicarakan Dian, sosok wanita muda di desa mereka. Lalu Yu Ning mengcounter kelakukan Bu Tejo yang dianggapnya sebagai fitnah karena tidak ada bukti nyata dalam menuduh Dian sebagai "bukan wanita baik-baik"

Screenshot film "Tilik"
Screenshot film "Tilik"
30 menit isinya obrolan ibu-ibu, nggak bosan nonton? Justru ini serunya. Akting Siti Fauziah sebagai Bu Tejo berhasil membuat penonton gemes, geli, sekaligus mikir "jangan-jangan bener apa yang diomongin Bu Tejo tentang Dian"

Dan tema film Tilik ini berhasil menyuguhkan tema baru untuk perdebatan di media sosial, terutama di kalangan wanita. Hahaha asik ya kini gak hanya debat masalah ASI Vs Sufor, Melahirkan Normal Vs SC, Ibu Rumah Tangga Biasa Vs Wanita Karir. Bahkan film pendek pun jadi bahan debat.

Yang kontra, rata-rata memiliki pendapat:

"Tilik ini ndak mendidik ...ngajarin orang ghibah, tidak ada pesan moral yang dibawanya"

"Gawat, ini masalah muslimah berjilbab dan tidak berjilbab, tapi kok ya bu Tejo itu nggak punya akhlak padahal berjilbab" (Kebetulan ibu-ibu satu truk ini pada pakai jilbab semua dan Dian digambarkan sebagai sosok tidak berjilbab"

"Dian nggak salah kok, dia bukan pelakor ..toh kan mereka sudah pisah"

"Kok ada adegan melawan hukum..nggak punya aturan"

Dan versi seberangnya kira-kira berkomentar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun