Mohon tunggu...
David Setiawan
David Setiawan Mohon Tunggu... profesional -

I am a Brand & Business Consultant at CREAinc integrated business solution. My Passion is Marketing Strategic, Branding, Movie, Music, and blogging.

Selanjutnya

Tutup

Money

Mio Suka-suka – Join Your Customer’s Club…

29 November 2011   03:24 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:04 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menarik sekali kalau mengikuti perkembangan bisnis otomotif, dalam hal ini yang dilakukan oleh Yamaha.. Yamaha sebagai produsen sepeda motor matic harus diakui bahwa brand Mio menjadi Top of Mind untuk sepeda motor matic (tanpa harus riset beneran).. Dengan menembak target market wanita, Mio berhasil mendobrak pasar sepeda motor terutama matic.. Bahkan Mio adalah icon sepeda motor yang terbukti kehandalannya.. Namun Mio tidak berhenti sampai di situ saja… Mio dengan Kampanye Suka-Suka nya mampu memanaskan pasar motor matic di Indonesia… karena ternyata Mio membuat pengguna-nya semakin menyukai Mio dengan ‘diperbolehkannya’ motor Mio dimodifikasi… ‘dilegalkan’ oleh pihak Yamaha.. bahkan membangun suatu komunitas pecinta Mio yang ‘jadi diri sendiri’.. menampilkan gaya yang gua banget..

Tidak berhenti sampai di situ saja, Yamah juga mengajak para penggila modifikasi motor untuk mengikuti kontes modifikasi motor via facebook.. Yamaha, Brand besar dalam pasar motor  malah mengajak untuk modifikasi? Persepsi yang sudah terbangun selama ini bahwa yang namanya modifikasi merusak ‘orisinalitas’ Brand ternyata sudah tidak berlaku lagi.. WHY? karena pasar saat ini tidak lagi bicara tentang produk, bukan tentang market lagi… tetapi lebih dari itu.. Marketer harus mampu menangkap DESIRE para customernya.. dan yang terlebih penting adalah.. bagaimana suatu Brand di-CONFIRM oleh komunitas yang memang jadi target market.. Karena hal tersebut penting dan berpengaruh terhadap hidup matinya suatu Brand.. Mengapa MIO Suka Suka di-CONFIRM? Karena itulah yang menjadi DESIRE para pengendara motor matic.. Harus GAYA… Harus LIFESTYLE.. 1. DEEP INSIGHT your CUSTOMER’s DESIRE
Harus dimulai dari insight yang mendalam tentang apa yang paling diinginkan oleh para customer. Kadangkala riset kuantitatif dan kualitatif belum tentu mendapati hal apa yang diinginkan oleh customer. Maka perlu mengenali lebih dalam karakter customer, kemudian menggali lebih dalam apa yang diinginkan, bukan apa yang dibutuhkan customer.. 2. JOIN their COMMUNITY
Tidak cukup hanya mengenali komunitasnya saja.. sebuah Brand harus mampu untuk masuk ke dalam komunitas tersebut.. Seorang Marketer tidak bisa hanya melihat dari luar dan mencoba untuk menganalisa, karena untuk benar-benar tahu apa yang menjadi DESIRE customer, maka harus masuk dan mengikuti Lifestyle mereka.. Karena kadangkala.. Customer sendiri tidak mengerti apa yang menjadi keinginan mereka sebelum kita menunjukkannya kepada mereka.. caranya? Join their COMMUNITY.. 3. CREATE, INNOVATE, and DELIVER it to the COMMUNITY
Ciptakan sesuatu yang inovatif kemudian berikan kepada komunitas target market apa yang menjadi keinginan mereka.. Intinya bagaimana kita bisa memberikan solusi terhadap apa yang menjadi keinginan mereka namun tidak kunjung diberi jawaban.. Maka sebuah Brand akan di-CONFIRM oleh komunitas tersebut, karena mampu memberikan solusi yang terbaik bagi mereka.. Masih ingat Epson L100?
Printer resmi pertama yang menggunakan sistem tank, yang dilakukan oleh para modifikator printer.. Cukup Smart kan dalam melihat pasar? Karena mampu memberikan solusi bagi customernya.. Lalu bagaimana dengan Brand Anda? Sudah mampu menjawab dan memberikan solusi?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun