Coca-Cola, Apple, Microsoft, Virgin, dan masih banyak perusahaan lainnya adalah nama-nama perusahaan yang akan muncul ketika kita ditanya perusahaan world class. Kalau dari Indonesia? mungkin tidak ada nama yang akan keluar, bisa jadi karena belum ada perusahaan asli Indonesia yang sudah World Class, atau mungkin kalaupun ada, bisa jadi kita belum percaya ada perusahaan asli Indonesia yang sudah World Class. Namun dengan pasar yang semakin horizontal seperti saat ini, menjadi World Class Company bukan hanya angan-angan saja. Bukan tidak mungkin kalau perusahaan di Indonesia bisa menjadi World Class Company. World Class – Average is Not Enough
Average is not enough.. kalau kita belajar dari perusahaan kelas dunia, mereka tidak pernah setengah-setengah dalam menjalankan
bisnis mereka, menciptakan produk/jasa yang inovatif dan kreatif danÂ
one step ahead dibandingkan kompetitornya. Apple dengan iPod, iPhone, dan iPad-nya membuat teknologi menjadi lifestyle, kemudian menciptakan suatu standard tinggi yang sulit untuk diikuti oleh brand kompetitornya. Semua produk dari Apple bukanlah produk yang hanya rata-rata saja di pasar, semua produk nyaÂ
one step ahead.
World Class – Vision, Strategy & Tactic
Visi yang jelas, strategi jangka panjang dan taktik jangka pendek merupakan pondasi di mana perusahaan akan berhasil memiliki proses bisnis yang tidak hanya efisien, tetapi juga efektif. Investasi terhadap sumber daya manusia maupun infrastruktur pendukung tidak akan sia-sia kalau visi dan tujuannya jelas. Pastinya dengan proses bisnis yang benar, produk/jasa kualitasnya terjaga dengan harga yang kompetitif dan mampu diterima oleh pasar.
World Class – Focus on Character and DNA uniqueness
Fokus dengan Karakter dan DNA yang unik adalah salah satu ciri perusahaan kelas dunia. Zappos sebagai salah satuÂ
online shop company memiliki karakter yang unik dengan DNA-nya yang delivering happiness. Bagi mereka produk bukanlah differensiasi utamanya, tetapi fokus dengan karakter mereka yang memberikan care kepada customernya, sehingga customernya benar-benar merasakan DNA-nya yang delivering Happiness.
World Class – Glocal (Think Globally Feel Locally) Kuncinya adalah dengan mengadopsi manajemen global, sehingga standard nya adalah standard kelas dunia, namun menghadirkan karakter yang sesuai dengan karakter lokal. Karena tanpa kemampuan adaptasi untuk memahami karakter unik lokal, baik customer ataupun pola bisnis, perusahaan kelas dunia tidak akan mampu memenangkan pasar. KFC, McDonald sudah melakukan hal tersebut dalam melakukan pengembangan produk-produk dan service-nya.
World Class – Customer Connectivity & Engagement
Dengan perubahan pasar yang terjadi saat ini, sesuai dengan Marketing 3.0 di mana terjadi perubahan dari product centric (Marketing 1.0) ke customer centric (Marketing 2.0) hingga ke Human Spirit. Artinya customer saat ini tidak hanya melihat produk dan service, tetapi lebih dari itu adalah kepedulian terhadapÂ
people danÂ
planet. Seperti yang dilakukan oleh Anita Roddick dengan the BODYSHOP, yang membuat customer engage dengan Brand-nya adalah karena the BODYSHOP care dengan hak-hak perempuan dan juga kepedulian terhadap lingkungan. Hal tersebut yang akan membuat produk/jasa memilikiÂ
value dan selalu
connect dengan customer.
World Class – Work Smart than Work Hard
Last but not Least.. Work Smarter than Work Harder.. Dengan perubahan pasar yang begitu cepat, dibutuhkan tidak hanya kerja keras, tetapi juga kerja cerdas. Tidak hanya cerdas dalam melihat peluang, tetapi juga cerdas dalam kolaborasi untuk menggabungkan berbagai macam sumber daya untuk mencapai tujuan. Tidak bisa semuanya dilakukan sendiri dengan sumber daya yang terbatas, karena semua sedang berpacu untuk menjadi yang terdepan. Maka penting sekali untuk berkolaborasi dengan pihak lain, menggabungkan kapasitas dan kompetensi sehingga bersinergi untuk mencapai suatu percepatan dalam bisnis.
World Class Company.. bukan hanya angan-angan semata.. bukan tidak mungkin dalam 5 tahun ke depan ada perusahaan asli Indonesia yang menjadi World Class Company.. siapa yang akan memulai kira-kira?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Money Selengkapnya