Susu segar terdiri dari sekitar 4% lemak, sebagian besar terdiri dari partikel-partikel yang berbentuk butiran-butiran kecil. Jika susu segar dibiarkan, lemak akan membentuk lapisan krim di permukaan. Ketika susu segar masuk industrialisasi, susu dan lemak susu mengalami proses homogenisasi. Proses ini menyebabkan lemak susu menjadi lemak terhidrogenisasi (lemak teroksidasi) atau dapat dikatakan telah berkarat. Seperti halnya semua lemak terhidrogenisasi, lemak dalam susu homogen buruk bagi tubuh.
Susu untuk bayi
Kebanyakan orang memiliki cukup banyak enzim laktase ketika masih bayi. Enzim laktase ini berguna untuk mengurai laktosa. Laktosa adalah zat gula yang hanya terdapat dalam susu mamalia. Ketidakmampuan mengurai laktosa akan menyebabkan diare. Hal ini sering ditemui ketika bayi berganti dari ASI ke susu formula.
Seiring bertambahnya usia, enzim laktase pada manusia semakin berkurang dan tidak dimiliki lagi oleh orang dewasa. Hal ini menjelaskan mengapa sebenarnya Tuhan menciptakan manusia dan segala jenis mamalia lain hanya perlu minum susu ketika masih bayi, ketika belum bisa mencerna jenis makanan lain
Tidak ada mamalia lain di dunia ini yang minum susu setelah dewasa (kecuali homo sapiens = manusia).
Pengetahuan-pengetahuan baru yang membuat kita terkaget-kaget berulang kali ini ditulis Dr. Hiromi Shinya dalam bukunya The Miracle of Enzyme.
Buku yang awalnya booming di Jepang, ketika diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris dengan judul asli "The Enzyme Factor" rata-rata terjual 100.000 copy setiap bulan sejak tahun 2008 - 2009 menjadikan buku tersebut salah satu bestseller buku kesehatan populer. Apa yang dituliskan di buku tersebut sangat sejalan dengan belasan buku diet kesehatan lain, juga bisa menjelaskan menu diet ketat bagi penderita kanker.
Penjelasan mengenai susu diatas hanya sebagian kecil dari isi buku The Miracle of Enzyme yang sesungguhnya menjelaskan pentingnya enzim bagi manusia. Selama ini enzim hanya dianggap sebagai katalisator (pemercepat) dalam proses metabolisme tubuh dan bukan sebagai zat utama. Itu mengapa dalam semua jenis makanan saat ini, yang menjadi perhatian adalah kandungan protein, kandungan vitamin, dan karbohidrat. Sedikitpun tidak ada yang menginformasikan mengenai kandungan enzim.
Padahal menurut Dr. Hiromi Shinya dalam bukunya, faktor enzim adalah sangat penting. Semua aktivitas metabolisme tubuh memerlukan enzim, namun cadangan enzim manusia adalah tidak tak terbatas. Hal ini bisa menjelaskan mengapa kemudian ada orang yang terkena sakit kanker dan berbagai jenis penyakit lain.
Walaupun menghabiskan sebagian besar hidupnya sebagai dokter, Dr. Hiromi Shinya juga mengkritik ilmu kedokteran modern (barat) yang meenganggap organ tubuh manusia sebagai komponen-komponen terpisah sehingga pengobatan barat tidak melihat kesehatan manusia sebagai suatu kesatuan fungsi yang terintegrasi.
Peringatan: Jangan membaca buku ini jika Anda bukan termasuk orang yang open minded. Namun sebaliknya jika Anda termasuk manusia yang open minded, terbuka untuk berbagai pengetahuan dan kemungkinan yang lebih baik, hanya satu rekomendasi, belilah buku ini.