Mohon tunggu...
Darwin Tjoe
Darwin Tjoe Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Inilah kerja BRTI

16 Februari 2010   00:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:54 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) dibentuk pemerintah untuk menjadi wasit dalam bisnis operator seluler di tanah air.

Lama tidak pernah terdengar apa sepak terjangnya, apa yang telah dilakukan dalam menciptakan lapangan permainan yang adil bagi semua operator; minggu kemarin BRTI menurunkan "fatwa" yang mengharamkan operator seluler menawarkan fitur SMS Gratis.

Konon, alasannya karena SMS gratis ini bisa mengganggu jaringan dan kenyamanan pelanggan telekomunikasi plus sistem penagihan SMS bukan berbasis interkoneksi dan masih menggunakan skema sender keep all (SKA).

Hmm, coba pikirkan bagaimana nalar dan logika orang-orang pintar yang tergabung di BRTI ini.

Jika SMS gratis bisa mengganggu jaringan telekomunikasi, bagaimana penjelasan BRTI tentang polling-polling yang mengeksploitasi penggunaan SMS. Contohnya acara-acara yang diselenggarakan stasiun televisi seperti AFI, Idol, Master dsb. Pembawa acara dengan demonstratif selalu menyerukan kepada pemirsa untuk "... mengirimkan SMS SEBANYAK-BANYAKNYA..."

Apakah BRTI tidak menguatirkan "kenyamanan" pelanggan lain terganggu?

Belum lagi penyedia content sampah yang dengan segala upaya mencoba mengelabui pengguna seluler agar "REG .... (sampah)"

Apakah BRTI betul peduli dengan "kenyamanan" pelanggan telepon seluler?

Skema Sender Keeps All (SKA) yang dipermasalahkan juga tidak masuk akal. Sejak operator seluler sepakat membuka jalur SMS lintas operator belasan tahun yang lalu sebenarnya hal ini sudah dipertimbangkan dengan matang.

Walaupun operator pengirim takes all income, tetapi ketika penerima SMS membalas, gantian operator lain yang takes all income. Fair enough untuk semua opeator, baik operator besar maupun operator kecil.

Itu mengapa hampir semua operator di Indonesia membolehkan Yahoo meneruskan pesan di Yahoo Messenger ke handphone pelanggan dalam bentuk SMS walaupun Yahoo tidak membayar sesen pun untuk itu. Harapannya adalah ketika pelanggan handphone reply menggunakan SMS juga, operator Sender Keeps All income.

Karena sistem penagihan SKA, operator yang menawarkan paket SMS tidak akan rugi sesen pun, paling-paling cuma berkurang pendapatannya saja. Toh, operator mempunyai banyak sumber income lain yang jauh lebih menggiurkan, seperti REG-REG an yang dikirimkan ke nomor premium SMS 4 digit.

Apa iya, BRTI benar-benar memikirkan kenyamanan pelanggan seluler.

Jika iya, masih banyak praktek-praktek busuk yang jauh lebih perlu dibersihkan seperti REG-REG an content sampah, pemaksaan subscribe RBT, praktek-praktek yang menyedot pulsa HP secara suka-suka dan lusinan praktek lain yang turut memiskinkan rakyat kecil.

Apakah BRTI betul berpihak pada rakyat kecil (pelanggan)?
Rasanya masih jauh, BRTI kelihtannya masih lebih berpihak pada pemilik modal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun