a. Melakukan pemilahan yaitu melakukan pemisahan terhadap limbah organik dan limbah anorganik. Bagi masyarakat yang memiliki lahan perkebunan atau pertanian limbah organik dapat diolah menjadi pupuk organik atau pupuk kompos, sedangkan untuk limbah anorganik seperti botol, kaleng, plastik dapat dilolah dengan di daur ulang menjadi mainan anak, celengan, pot bunga, dan lain sebagainya sehingga menjadi barang-barang yang bernilai.
b. Melakukan pewadahan yaitu kegiatan menampung sampah sementara sebelum dipindahkan ke tempat pemrosesan akhir atau disingkat TPA.
c. Melakukan pengumpulan. Proses pengumpulan sampah biasanya dilakukan oleh petugas kebersihan yang mendatangi setiap rumah kemudian diangkut dan dipindahkan ke tempat penampungan sementara atau disingkat TPS.
d. Melakukan pengangkutan, kemudian ditampung di tempat pembuangan sementara, kemudian pemrosesan akhir.
Penanganan sampah juga dapat dilakukan dengan konsep 3 R yaitu reduce (kegiatan mengurangi jumlah sampah dengan cara mengurangi penggunaan bahan atau barang kebutuhan), reuse (kegiatan memilah barang yang dapat digunakan kembali, pada prinsip ini kita wajib menghindari pemakaian barang sekali pakai ), dan recycle (kegiatan mendaur ulang barang yang sudah tidak terpakai, kegiatan ini dapat mengubah barang yang tidak berguna menjadi barang yang bernilai, contohnya dengan mengubah botol bekas, kaleng, plastik menjadi celengan, pot bunga, bunga hias, tempat pensil, dan lain sebagainya. Pada era saat ini, banyak industri-industri yang memanfaatkan barang daur ulang kemudian dijual melalui online dan menghasilkan banyak uang). Dengan begitu sampah-sampah yang kita hasilkan tidak akan mencemari lingkungan sekitar yang dapat menjadi penyebab timbulnya berbagai penyakit.
Perlu diingat, selain memperhatikan kebersihan air. jamban, dan pengelolaan limbah, alangkah baiknya sebelum kita mengonsumsi makanan tertentu, kita wajib memastikan kebersihan dari makanan tersebut. Hal itu dikarenakan apababila kita mengonsumsi makanan yang telah tercemar atau terkontaminasi baik virus maupun bakteri maka akan berimbas kepada kesehatan tubuh kita. Kontaminasi terhadap makanan dibagi menjadi dua yaitu kontaminasi langsung dan kontaminasi silang. Kontaminasi langsung adalah kontaminasi yang terjadi karena adanya bahan pencemar yang masuk kedalam makanan baik secara sengaja maupun tidak sengaja, sedangkan kontaminasi silang adalah kontaminasi yang terjadi secara tidak langsung kedalam pengolahan makanan.
Makanan yang telah terkontaminasi virus baik yang berasal dari penjamah maupun dari lingkungan luar, kemudian dikonsumsi oleh manusia, maka akan mengakibatkan gangguan percenaan yang disebut dengan penyakit diare. Terdapat sebuah penelitian yang menggambarkan bahwa 9 dari 10 orang yang menerapkan hygiene sanitasi terhindar dari penyakit diare. Berdasarkan penelitian itu, dapat diambil kesimpulan bahwa orang-orang yang menerapkan hygiene sanitasi dalam kehidupannya akan berpengaruh terhadap kesehatan dan kelangsungan hidupnya.
Mari bersama-sama kita memutuskan rantai penyebaran penyakit diare dengan membiasakan diri untuk memperhatikan hygiene sanitasi seperti mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, setelah buang air kecil, setelah buang air besar, memperhatikan kebersihan air, melakukan pengolahan limbah dengan benar, menciptakan jamban keluarga, mengolah sampah dengan benar, menjaga kebersihan diri, dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar.
Kita Bersih, Kita Sehat, Kita Sejahtera!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H