Mohon tunggu...
Devita Nur Fitria H
Devita Nur Fitria H Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hallo! Perkenalkan saya Devita Nur Fitria H seorang mahasiswa Ahli Gizi Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta

Semoga artikel kesehatan yang saya buat dapat menambah ilmu dan wawasan kita semua.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

9 dari 10 Orang yang Menerapkan Hygiene Sanitasi Terhindar dari Penyakit Diare

23 Juli 2023   13:00 Diperbarui: 24 Juli 2023   20:39 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar : LintasHaba

Hygiene sanitasi merupakan kegiatan yang berkaitan dengan kebersihan dan kesehatan seseorang, baik yang dilakukan terhadap diri sendiri maupun dengan lingkungannya. Sanitasi sendiri merupakan keadaan yang memengaruhi kesehatan serta kualitas hidup masyarakat. Hygiene sanitasi sangat berhubungan dengan makanan dan kesehatan karena apabila kita tidak memperhatikan kebersihan dari makanan yang kita konsumsi maka akan mengakibatkan masalah kesehatan pada diri kita. Hygiene sanitasi yang berhubungan dengan makanan disebut dengan hygiene sanitasi makanan.

Hygiene sanitasi sangat penting untuk dilakukan karena berpengaruh terhadap kesehatan seseorang. Seseorang yang menerapkan hygiene sanitasi akan terhindar dari berbagai masalah kesehatan salah satunya adalah diare. Diare merupakan gangguan pencernaan yang mengakibatkan feses menjadi lembek atau cair. Hampir sebagaian besar wilayah di Indonesia terdapat kasus diare, diare dapat disebabkan oleh virus, makanan yang terkontaminasi, kebersihan yang tidak terjaga, dan lain sebagainya. Kejadian diare juga dapat dilihat dari kebersihan makanan yang dikonsumsi, penyediaan air bersih, penyediaan tempat pembuangan sampah, penyediaan pembuangan air limbah, dan lain sebagainya. Sanitasi yang kurang dapat menyebabkan tingginya angka kejadian diare.

Batasan diare adalah bertambahnya jumlah atau berkurangnya konsistensi tinja yang dikeluarkan lebih dari tiga kali dalam 24 jam.

Diare berdasarkan durasinya dibagi menjadi tiga yaitu :

  • Diare akut adalah jenis diare yang diakibatkan oleh gangguan pencernaan yang terjadi secara tiba-tiba dengan durasi selama 3 hingga 7 hari.
  • Diare persisten adalah jenis diare yang ditandai dengan seringnya buang air yang encer. Diare ini disebabkan oleh jenis patogen yang berbeda dengan diare lainnya.
  • Diare kronis adalah jenis diare yang berlangsung lebih dari 2 minggu.

Diare juga dipengaruhi oleh beberapa faktor baik secara langsung maupun tidak langsung. Orang yang mengalami diare biasanya merasakan gejala berupa perut mulas, mual atau muntah, pusing, lemas, demam, dan kulit terasa kering. Pengobatan diare dapat dilakukan dengan mencegah dehidrasi, penderita dapat mengonsumsi air putih, sop, atau mineral lain untuk mengganti cairan tubuh yang hilang. Sedangkan langkah untuk mencegah penyakit diare dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan diri, lingkungan, menerapkan hygiene sanitasi, dan mengonsumsi makanan yang bersih dan sehat. 

Upaya lain yang perlu diperhatikan dalam pencegahan diare adalah dengan :

a. Memperhatikan kebersihan air. Air adalah sumber daya alam yang berperan penting terhadap kelangsungan hidup manusia.  Air yang bersih adalah air yang tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, tidak tercemar oleh tinja, tidak tercemar limbah (limbah mencuci pakaian, limbah mencuci piring, dan lain-lain), tidak lengket, dan bebas bakteri. Air yang kotor atau sudah tercemar oleh bakteri dan virus kemudian dikonsumsi oleh manusia juga dapat menjadi penyebab terjadinya diare. Maka dari itu, penting bagi kita untuk memperhatikan kebersihan air. Semakin baik kualitas air semakin rendah terjadinya kasus diare.

b. Tersedianya jamban keluarga. Jamban merupakan salah satu sanitasi yang berkaitan dengan terjadinya kejadian diare. Jamban yang tidak saniter akan mempermudah terjadinya penularan penyakit diare, hal tersebut dikarenakan kemungkinan adanya mata rantai penularan yang berasal dari tinja yang kemudian berkembang biak ke penjamu baru.

c. Tersedianya pembuangan limbah. Sarana pembuangan air limbah menjadi salah satu media pencemaran lingkungan yang dapat mengakibatkan kejadian diare. Adapun contoh limbah seperti air sisa mencuci pakaian, air sisa mencuci piring, limbah kotoran manusia, limbah dari sisa makanan, dan lain-lain. Tidak hanya berdampak terhadap kesehatan, limbah-limbah tersebut juga berdampak terhadap lingkungan seperti menimbulkan bau yang tidak sedap. Maka dari itu, disarankan kepada masyarakat mampu memodifikasi lingkungan dengan membuat saluran pembuangan air limbah secara tertutup dengan jarak yang aman kurang lebih 10 meter.

Untuk limbah padat dapat dikelola dengan  :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun