Mohon tunggu...
dvta wjynti
dvta wjynti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswi Universitas Pamulang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bahasa Indonesia di Era Modern: Tantangan dan Peluang

29 Juni 2024   07:20 Diperbarui: 29 Juni 2024   07:31 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan Republik Indonesia. Bahasa Indonesia dikatakan sebagai bahasa persatuan karena menyatukan ratusan bahasa daerah, suku bangsa, ras dan agama serta beraneka ragam budaya di dalamnya. Jumlah penutur bahasa Indonesia saat ini mencapai lebih dari 270 juta jiwa. Jumlah tersebut belum termasuk penutur asing.

Sejarah Singkat Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia pertama kali diperkenalkan pada tanggal 28 Oktober 1928, tepatnya peristiwa Sumpah Pemuda. Naskah Sumpah Pemuda yang ditulis oleh Muhammad Yamin atas usulan M.Tabrani, pada poin ketiga menyatakan bahasa Indonesia dijadikan sebagai bahasa persatuan bangsa Indonesia.

Mengapa ikrar Sumpah Pemuda tidak menggunakan bahasa Indonesia tetapi menggunakan bahasa Melayu? Ada beberapa alasan yang menyebabkan bahasa Melayu yang kemudian diadopsi sebagai bahasa Indonesia. Hal itu karena:

a. Faktor Sejarah

Pada masa itu, bahasa Melayu sudah lama digunakan sebagai bahasa pergaulan (lingua franca) di berbagai wilayah Nusantara, terutama dalam perdagangan dan komunikasi antar suku bangsa. Bahasa ini relatif mudah dipahami oleh berbagai kelompok etnis yang ada di Indonesia.

b. Sederhana dan Mudah Dipelajari

Bahasa Melayu memiliki tata bahasa yang relatif sederhana dan kosa kata yang tidak terlalu sulit, sehingga lebih mudah dipelajari dan digunakan oleh orang-orang dari berbagai latar belakang etnis dan budaya.

c. Tradisi Tertulis yang Kuat

Bahasa Melayu sudah memiliki tradisi tertulis yang kuat dan panjang. Banyak karya sastra, hukum, dan agama yang telah ditulis dalam bahasa Melayu. Ini memberikan dasar yang kuat untuk dikembangkan menjadi bahasa nasional.

d. Simbol Persatuan

Pada Kongres Pemuda II, para pemuda Indonesia mencari simbol persatuan yang bisa diterima oleh semua suku dan kelompok etnis di Indonesia. Bahasa Melayu, yang sudah akrab di telinga banyak orang, dianggap sebagai pilihan yang tepat untuk menjadi bahasa persatuan.

e. Pengaruh Kuat dari Pergerakan Nasionalis

Banyak tokoh pergerakan nasionalis pada saat itu menggunakan bahasa Melayu dalam publikasi, pidato, dan komunikasi mereka. Ini memperkuat posisi bahasa Melayu sebagai bahasa yang bisa menyatukan perjuangan melawan kolonialisme.

Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, bahasa Melayu yang digunakan dalam Sumpah Pemuda tersebut kemudian dikembangkan dan diresmikan sebagai bahasa Indonesia. Proses ini melibatkan pengayaa kosa kata, penyempurnaan tata bahasa, dan pengukuhan statusnya sebagai bahasa nasional dan bahasa resmi negara. Sehingga, meskipun ikrar Sumpah Pemuda menggunakan bahasa Melayu, inti dari bahasa tersebut menjadi dasar bagi perkembangan bahasa Indonesia yang kita gunakan sekarang.

Tantangan dan Masa Depan Bahasa Indonesia

Walaupun bahasa Indonesia sudah banyak kemajuan, tetap ada tantangannya. Globalisasi dan penggunaan bahasa asing, terutama bahasa Inggris, bisa mengurangi penggunaan bahasa Indonesia, terutama di kalangan anak muda. Upaya melestarikan bahasa daerah juga menjadi penting agar tidak hilang ditelan zaman.

Pemerintah dan berbagai lembaga terus berupaya mempromosikan dan melestarikan bahasa Indonesia melalui berbagai program dan kebijakan. Penggunaan teknologi seperti aplikasi belajar bahasa, penerjemah otomatis, dan platfrom digital lainnya bisa membantu menyebarkan dan memperkuat bahasa Indonesia. Pengembangan konten digital dalam bahasa Indonesia juga penting untuk menjangkau lebih banyak orang. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar bisa dilakukan melalui berbagai kampanye nasional. Kebanggaan terhadap bahasa Indonesia sebagai identitas nasional perlu terus ditanamkan, terutama di kalangan generasi muda.

Peluang Bahasa Indonesia di Era Modern

Di era modern ini, bahasa Indonesia menghadapi tantangan yang signifikan, namun juga memiliki peluang besar untuk terus berkembang. Dengan strategi yang tepat, seperti meningkatkan integrasi teknologi, memperbarui pendidikan bahasa, memproduksi konten lokal yang menarik, dan memperluas pengajaran bahasa Indonesia secara global, bahasa ini dapat terus menjadi simbol kuat identitas nasional dan alat komunikasi yang relevan di zaman modern.

Kesimpulan

Bahasa Indonesia adalah bahasa yang dinamis dan terus berkembang. Sebagai bahasa pemersatu, perannya sangat penting dalam membentuk identitas dan kebudayaan kita. Memahami dan menghargai bahasa Indonesia tidak cuma penting untuk komunikasi sehari-hari, tetapi juga untuk menjaga warisan budaya bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun