Mohon tunggu...
Devina Amelinda Nathania
Devina Amelinda Nathania Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

topik konten favorit adalah tentang kesehatan dan psikolog

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mengatasi PCOS dengan Penerapan Diet DASH

23 Oktober 2022   17:03 Diperbarui: 23 Oktober 2022   17:43 1310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://www.onlinejcf.com/article/S1071-9164(21)00014-2/fulltext 


PCOS (Polycystic Ovary Syndrome) atau sindrom ovarium polikistik merupakan gejala-gejala yang terjadi akibat adanya gangguan sistem endokrin yang banyak dialami oleh wanita pada usia reproduktif. Dengan kata lain, PCOS adalah gangguan hormon yang terjadi pada wanita usia subur yang secara umum ditandai dengan adanya gangguan pada siklus menstruasi dan kadar hormon androgen yang berlebihan dalam tubuh. Adanya kelebihan hormon androgen ini menyebabkan terjadinya produksi kantong-kantong berisi cairan oleh ovarium (indung telur) dan menghambat perkembangan sel telur secara sempurna dan terlepas secara teratur hingga akhirnya berpengaruh pada peluang kehamilan pada penderitanya.

Mneurut data epidemiologi, sindrom ini dialami oleh lebih dari 116 juta atau setara 3.4% wanita di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri, belum ada data resmi terkait prevalensi PCOS. Namnun studi yang dilakukan oleh RS Cipto Mangunkusumo menyatakan bahwa pasien yang teridentifikasi mengalami PCOS mayoritas berada dalam rentang usia 26-30 tahun. Peningkatan kadar androgen pada penderita PCOS sering dikaitkan dengan resiko penyakit kardiovaskular, depresi, kanker endometrium dan nonalcoholic fatty liver disease.

Beberapa gejala yang dialami oleh penderita PCOS adalah gangguan menstruasi yang kerap ditunjukkan dengan periode menstruasi yang tidak teratur atau berkepanjangan juga disertai rasa sakit yang berlebihan. Selain itu akibat dari kadar hormon androgen yang meningkat membuat penderita mengalami perubahan fisik seperti tumbuh rambut yang lebat di wajah dan tubuh, jerawat parah, kebotakan dan perubahan warna kulit di bagian lipatan yang menggelap.

Menurut hasil dari beberapa studi, PCOS disebabkan karena adanya kelebihan hormon insulin yang menurunkan kadar gula dalam darah dan menyebabkan peningkatan produksi pada hormon androgen. Selain itu faktor genetik dan pola hidup yang tidak sehat juga berpeluang besar pada terjadinya PCOS. Pada mayoritas penderita PCOS, resistensi insulin sangat umum terjadi. Bahkan menurut sebuah studi 50% penderita PCOS jug amengalami diabetes atau pre-diabetes sebelum menginjak 40 tahun. Untuk itu penerapan gaya hidup dan pola makan yang sehat dapat membantu menyeimbangkan kadar insulin dan membantu meredakan gejala PCOS.

Salah satu diet yang dapat membantu memperlambat perkembangan PCOS adalah diet DASH. DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension) adalah pola diet yang didesain untuk mengatasi permasalahan pada tekanan darah dan kolesterol yang tinggi. Selain itu, pola diet ini dapat membantu menurunkan resiko penyakit jantung, stroke dan kanker. Diet ini menerapkan konsumsi tinggi terhadap buah-buahan dan sayuran, yang juga dikombinasikan dengan makanan rendah lemak jenuh, susu, daging tanpa lemak, unggas, ikan kacang-kacangan dan biji-bijian. Diet ini menerapkan batas maksimal asupan sodium yakni 2300 mg per harinya.

Sumber: https://www.onlinejcf.com/article/S1071-9164(21)00014-2/fulltext 
Sumber: https://www.onlinejcf.com/article/S1071-9164(21)00014-2/fulltext 

Beberapa cara yang dapat dilakukan penderita PCOS dalam menerapkan pola diet ini adalah dengan mengganti nasi putih menjadi nasi merah, mengganti roti putih dengan roti gandum, mengganti pilihan pasta dengan yang terbuat dari gandum utuh, memilih sayur dan buah yang kaya akan magnesium dan potasium, mengganti produk susu dan olahannya menjadi yang rendah lemak, mengolah makanan dengan cara diukus, direbus maupun dipanggang, dan menghindari konsumsi makanan yang mengandung lemak trans seperti makanan olahan berpengawet, minuman kemasan yang mengandung pemanis buatan, serta fast food.

Menurut beberapa studi, penerapan pola diet DASH yang tepat dapat membantu penurunan berat badan, menurunkan indeks BMI, menurunkan massa lemak dan mengurangi kemungkinan terjadinya PCOS pada wanita yang beresiko sampai 82 persen.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun