Kompasiana.com, Bangkalan -Â Â Kewajiban menggunakan masker dan mematuhi protokol kesehatan harus dipatuhi demi keselamatan bersama. Karena, virus corona yang tak kasat mata dan berukuran hanya 135 nanometer bisa menular lewat kontak dekat. Dan, memakai masker menjadi salah satu jurus ampuh untuk mengurangi penularan wabah mematikan ini.
Tak main-main, pelanggar protokol kesehatan di Bangkalan kali ini tak hanya mendapat sanksi sosial serta push-up di tempat, namun mulai malam hari ini Sabtu (26/12/2020) akan langsung di rapid-tes oleh petugas dari dinas kesehatan kabupaten Bangkalan.
Pemandangan ini pun terlihat di Pos Pengamanan Natal-Tahun Baru di Ahmad Yani, kota Bangkalan dan salah satu cafe di area kota yang terkena razia aparat keamanan dari tim gabungan Polres Bangkalan, Kodim 0829, Dishub, Dinkes, dan Satpol PP. Dipimpin langsung oleh Kabag Ops Polres Bangkalan AKP I Made Widyana, S.E., S.I.K. dan didampingi oleh Kasatreskrim AKP Agus Sobarnapraja, S.H., S.I.K., serta KBO Satlantas Iptu Mansur, S.H., tim gabungan pun nampak memberhentikan sejumlah pengguna jalan yang kedapatan tidak memakai masker.Â
Alhasil, setidaknya sudah ada sekitar 20 orang yang mayoritas remaja si rapid oleh Tim Satgas Covid-19 Kabupaten Bangkalan. Bahkan, 2 diantaranya menunjukkan hasil "Reaktif". Dengan tindakan cepat, kedua anak remaja yang belum diketahui identitasnya itupun langsung didata dan dibawa ke balai diklat covid-19 untuk dilakukan tes Swab guna mendapatkan hasil yang tepat.
Ditemui selepas Ops Yustisi malam hari ini, AKP I Made Widyana, S.E., S.I.K. pun menjelaskan jika Rapid tes di tempat ini dilakukan untuk memberikan efek jera kepada masyarakat Bangkalan yang masih dinilai "Ngeyel" dalam memakai masker dan mematuhi protokol kesehatan. "Masyarakat kita 'kan sedikit 'ngeyel' atau boleh dibilang bandel. Karena itu, Polres Bangkalan dan tim gabungan baik dari Kodim 0829, Dishub, Dinkes, dan Satpol PP mulai malam hari ini kita turun dalam Operasi Gabungan dan akan melakukan rapid tes secara random di berbagai titik untuk mengurangi angka positif covid-19 serta memberikan efek jera kepada mereka," tegas perwira yang akrab disapa AKP Made tersebut.Â
Disamping itu, rapid tes ini pun juga bisa menjadi bahan tambahan tim Satgas Covid-19 untuk bisa mendeteksi sejak awal penyebaran dan bisa dicegah. "Kami melakukan rapid, agar pencegahan bisa dilakukan sejak dini dan jika ada yang reaktif akan langsung kami data dan kami lakukan tindak lanjut dengan tes swab dan karantina di Balai Diklat," tambah AKP Made.
AKP Made juga menambahkan agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan dan tidak memakai masker hanya takut ada petugas. "Semua harus dimulai dari kesadaran diri sendiri. Mematuhi protokol kesehatan dengan menggunakan masker harus dilakukan saat beraktivitas. Jangan pakai masker karena takut ada petugas. Tapi, kesadaran sendiri demi keselamatan nyawa banyak orang," tutup perwira kelahiran Bali ini ketika dimintai keterangan oleh awak media. (Duwi)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H