Mohon tunggu...
Duvan Juan Immanuel Samosir
Duvan Juan Immanuel Samosir Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami Perspektif dalam Teori Pendalaman Media

19 Januari 2024   00:02 Diperbarui: 19 Januari 2024   00:04 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

6. Budaya dan Ruang Publik

Paradigma kritis menganggap bahwa budaya dan ruang publik memiliki peran penting dalam membentuk realitis. Dalam konteks paradigma kritis, budaya dan ruang publik dianggap sebagai alat yang mempengaruhi bagaimana informasi dan ide disembarangkan kepada masyarakat.

Dalam menulis artikel tentang paradigma kritis, penting untuk memahami perspektif dan teori pendalaman dalam realitis. Kita harus mengkritik dan menganalisis realitis dari perspektif yang berbeda, dan menganggap bahwa ada struktur sosial yang tidak adil yang mempengaruhi realitis. Kita juga harus memperhatikan peran media, konvergensi media, komunikasi massa, budaya, dan ruang publik dalam membentuk realitis.Pendekatan kritis dalam memahami realitas sosial mengasumsikan bahwa selalu ada struktur sosial yang tidak adil dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam peran media, konvergensi media, komunikasi massa, budaya, dan ruang publik sebagai ruang kritis. Teori pendalaman dalam paradigma kritis menekankan pentingnya memahami struktur sosial yang ada dan bagaimana struktur tersebut mempengaruhi kehidupan masyarakat.

Dalam konteks media, pendekatan kritis menyoroti bagaimana media dapat menjadi alat untuk memperkuat struktur sosial yang tidak adil, seperti ketimpangan kekuasaan dan ketidaksetaraan sosial. Konvergensi media, di mana berbagai platform media bergabung menjadi satu, juga dapat memperkuat dominasi media oleh kekuatan yang lebih besar.

Komunikasi massa dan budaya juga dapat memperkuat struktur sosial yang tidak adil. Misalnya, media massa dapat memperkuat stereotip dan diskriminasi terhadap kelompok tertentu, sementara budaya populer dapat memperkuat nilai-nilai yang mendukung ketidaksetaraan sosial.

Ruang publik sebagai ruang kritis juga dapat dipengaruhi oleh struktur sosial yang ada. Misalnya, akses terhadap ruang publik dapat dibatasi oleh faktor-faktor seperti status sosial dan ekonomi, sehingga hanya kelompok tertentu yang dapat mengakses dan mempengaruhi ruang publik tersebut.

Contoh konkretnya adalah ketika media massa memberitakan kasus kekerasan polisi terhadap warga yang kemudian dianggap sebagai tindakan yang sah dan wajar. Dalam hal ini, media massa dapat memperkuat struktur sosial yang tidak adil dengan memperkuat narasi yang mendukung kekuasaan polisi dan mengabaikan perspektif korban kekerasan. Hal ini dapat memperkuat ketimpangan kekuasaan dan ketidaksetaraan sosial yang ada dalam masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun