Mohon tunggu...
Duta Krisna
Duta Krisna Mohon Tunggu... Penulis - Balinese

Perpaduan seni dan kata-kata

Selanjutnya

Tutup

Financial

Analisis Perubahan Dana Pihak Ketiga dan Loan to Deposit Ratio

17 Juni 2019   00:33 Diperbarui: 17 Juni 2019   00:36 1146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Ditinjau dari Tren Konsumsi Masyarakat

Pendahuluan

Kian maju peradaban, kian masyarakat mengenal dunia keuangan. Dimulai dari anak-anak yang sangat menggemari makanan berupa manisan yang dapat mereka beli di warung-warung terdekat sampai orang-orang yang sudah berusia tua membeli kopi untuk dinikmati pekarangan rumah. Semua hal tersebut dapat diperoleh dengan mudah dengan menggunakan suatu alat yang dari zaman ke zaman berubah nama dan fungsinya, yaitu uang.

Dalam keadaan seperti sekarang ini sulit untuk mencari orang yang tidak mengenal uang. Uang sudah digunakan untuk segala keperluan sehari-hari dan merupakan suatu kebutuhan dalam menggerakkan perekonomian suatu negara. Bahkan uang yang mula-mula hanya digunakan sebagai alat tukar, sekarang ini sudah berubah menjadi multi fungsi. Begitu pula dengan jenis-jenis uang yang sudah demikian beragam, terutama yang digunakan sebagai alat tukar menukar.

Apabila zaman dahulu orang harus mencari tempat bertukar barang untuk memiliki barang lain yang mereka inginkan, kini orang sudah tidak perlu mencari barang yang sesuai untuk ditukar kepada orang lain, hal ini dalam dunia transaksi disebut dengan istilah barter. Tentu saja hal ini merupakan hal yang sangat susah dan rumit, karena akan sangat susah mencari padanan nilai dari suatu barang atas barang lain yang tentunya sudah diinginkan. Bahkan tidak jarang terjadi perdebatan hanya karena ketidak sesuaian ekspektasi terhadap suatu nilai barang yang diukur oleh pribadi masing-masing.

Untuk mengatasi segala kendala yang ada, para ahli berusaha untuk menciptakan solusi, menciptakan sesuatu yang dapat digunakan sebagai alat tukar yang lebih efisien dan efektif. Alat tukar tersebut kini yang kita semua sebut sebagai "uang".

Menurut uraian dari Dr. Kasmir dalam bukunya yang berjudul Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, uang merupakan sesuatu yang dapat diterima secara umum sebagai alat pembayaran dalam suatu wilayah tertentu atau sebagai alat pembayaran utang atau sebagai alat untuk melakukan pembelian barang dan jasa.

Dari uang inilah kita dapat menentukan banyak hal. Mulai dari pengukuran suatu harga makanan nasi goreng yang biasa dibeli di pinggir jalan sampai harga steak di restora bintang lima, dari lingkup rumah tangga sampai dengan kancah dunia berbagai aspek kehidupan juga dapat dinilai dengan tingkat konsumsi, pendapatan serta simpanan yang dimiliki dan juga hanya diperhitungkan dengan menggunakan uang sebagai alat ukurnya.

  •  
    Seperti data yang disampaikan oleh Badan Pusat Statistik Indonesia, bahwa rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makan dan bukan makan di Indonesia bahkan dapat digambarkan dalam grafik dan dinilai dengan menggunakan nilai kapitalisasi berdasarkan nilai rupiah.

Hal ini menandakan bahwa suatu negarapun dapat ditinjau kesehatan masyarakatnya dari segi berapa banyak uang yang mereka keluarkan untuk kebutuhan konsumsi mereka.

Uang tidak akan pernah bisa bergulir tanpa ada orang yang menggunakannya, begitu juga orang tidak akan pernah merasa aman apabila orang hanya menyimpan uang tersebut di rumahnya. Maka dari itu, permasalahan ini dianggap sebagai suatu ladang bisnis bagi para pelaku ekonomi dan sekaligus memberikan keuntungan juga bagi pengguna jasanya. Solusi dari permasalahan tersebut adalah "Bank dan lembaga keuangan lainnya".

Menurut Undang -- Undang Republik Indonesia Nomor 10 tahun 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Definisi bank menurut Kuncoro adalaha lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah menghimpun dana dan menyalurkan kembali dana tersebtu ke masyarakat dalam bentuk kredit serta memberikan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang (kuncoro, 2000).

Agar masyarakat mau menyimpan uangnya di bank, maka pihak perbankan memutar kembali dana tersebut ke masyarakat (recycle) dalam bentuk pinjaman atau kredit (lending). Dalam pemberian kredit juga dikenal istilah jasa pinjaman kepada penerima kredit (debitur) dalam bentuk bunga dan biaya administrasi. Sedangkan bagi yang menggunakan dasar-dasar prinsip syariah dapat berlandaskan pembagian hasil serta penyertanaan modal.

Besarnya bunga kredit sangat dipengaruhi oleh besarnya bunga simpanan. Semakin besar atau semakin mahal bunga simpanan, maka semakin besar pula bunga pinjaman, hal ini juga berlaku sebaliknya. Selain bunga simpanan, yang mempengaruhi besar kecilnya bunga pinjaman ialah keuntungan yang diambil, biaya operasi yang dikeluarkan, cadangan risiko kredit macet, pajak serta pengaruh lainnya. Jadi dapat ditarik kesimpulan, bahwa kegiatan menghimpun dana dan menyalurkan dana oleh perbankanini merupakan kegiatan utama dari perbankan.

Dalam dunia perbankan kini, telah banyak menghasilkan perhitungan yang membuat dunia menjadi berguncang, bahkan Indonesia kini juga turut mengerutkan dahi karena bank sentral milik Amerika Serikat, The Federal mengeluarkan isu terkait peningkatan suku bunga.

Lalu, bagaimanakah Indonesia berjalan dalam gejolak perekonomian yang begitu hebat, dan bagaimana hal tersebut bisa dikatakan tetap stabil serta aman jika ditinjau dari perspektif tren konsumsi masyarakat? berikut akan saya sajikan terkait analisis fluktuasi dana pihak ketiga milik perbankan serta loan to deposit ratio yang ditinjau dari tren konsumsi masyarakat

 

Pembahasan

Dalam melakukan tugasnya, bank tentu memerlukan dana. Sumber-sumber dana milik perbankan ialah usaha bank dalam menghimpun dana untuk membiayai operasional perbanka (kasmir, 2013), sehingga perbankan tersebut tetap dapat menjalankan tugas serta fungsinya dalam meghimpun sekaligus mengelola keuangan masyarakat. sumber-sumber dana tersebut bersumber dari :

Dana yang bersumber dari bank itu sendiri

Dana yang bersumber dari masyarakat luas

Dana yang bersumber dari lembaga lainnya

Dana yang bersumber dari masyarakat luas dikenal dengan istilah Dana Pihak Ketiga yang biasa disingkat DPK. dana ini adalah dana terpenting bagi kegiatan perbankan karena menunjang kegiatan operasional sekaligus merupakan suatu tolok ukur keberhasilan suatu bank jika mampu membiayai operasinya dari sumber ini. Hal ini juga menandakan tingkat kepercayaan masyarakat yang sangat tinggi.

 

            BI 7-days Repo Rate

            Seperti update terakhir oleh BI pada tanggal 16 mei 2019, suku bunga BI berada pada tingkat 6% dan tampak sedang stabil dan konstan dalam merespon perubahan perekonomian Dunia. Dari semenjak The Federal mengeluarkan isu terkait peningkatan suku bunga sampai dengan saat ini yang suku bunganya menyentuh angka 2,5%, Bank Indonesia tetap mempertahakan suku bunganya karena dirasa masih dalam taraf yang aman dan masih terkendali.

 

Dana Pihak Ketiga

Jika kita tinjau dari angka dan grafik yang tersedia diatas, ada banyak faktor yang mempengaruhi secara year to year terjadi penurunan pada bulan januari 2019. Hal ini bisa disebabkan dari tingkat konsumsi, pembelian Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan kekhawatiran masyarakat terhadap peningkatan suku bunga oleh The Federal yang akan berimbas pada peningkatan suku bunga Bank Indonesia.

"Kenaikan penjualan eceran pada Desember 2018 ditopang oleh kelompok makanan, minuman dan tembakau, barang budaya dan rekreasi, perlengkapan rumah tangga Lainnya, dan suku cadang aksesoris," jelas Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Agusman melalui pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (11/2). Selain itu, Hasil survei juga mengindikasikan penurunan tekanan harga di tingkat pedagang eceran dalam tiga bulan mendatang pada Maret 2019. Indikasi tersebut tercermin dari indeks ekspektasi harga umum (IEH) tiga bulan yang akan datang sebesar 156,9, lebih rendah dibandingkan dengan 160,1 pada bulan sebelumnya.

Hal ini membuktikan bahwa ternyata kegiatan ekonomi kita meningkat pada akhir tahun 2018 dan menggambarkan bahwa penurunan dana pihak ketiga tersebut benar karena masyarakat menyadari sebelum pinjaman meningkat karena suku bunga bank ditingkatkan.

Jika kita tinjau dari pertumbuhan SBI dari beberapa tahun, juga akan mencerminkan bahwa masyarakat juga mengalihkan uang mereka untuk mulai berinvestasi dan membuka jalan perekonomian yang baru untuk Indonesia.

Jika kita perhatikan dengan saksama, pada tahun 2019 bulan januari tepat saat menurunnya tingkat DPK juga dibarengi dengan peningkatan pertumbuhan SBI, maka hal ini dapat dipertimbangkan dan memang sangat tepat apabila kita tinjau dari segi peralihan peruntukan keuangan masyarakat Indonsia yang mulai menyadari tentang peningkatan suku bunga yang jika mereka membeli SBI tersebut, maka dikemudian hari saat suku bunga naik maka mereka akan lebih untung.

Loan to deposit ratio

loan to deposite ratio dari sisi perbankan dapat digambarkan secara sederhana. ketika fed menaikkan suku bunga maka pada saat itu juga bank sentral akan menaikkan suku bunga untuk menjaga aliran dana tetap berada di indonesia. Tanpa kita sadari, hal ini justru berdampak pada perbankan secara sangat signifikan yang menyebabkan bank-bank yang ada di indonesia harus dapat bertahan dalam peningkatan suku bunga kredit bank sentral. Lalu untuk tetap menjaga kestabilan simpanan bank-bank tersebut, maka mereka akan meningkatkan cadangan mereka

 

dengan menekan angka loan to deposit ratio, atau dalam bahasa yang lebih sederhana, hal ini tergambar pada bulan januari tahun 2019, yaitu pada saat The Federal mengumumkan akan menaikkan suku bunga mereka, lalu secara langsung bank-bank di Indonsia merespon untuk menekan Loan to Deposit Ratio mereka agar uang yang mereka miliki tetap stabil dengan menekan peredaran kembali uang-uang yang dimiliki oleh masyarakat.

Kesimpulan

ketika fed meningkatkan suku bunga, maka semua bank meningkatkan suku bunga, dan karena masyarakat berekspektasi suku bunga bank akan meningkat, maka masyarakat akan melakukan tindakan peminjaman modal lebih besar ketika bunga kecil atau sebelum berubah.

loan to deposite ratio dari sisi perbankan dapat digambarkan secara sederhana. ketika fed menaikkan suku bunga maka pada saat itu juga bank sentral akan menaikkan suku bunga untuk menjaga aliran dana tetap berada di indonesia. Tanpa kita sadari, hal ini justru berdampak pada perbankan secara sangat signifikan yang menyebabkan bank-bank yang ada di indonesia harus dapat bertahan dalam peningkatan suku bunga kredit bank sentral. Lalu untuk tetap menjaga kestabilan simpanan bank-bank tersebut, maka mereka akan meningkatkan cadangan mereka dengan menekan angka loan to deposit ratio, atau dalam bahasa yang lebih sederhana, hal ini tergambar pada bulan januari tahun 2019, yaitu pada saat The Federal mengumumkan akan menaikkan suku bunga mereka, lalu secara langsung bank-bank di Indonsia merespon untuk menekan Loan to Deposit Ratio mereka agar uang yang mereka miliki tetap stabil dengan menekan peredaran kembali uang-uang yang dimiliki oleh masyarakat.

refrensi

kasmir. 2013. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya edisi revisi 2014. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

kuncoro, mudrajad. 2011. Manajemen perbankan: teori dan aplikasi. Yogyakarta: BPFE

https://pusatdata.kontan.co.id/makroekonomi/bi_rate diakses pada tanggal 15 juni 2019

https://www.bps.go.id/ RataRata Pengeluaran per Kapita Sebulan Untuk Makanan dan Bukan Makanan di Indonesia (rupiah), 2007-2017. Diakses pada taggal 15 juni 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun