Mohon tunggu...
Duta Inspirasi Library
Duta Inspirasi Library Mohon Tunggu... Mahasiswa - Duta Inspirasi Indonesia Library Batch 7
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

DIL , Bergerak Dengan Literasi, Membangun Semangat Inspirasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Surat untuk Indonesia (Suara Anak Muda Indonesia)

19 Juni 2022   10:41 Diperbarui: 19 Juni 2022   10:57 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Apa Harapan Kamu untuk Indonesia  

Duhai Negeri ku
Indonesia ku , Kamu apa Kabar ??
Ku tahu Raut Wajahmu saat kau Tersenyum
Lelah, Kecewa, dan Air mata
tak Pernah kau Ekspresikan
karena kau tahu masih ada Sebuah Harapan
Ku Harap kau Baik baik Saja
Walau kau sudah lelah melihat tingkah laku warga negara mu sendiri
yang semakin hari semakin menjadi jadi
Indonesiaku
pasti kau rindu dengan kami Yang selalu menjagamu bukan malah menjual mu demi terpenuhi nya dompet disaku
Pasti kau rindu dengan kami yang berjuang dengan ketulusan bukan malah dengan pencitraan
Indonesiaku
terselip rindu yang sangat dalam di hati ini
rindu yang hanya sebatas khalayan
atau Sebuah Harapan
aku ingin melihat kau tersenyum lagi
melihat kami bergandengan tangan
menyambut mentari harapan
Dimas Chairullah
Duta Inspirasi Indonesia Sumatera Barat

Untuk Indonesia,
Untuk semua rakyatnya,
Semoga Perbedaan selalu Menyatukan dan bukannya malah Memisahkan.
Kita sadar bahwa Negeri ini sedang tidak baik-baik saja tetapi sedang diatur agar terlihat baik-baik saja.
Jadi mari bersatu Selamatkan negeri ini dengan hal-hal sederhana,
Sesederhana mengingatkan kepada pemangku kebijakan bahwa kadang berperilaku jujur memang sulit, namun bukan berarti tidak mungkin dilakukan.
Walau dalam hati selalu gusar perihal dana pandemi yang melambung seolah ada oknum yang sedang menabung, namun selalu terbantahkan dengan harap "Semoga Indonesia segera bebas dari pandemi"
Teruntuk pemangku kebijakan,
Pak.. Bu..
Di usia emas kami dengan terpaksa harus menikmati hidup di negeri yang seolah lupa jati diri, padahal bukankah bapak dan ibu sekalian yang berjanji membuat Negara ini Merdeka dan bukannya malah Menderita?
Setiap usai diadakan sidang mengapa malah muncul masalah baru bukannya solusi yg diberi?
Kami rindu Kedamaian dan rasa Aman, tapi kami juga khawatir jika harus memperjuangkan masa depan yang pilu.
Yundev

Ada harapan besar yang kudambakan dari tanah airku Indonesia, ada beribu-ribu harapan ku kepada Rakyat dan Pemimpin negeri ini.

Kata orang tanah kita tanah surga, tongkat kayu dan batu jadi tanaman. Bukan sekedar hayalan atau sekedar cerita, itu benar adanya Indonesia menyimpan sejuta kekayaan alam baik di daratan, maupun di air. Namun aku sedih melihat begitu banyak rakyat Indonesia hari ini yang masih berteriak kelaparan di negeri sendiri sedangkan orang-orang asing yang masuk ke Indonesia begitu senangnya merampas kekayaan alam kita.

Kemana kemana Pemimpin ku hari ini ? Kemana Dewan Perwakilan Rakyat ? yang katanya dewan terhormat, namun disaat rakyatnya berteriak kelaparan mereka tak pernah muncul. Apakah negeri ku tercinta ini akan terus seperti ini?

Besar harapan ku kepada Para Pemimpin dan Dewan Perwakilan Rakyat agar sekiranya benar-benar memikirkan kepentingan rakyatnya, bukan sekedar janji-janji manis.

Besar harapan ku Indonesia Emas 2045 bukan hanya sekedar rencana akan tetapi benar-benar terwujud dengan mempersiapkan SDM yang berkualitas dan Pemimpin yang jujur.

Besar harapan ku Presidensi G20 Indonesia nantinya benar-benar bisa dimanfaatkan oleh Pemerintah dan Masyarakat Indonesia untuk meningkatkan perekonomian Indonesia, G20 ini merupakan kesempatan yang sangat bermanfaat dalam peningkatan ekonomi dan ini harus betul-betul dipersiapkan dengan baik oleh Pemerintah dan Juga masyarakat Indonesia.

18 Juni 2022
Hormat Saya

Hendra
DII 5 Aceh

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun