Mohon tunggu...
Duta Edu
Duta Edu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sekali Tanam Tuai Selamanya

Satu Ide, karya, tulisan atau apapun yang kita rancang dan bangun itu nyatanya hanya satu juga di Alam Semesta. Mungkin ada yang serupa tapi tak sama. Maka berbahagialah kita manusia yang beranggap asing di Dunia.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sekolah Para Kacung dan Budak Penjajahan

14 September 2023   07:30 Diperbarui: 14 September 2023   07:34 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terinspirasi dari buku pendidikan th 70an..

Sekolah del Oprimido, adalah sekolah rakyat jelata dimasa-masa penjajahan..

Sekolah tanpa bantuan dari pemerihtah, system, proses, cara pendidikan yang sangat seadanya jauh dari kualitas dan mutu pendidikan..

Sekolah del Oprimido, adalah sekolah untuk kaum tertindas, jangankan untuk proses aktualisasi untuk bertahan hiduppun mereka sulit...

Sekolah ini *tidak punya dana untuk modal meningkatkan mutu dan kualitas pendidikannya..*

Tidak seperti sekolah para Bangsawan...

Hingga akhirnya sekolah Oprimido hanya mampu pasrah dan mengikuti Kebiasaan kebiasaan lama dan tertinggal jauh dari Sekolah-sekolah Bangsawan... 

______

Apakah sekolah Oprimido tidak layak untuk memiliki Mutu dan Kualitas terbaik pendidikan...? 

Sekolah yang tidak memiliki Dana sebagai penopang, dan pondasi mutu dan kualitasnya... Apakah harus menjadi sekolah "Bangsawan", dan peserta didiknya menjadi "Bangsawan" Dulu untuk menghadirkan mutu dan kualitas...?

Kalau tidak ada Dana... 

Kira kira apa modal sekolah Del Oprimido (Sekolahnya orang-orang Tertindas) untuk menghadirkan Mutu dan Kualitas...? 

______

Zaman sekarnag tentunya tidak ada yang seperti ini... Yang terendah saat ini tidak seperti zaman dulu... 

______

Ketika sekolah tidak memiliki dana untuk menunjang mutu dan kualitas... 

Modal yang paling penting yang harus dimiliki:

1. Kesadaran diri pada proses pendidikan

2. Ilmu

3. Kreatif dan Inovatif untuk membongkar kebiasaan kebiasaan lama demi Menemukan cara cara efektif dan bisa digunakan secara maksimal

______

Tapi ketika Guru/Pendidik menjadi buruh-buruh, budak-budak perintah... Yang kehilangan kesadaran dirinya sebagai Pendidik dan yang lahir adalah jiwa-jiwa Kacung (harus disuruh dan dipaksa)... 

Kesadaran diri nda akan terbangun, ilmu nda akan berkembang, kreatif dan inovatif akan mati...

Makanya banyak lembaga nasional dan Internasional menasehati _"Guru Harus diberikan Otonominya dalam Proses Pendidikan"_ sekiranya ingin meningkatkan Mutu dan Kualitas Pendidikan... 

Bahkan pemerintah saat ini gembar gembor Guru Merdeka dll... 

Nyatanya Guru-guru diberikan hak jauh dari kebutuhannya di tambah lagi di pasung dg cara-cara pengaturan yang sangat mengekang, padahal tugas mereka sangat-sangat berat.... 

_______

Ketika tidak mampu memberikan hak yang cukup, karena keterbatasan... 

Berikan mereka kenyamanan dan keleluasaan dalam inovasi kreatif dalam mengembangkan proses dan cara pendidikan... Fokuskan mereka pada tugas utama mereka dg system yang membuat mereka nyaman, aman, dan leluasa akan tetapi seluruh tugas tercapai... 

Guru Belajar itu nda perlu berbayar, bisa gratis.. 

Apa yang di pelajari Guru...?

- Muridnya (perencanaan, proses, hasil) 

- Informasi Global

- Situasi masa lalu, masa kini dan masa depan

- Problem nasional dan Internasional

Kemudian di diskusikan dan dialogkan pada pendidik lainnya... 

Ini Tantangan dan Perubahan Proses Pendidikan.. 

*(Mas Gagah)*

==========

Yuk bergabung dg 1860 guru-guru dari berbagai sekola Islam se-Indonesia untuk tingkatkan Kompetensi dan Literasi Pendidikan dan Bergabung di *Guru Berbagi Indonesia*.

https://chat.whatsapp.com/KD5leAyt33O9cY87jnxyNW

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun