Gojek sebagai penyedia jasa layanan ojek dan taksi online terbesar di Indonesia telah meluncurkan berbagai inovasi untuk menekan angka penyebaran Covid-19. Hal itu ungkapkan oleh Chief Transport Officer Gojek Group, Raditya Wibowo dalam keterangan tertulis yang diterima pada, Rabu (27/1/2021) pagi.
Menurutnya berbagai inovasi yang telah diluncurkan oleh Gojek tidak hanya sebatas untuk menekan angka penyebaran Covid-19. Namun, juga memiliki tujuan untuk mendukung produktivitas masyarakat di masa pandemi seperti saat ini.
"Kami berkomitmen untuk terus menghadirkan berbagai inovasi baru untuk  mendukung produktivitas sekaligus mengurangi kecemasan masyarakat yang masih harus hidup berdampingan dengan pandemi," jelasnya.
Adapun inovasi yang telah dan masih dijalankan adalah inisiatif Jaga Kebersihan, Kesehatan, dan Keamanan (J3K).
Inisiatif tersebut, Gojek telah melakukan berbagai kegiatan untuk melindungi mitra pengemudi dan pelanggan agar tidak terinfeksi virus. Perusahaan yang terkenal dengan layanan GoRide ini menjelaskan, pihaknya telah memberikan lebih dari 4 juta masker, 1,3 juta liter hand sanitizer, 394 ribu sekat pelindung, dan 220 ribu liter cairan disinfektan agar kendaraan mitra pengemudi tetap higienis.
 Yang menarik, inisiatif J3K ternyata mendapatkan respon positif dari mitra pengemudi Gojek. Tidak sedikit mitra pengemudi yang memanfaatkan inisiatif tersebut untuk memastikan kendaraan mereka tetap bersih dan terbebas dari virus. Mereka juga tidak segan untuk menolak order pelanggan yang tidak mengguna masker.
Menurut data internal Gojek, lebih dari 50 ribu kunjungan mitra driver setiap harinya ke Posko Aman J3K untuk mengukur suhu tubuh dan melakukan penyemprotan disinfektan kendaraan. Data tersebut juga menyebutkan, lebih dari 700 ribu order telah ditolak oleh mitra pengemudi karena pelanggan tidak memakai masker.
Selain membeberkan terkait inisiatif tersebut, Gojek juga mengungkapkan partisipasi para pelanggan sangat tinggi untuk membantu mitra pengemudi yang terdampak pandemi Covid-19. Hal itu dapat dilihat dari dana yang terkumpul melalui fitur tip sebesar Rp 40 miliar dari pelanggan dan telah disalurkan langsung kepada mitra pengemudi Gojek.
Raditya mengatakan, upaya untuk memutus matarantai penyebaran Covid-19 tidak hanya dilakukan sepanjang 2020 lalu. Pihaknya memastikan, inisiatif J3K akan tetap dilaksanakan pada 2021 untuk memberikan rasa nyaman dan aman kepada masyarakat.
"Proses adaptasi terhadap situasi pandemi yang telah kami lakukan secara responsif dan komprehensif selama hampir satu tahun melalui rangkaian inovasi J3K ini juga akan kami lanjutkan di tahun 2021," tutup Raditya Wibowo.