Dipermainan ini, anak-anak dilatih untuk sabar, karena mereka harus belajar untuk menerbangkan layang-layang dan merangkai simpul tali yang cocok. Tidak hanya itu, mereka juga dilatih untuk waspada terdapat serangan lawan. Biasanya, layang-layang milik orang lain akan menghampir layang-layang kita dan terjadi pertarungan di atas udara. Bahkan, dipermainan ini, anak-anak dilatih untuk iklas jika kalah dalam pertarungan.
Permaian ini sangat populer karena sangat murah dan ekonomis. Anak-anak dalam membuat dengan menggunakan kayu dan ban bekas. Dipermainan ini, biasanya satu pasang bakiak akan digunakan oleh tiga sampai empat orang anak.
Dipermainan ini, anak-anak sangat dilatih untuk bekerjasama antar anggota. Anak-anak harus bisa menyamakan gerakan antar anggota kelompok. Jika anak-anak tidak saling bekerjasama, mereka akan terus terjatuh dan tidak memenangkan perlombaan.
Selain manfaat di atas, Papadopoulos dalam penelitiannya, menambahkan, permainan tradisional juga dapat melatih kepercayaan diri dan ketahanan mental. Hal itu harus dimiliki oleh anak-anak agar pembentukan imej baik pada anak. Pembentukan imej anak sangat penting agar mentalnya tidak mudah goyah akibat perkataan negatif dari teman sebayanya.
Yuk, mulai sekarang biarkan anak-anak untuk bermain di luar rumah dan memperkenalkan permainan tradisional. Patut diingat yah, anak-anak juga harus dipantau oleh orang tua, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H