Mohon tunggu...
dustin aja
dustin aja Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

mencoba menjadi analis di keramaian penulis yang kritis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Dugem vs Studi: Antara Kesenangan Sementara dan Masa Depan yang Bersinar

9 Juni 2024   13:20 Diperbarui: 9 Juni 2024   13:38 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Dustin ahmad baihaqqi

Sebagai pelajar, kita dihadapkan pada dua pilihan yang tampaknya bertolak belakang: terhubung (dunia gemerlap) atau belajar. Di satu sisi, dunia game menawarkan kesenangan, kebebasan, dan pelarian sementara dari rutinitas kegagalan akademis. 

Sementara itu, belajar meski sering terasa lambat dan membosankan, namun dipandang sebagai jalan menuju masa depan yang lebih baik. Pertanyaan kemudian muncul: Apa yang harus diprioritaskan?Tidak dapat dipungkiri bahwa banyak sekali orang yang berkecimpung di dunia game, terutama anak muda.

Klub malam, pesta dan berbagai acara hiburan lainnya seolah menjadi magnet yang sulit ditolak. Suasana yang menyenangkan, musik yang bagus dan kesempatan untuk bersosialisasi dan mencari pasangan membuat dunia game terasa seperti 'surga' bagi sebagian siswa.

Selain itu, keharmonisan hidup juga dianggap sebagai indikator karakter dan kehidupan modern. Bagi sebagian orang, mengikuti kegiatan sosial merupakan salah satu cara untuk menunjukkan bahwa mereka termasuk dalam kelompok "elit" dan "sosial". Hal ini tentu saja memberikan kontribusi bagi dunia game, terutama bagi mereka yang ingin terlihat "keren" yang terkenal dengan status sosialnya.

Namun di balik hiburan jangka pendek yang diberikannya, dunia game seringkali memiliki berbagai dampak dan konsekuensi yang perlu dipertimbangkan secara matang. Akibat finansial akibat masalah kesehatan seperti kecanduan narkoba dan alkohol dapat mengurangi tabungan dan membebani orang tua.Seringkali, partisipasi dalam kegiatan membangun tim dapat mengganggu pemikiran dan prestasi siswa.

Waktu yang seharusnya digunakan untuk belajar, mengerjakan pekerjaan rumah, atau pengembangan diri justru dihabiskan untuk mengikuti kegiatan klub. Hal ini tentu saja dapat berdampak negatif pada nilai mata pelajaran dan bahkan menghambat kemajuan akademik siswa.

Di sisi lain, penelitian dipandang sebagai jalan menuju masa depan yang lebih baik. Melalui pendidikan diharapkan peserta didik memperoleh pengetahuan, keterampilan dan kompetensi yang dapat membuka pintu kesuksesan di masa depan. 

Universitas tidak hanya menawarkan mahasiswa kesempatan untuk memperoleh pengetahuan, namun juga peluang untuk pengembangan pribadi, jaringan, dan persiapan untuk mengakses pasar kerja.Selain itu, penelitian dianggap sebagai investasi jangka panjang yang tidak hanya memberikan manfaat bagi individu, tetapi juga keluarga dan masyarakat.

 Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka semakin besar kemungkinan ia mendapatkan pekerjaan yang lebih baik, memperoleh penghasilan yang lebih banyak, dan mencapai posisi penting dalam kariernya.Namun kita tidak dapat memungkiri bahwa pembelajaran juga mempunyai permasalahan tersendiri. 

Beban mata kuliah yang berat, tekanan untuk mengikuti, dan tuntutan kesempurnaan yang terus-menerus dapat membuat siswa kewalahan dan kehilangan motivasi. Seringkali pelajar harus rela mengorbankan waktu luang dan hiburan jangka pendek untuk melanjutkan pendidikannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun