Mohon tunggu...
Jia Aviena
Jia Aviena Mohon Tunggu... Penulis - Content Creator

Penjalajah Ilmu dan Pengetahuan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kisah Nyata: Cerita Indah yang Gagal!

27 Juni 2024   22:23 Diperbarui: 27 Juni 2024   22:24 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah temanku/ AI Video Guru

kisahnya, bukan kisahku. Yah, temanku yang mengalaminya. Cerita tentang si paling cantik di kelasku dan si paling tampan yang saling menyukai. Terdengar indah bukan, kamu mau tahu bagaimana alurnya berjalan?


Jadi begini kami adalah angkatan corona pertama menjadi maba dengan sistem baru, semuanya serba online bahkan tidak ada ospek dan setiap para kating membuat acara pun kami bisa bebas tidak mengikutinya karena bentuknya online via Zoom bisa pergi dengan alasan susah sinyal.

 Awalnya kukira ini hanya akan berlangsung setahun ternyata dua tahun aku terjebak pada kondisi yang menyebalkan. Dan setelah kuliah berlangsung offline aku mendapat cerita menarik ini tentang teman kelasku.


Saat itu di semester dua, kelasku yang berisi 38 orang dibagi menjadi dua kelompok untuk menggarap sebuah film pendek, tugas di mata kuliah sinematografi. Si cantik dan si tampan berada dalam satu kelompok. 

Sebelumnya kami semua belum pernah bertatap muka langsung dan hanya mengenal satu sama lain sekadar nama bahkan wajah pun hanya sekilas saja saat di absen, setelahnya banyakan dari kami sering kali offcam saat daring.


Aku satu kelompok dengan si cantik dan si tampan. Kampusku berada di bandung dan aku bukan orang bandung. Maka dari itu sebelum orang-orang luar bandung datang, si orang-orang bandung melakukan diskusi mengenai tugas membuat film ini. Si cantik dan si tampan adalah orang bandung. Bertatap muka lah keduanya dan teman-teman lainnya. 

Dan untuk seorang pria hanya butuh hitungan detik untuk naksir dengan lawan jenisnya.


Entah kapan pastinya si tampan mulai menyukai si cantik , yang jelas satu bulan kemudian, saat aku di bandung teman-teman yang lain sudah membicarakan perihal ada sikap yang berbeda dari si tampan ke si cantik yang mana mereka menyimpulkan si tampan menyukai si cantik. 

Si cantik sering kali acuh tak acuh saat teman-temannya membicarakan hal tersebut.
Mendengar itu, aku yang menjadi partner si tampan dalam proyek pembuatan film mulai1 memperhatikan sikap si tampan ke si cantik, berusaha memvalidasi  kebenarannya.


Awalnya menurutku, sikap si tampan ke si cantik memang sedikit istemewa dibandingkan ke yang lainnya hanya saja aku berpikir biasanya pria memang bersikap seperti itu kepada wanita caantik. 

Tapi... teman-teman lamaku memeberikanku label si tidak peka hahaha...


Maka setelah film selesai di garap aku pun pulang dan tidak tahu menahu tentang kelanjutan kisah mereka berdua. Jujur saja kalaupun benar ada rasa di antaranya aku mendukung karena menurutku mereka terlihat serasi secara fisik maupun sifat.

 Mungkin dalam bayanganku mereka akan menjadi pasangan yang keren keduanya memiliki rasa peduli yang tinggi terhadap orang lain.


Di semester 3, kuliah berjalan hybrid via online dan offline. Sebagai orang jauh aku memilih  online karena memang aku pun orang yang sedikit ansos sangat malas berinteraksi.

 Namun ada satu mata kuliah yang mengharuskanku untuk datang saru kali ke kampus. Saat itu aku tidak tahu apakah si cantik dan si tampan sudah punya hubungan atau bahkan sudah usai. 

Yang jelas aku perhatiksn si cantik melihat si tampan dengan mata penuh kebencian tapi aku menepis pikiran itu dan menganggap hanya perasaanku saja.


Dan sampailah ke semester 5, kuliah tatap muka dimulai aku si anak yang sidikit ansos belum memiliki teman yang cukup akrab sedangkan teman-teman kelasku sudah saling akrab , mereka sudah sering bergosip bersama sedangkan aku tidak pernah bergabung.


Hingga suatu hari karena tugas, aku sekelompok dengan temanku yang super duper ekstrovert bertannya kepada laki2 di kelompok tentang ada gosip apa di kalanga lelaki dan adakah hubungan asmara yang tidak di ketuhui si teman ekstrovert ini...aku hanya menyimak


Si lelaki mengatakan tidak ada palingan yang waktu itu pernah tapi sekarang udah enggak... mendengar itu jiwa penasaran ku terbuka sedangkan si ekstrovert sudah tahu perihal itu...aku pun jadi memaksa si lelaki untuk menceritakannya... dan aku benar2 syok dengan kisahnya yang tidak se indah ekspetasiku...


Mereka menjalin hubungan, lalu kandas karena ternyata si tampan hanya menjadikan si Cantik pelampiasan, yang mana saat itu si tampan memiliki hubungan lain sebelumnya dan katanya si tampan ingin putus dari pacar sebelumnya dan menjadikan si cantik alasannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun