b. “Namaku Karno. Bapak inginnya aku ini tangguh seperti Adipati Karno. Tapi bapak sepertinya lupa. Kalau seumur hidupnya, Karno akan selalu berada dalam kebimbangan-kebimbangan. Aku mengalami itu sekarang.” (hal.39).
Dari penggalan tersebut dapat dilihat bahwa tokoh Karno sedang mengeluh dengan apa yang terjadi dalam kehidupannya yang jauh dari harapan sang ayah ketika memberikan nama kepadanya.
c. “Bagaimana lagi? Bertahan di sini terancam Merapi. Berada di pengungsian terancam terancam korona. Siapa yang bisa menjamin kami tetap hidup?” (hal.40).
Berdasarkan penggalan dialog tersebut dapat disimpulkan bahwa si tokoh sedang mengeluh dengan keadaan yang mengancam hidupnya, bahkan si tokoh sampai mempertanyakan siapa yang aka menjamin kehidupannya.
4. Menyalahkan
Jenis tindak tutur ekspresif terakhir yang ditemukan dalam cerpen ini ialah menyalahkan, berikut ini beberapa penggalan yang menunjukan tindak tutur menyalahkan :
“Kok kamu baru ngabari to, Dul,” (hal.37).
“Tadi pagi baru ada kabar. Aku telpon, tapi tidak kamu angkat.” (hal.37).
Berdasarkan pada kedua penggalan percakapan yang bersambung tersebut, terlihat jelas bahwa kedua tokoh saling menyalahkan satu dengan yang lainnya.
Berdasarkan pembahasan mengenai tindak tutur ekspresif dalam cerpen “Perang Tanding“ karya Fitri Merawati dari Antologi Cerpen “Wabah“, dapat disimpulkan bahwa :
1. Ilmu yang mengkaji tentang berbagai macam tuturan disebut dengan Pragmatik yang mana digunakan dalam kegiatan komunikasi.
2. Ada banyak aspek dalam lingkup kajian Pragmatik salah satunya adalah tindak tutur. Sementara itu, tindak tutur juga memiliki sub-bab lagi salah satunya tindak tutur ekspresif.
3. Tindak tutur ekspresif ialah tindak tutur yang berhubungan dengan perasaan manusia. Memiliki beberapa jenis yaitu, memuji, mengucap terima kasih, mengkritik, mengeluh, menyalahkan, mengucapkan selamat, dan menyanjung.
4. Untuk menentukan dan menemukan tindak tutur ekspresif diperlukan sebuah analisis, yang mana bahan analisis itu sendiri ialah cerpen “Perang Tanding“ karya Fitri Merawati dari Antologi Cerpen “Wabah“.
5. Berdasarkan hasil analisis hanya ditemukan 4 jenis tindak tutur ekspresif dalam cerpen ini, diantaranya : mengucap terima kasih, mengkritik, mengeluh, dan menyalahkan.
Daftar Pustaka
Leech, Geoffrey. 2011. Prinsip-prinsip Pragmatik. Terjemahan oleh M.D.D.
Malang: Bayumedia Publishing.
Oka. 1993. Jakarta: Universitas Indonesia (UI-Press).
Rani, Abdul, dkk. 2010. Analisis Wacana: Sebuah Kajian Bahasa dalam Pemakaian.
Turama, Rizqi, dkk. 2021. Wabah (Kumpulan Cerpen). Yogyakarta: Kibul.in Penerbit.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H