Mohon tunggu...
Dupi Nadila
Dupi Nadila Mohon Tunggu... Guru - R

Seorang yang menyukai tantangan dan tulisan, ibu saya selalu bilang jika sedang menghadapi tantangan dan akan hampir menyerah maka ingatlah bahwa "menyerah dengan keadaan adalah kekalahan yang memalukan".

Selanjutnya

Tutup

Book

Bagaimana Menyikapi Rasa Insecure dengan Bersyukur?

3 Oktober 2023   09:34 Diperbarui: 3 Oktober 2023   11:15 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi_Dupi Nadila

Sebelum meresensi buku karya Denny Riendra, aku berdiskusi ringan dengan beberapa orang yang menemaniku untuk mengisi kekosongan malam, meskipun diskusinya dilakukan via telpon tapi tidak menyurutkan antusias kami untuk berbagi banyak cerita, -maklum ada yang baru jadi anak rantau-, kami membahas beberapa isu menarik untuk diperbincangkan, salah satunya tentang overthinking. Ya, katanya itu menjadi ritual sebagian kaum muda saat hari menjelang malam hahaha.

Pada dasarnya overthinking itu datang dari diri kita sendiri, membiarkan isi kepala berisik dan memberikan afirmasi atasnya yang menyebakan rasa itu terus menjalar, mengganggu bahkan menghambat aktivitas kita, aku pikir rasa insecure yang timbul pada diri seseorang -termasuk aku- ya karena kebanyakan overthinking.

Apakah kamu pernah meragukan diri sendiri yang merongrong kepercayaan dirimu?

Dalam "Insecure vs Bersyukur" karya Denny Riendra, kamu akan diajak untuk menjelajahi perasaan-perasaan yang sering menghantui kita semua. Apakah kamu siap menemukan kunci untuk mengatasi kecemasan dan merangkul potensi sejatimu dengan rasa syukur?

Jika kamu pernah merasa tidak aman, gelisah, atau meragukan dirimu sendiri, maka buku ini adalah teman yang sempurna untukmu. Dalam karya terbaru Denny Riendra, kita akan dibawa dalam perjalanan menyikapi rasa insecure dengan seni bersyukur. "Insecure vs Bersyukur" adalah panduan yang mengeksplorasi berbagai perasaan yang sering menghantui kita. Dalam sembilan bab yang menggetarkan, penulis mengajak kita untuk melihat ke dalam diri dan mengubah rasa insecure menjadi kekuatan yang membawa dampak positif.

Namun, mari kita telaah apa sebenarnya makna dari kata "insecure." Ia tak lain adalah istilah yang merangkum perasaan tidak aman yang merongrong kepercayaan diri, memenuhi kita dengan kegelisahan dan ketakutan. Padahal dalam realitasnya, rasa insecure bukanlah musuh, tetapi sebatas teman yang perlu kita kenal dan hadapi dengan bijak. Buku ini mengajarkan kita bagaimana melampaui batasan-batasan itu dan menemukan kekuatan dalam rasa syukur.

Insecure adalah istilah yang menggambarkan perasaan tidak aman yang membuat seseorang gelisah, takut, malu hingga tidak percaya diri. rasa insecure mungkin normal terjadi dalam diri manusia akan tetapi yang membuatnya tidak normal adalah pada saat rasa itu dipertahankan dan menghambat diri kita untuk berkembang kearah yang lebih baik.

Hal ini disebabkan karena rasa takut untuk mecoba atau bahkan perasaan tidak layak yang mengakibtkan potensi yang seharusnya bisa dikembangkan menjadi prestasi malah terkukung oleh rasa insecurity yang membuat kita tidak berkembang.

Rasa insecure yang muncul memang beragam, ada yang merasa dirinya tidak menarik sehingga membandingkan dirinya dengan orang lain, padahal kualitas diri jelas bukan hanya dari segi penampilan saja melainkan dari banyak hal, tentu yang paling utama adalah attitude atau sikap dan perilaku yang baik, bagaimana kita menyikapi suatu hal dan kepedulian pada orang lain.

Selain itu membandingkan pencapaian diri kita dengan pencapaian orang lain adalah salah satu dari bentuk rasa insecure yang sering dialami banyak orang. mungkin membandingkan pencapaian yang sudah kita dapatkan tidak ada salahnya jika itu akan membuat kita lebih bersemangat akan tetapi, jika terlalu sering mebanding-bandingkan dan membuat kita terpuruk maka akan timbul rasa tidak percaya diri, hilang semangat dan timbul perasaan “aku tidak bisa”.

Karena rasa percaya diri dan percaya pada kemampuan diri kita sendiri adalah kunci dari rasa syukur atas apa yang telah dititipkan Tuhan kepada kita. Tuhan memberikan kesempatan yang sama, waktu yang sama tinggal bagaimana kita menjalankannya dan percaya bahwa diri kita mampu untuk itu. Sebab terkadang rasa percaya diri itu akan hilang akibat terlalu fokus mendengarkan apa kata orang, sebenarnya mendengarkan apa yang orang bicarakan tentang kita tidak jadi masalah, bahkan bisa jadi ajang untuk memperbaiki diri, akan tetapi jika apa yang dibicarakan orang membuat kita terpuruk itu harus segera dihindari karena akan menyebabkan overthingking yang berlebihan dan akhirnya rasa insecure itu muncul yang menyebabkan kurangnya bersyukur.

“Sebab berdamai dengan insecure adalah jalan terbaik untuk bisa bersyukur”

Dengan sangat menyenangkan buku ini memberikan kesan seakan kita sedang berinteraksi dengan penulis, sehingga kita dapat merasakan apa yang sebenarnya ingin penulis sampaikan. akan tetapi pada saat setelah membaca beberapa halaman, saya sedikit kaget karena ternyata banyak kutipan tentang ayat Al-Quran dan nasihat dengan hanya melihat sudut pandang satu agama, sebenarnya tidak ada masalah jika saja penulis memberikan disclaimer yang menyatakan bahwa penulis menyertakan pandangan suatu agama dalam pembahasan bukunya, sehingga pembeli akan mempertimbangan apakah ia akan membeli atau tidak khususnya untuk teman-teman non muslim.

Terlepas dari itu, saya sangat merekomendasikan buku ini untuk dibaca, apalagi untuk teman-teman yang selalu merasa insecure dan Overthingking. Isi buku ini sangat menarik, penulis akan mengajak kita berinteraksi sehingga gaya bahasa dan diksi dalam buku ini mudah dipahami. Terkait kekurangan dalam buku ini, jika teman-teman non muslim tidak mempermasalahkan kutipan ayat Al- Quran yang dipakai dan beberapa nasihat yang berhubungan dengan agama islam, saya rasa teman-teman juga bisa membca buku ini. Terakhir untuk para pejuang insecure dan overthingking buku ini wajib masuk ke dalam playlist bacaan kalian.

Judul Buku                  : Insecure vs Bersyukur

Penulis                         : Denny Riendra

Penerbit                       : MDP Media

Kota Terbit                 : Bandung

Tahun Terbit              : 2022

ISBN                               :-

Jumlah Halaman      : 92

Kategori                      : Fiksi

Btw, buku ini bisa dibaca via online di aplikasinya Ibi Library, semacam aplikasi perpustakaan online yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia, ada beberapa buku yang pernah ku baca dan banyak buku terkait ekonomi yang bisa dijadikan referensi sih, kuylah coba download.

Okee sudah sampailah kita pada paragraf.....

Jika anda telah sampai pada tulisan ini, salam hangat dari Dupi Nadila di Bangka Belitung, Terima kasih telah membaca hingga akhir, sampai bertemu di tulisan selanjutnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun