Pertama, kebudayaan menjadi daya tarik wisata. Provinsi ini terkenal karena keragaman budayanya dan kerukunan antar suku dan agama. Momen perayaan seperti Cheng Beng atau sembahyang kubur menjadi daya tarik bagi wisatawan, baik lokal maupun internasional. Ini terbukti dengan peningkatan jumlah pengunjung ke Kepulauan Bangka Belitung yang mencapai 80,07 ribu orang pada Maret 2023, naik sebesar 20,30 persen dibandingkan bulan sebelumnya.Â
Hal ini telah menggairahkan sektor pariwisata di Bangka Belitung. Fakta ini terbukti dari data pertumbuhan pariwisata di Kepulauan Bangka Belitung yang disajikan oleh Badan Pusat Statistik. Pada bulan Maret 2023, jumlah tamu yang menginap di hotel bintang di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencapai 39.667 orang. Lebih lanjut, terlihat bahwa jumlah tamu domestik meningkat sebanyak 15,06 persen, sementara jumlah tamu asing melonjak hingga 79,17 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Selain Cheng Beng, tradisi lain seperti Perang Ketupat juga memengaruhi pertumbuhan ekonomi lokal dengan meningkatkan kunjungan wisatawan ke daerah tersebut.
Kedua, kebudayaan dapat menjadi sumber inovasi. Bangka Belitung dikenal dengan produksi timahnya, yang meninggalkan lahan bekas tambang. Anak muda di daerah ini telah menggunakan inovasi untuk mengubah lahan bekas tersebut menjadi objek wisata yang menarik. Kolaborasi dengan teknologi modern dan promosi viral telah membuat objek wisata ini terkenal.
Bangka Belitung memiliki keindahan alam yang luar biasa. Misalnya, terdapat Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Kelayang dan Pulau Lengkuas di Belitung, yang menawarkan pemandangan alam yang memukau. Selain itu, terdapat 17 objek wisata Geopark Belitung yang sudah mendunia sebagai geopark dunia.
Selain keindahan alamnya, Bangka Belitung juga kaya akan kerajinan tangan dan souvenir yang unik. Ada kerajinan pewter timah, kopiah resam, kain cual, dan banyak lagi yang dapat menjadi kenang-kenangan atau oleh-oleh bagi para pelancong.Â
Di bidang seni budaya, Bangka Belitung memiliki tari taber, tradisi buang jong, musik dambus yang mengundang orang untuk menari, perang ketupat yang unik, dan budaya nganggung yang sarat makna, serta banyak lagi seni budaya lainnya yang akan memberikan pengalaman tak terlupakan bagi para pelancong.
Bagi pecinta sejarah, Bangka Belitung memiliki museum timah seperti di Pangkalpinang dan Mentok yang dikelola oleh PT Timah Tbk. Ada juga pusat kerajinan timah atau pewter, di mana para pelancong dapat mencari souvenir yang terbuat dari timah dengan ciri khas tersendiri, seperti kerajinan kapal layar dan kereta sorong eksklusif.
Namun, tantangan berikutnya adalah bagaimana mempertahankan dan mengembangkan objek wisata ini agar tetap menarik. Promosi dan informasi harus disebarkan secara masif, melibatkan berbagai pihak melalui berbagai wadah seperti pameran nasional dan internasional.Â
Penyebaran informasi terkait objek wisata dan kuliner khas Bangka melalui media sosial juga perlu ditingkatkan untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat, termasuk pembuatan video yang menggambarkan keindahan pulau Bangka.
Ketiga, kebudayaan dapat berperan dalam meningkatkan citra daerah. Pelayanan yang berkualitas dan citra positif akan mendorong kunjungan berulang, bukan hanya kunjungan sekali saja. Pemerintah dan instansi terkait harus memberikan perhatian khusus terhadap fasilitas yang berhubungan dengan objek wisata. Ini mencakup perbaikan sarana jalan, peningkatan keamanan, menjaga kebersihan tempat wisata, serta menjalankan pusat informasi wisata yang berfungsi optimal di bandara atau lokasi sekitarnya. Fasilitas publik lainnya juga harus ditingkatkan untuk menciptakan kenyamanan dan membuat wisatawan betah berlama-lama di Bangka Belitung.