Mohon tunggu...
Liese Alfha
Liese Alfha Mohon Tunggu... Dokter - ❤

Bermanfaat bagi sesama Menjadi yang terbaik untuk keluarga

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Penyebab dan Bahaya Hamil di Luar Kandungan

28 Maret 2019   21:59 Diperbarui: 1 April 2019   21:43 711
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernahkah Anda mendengar tentang kehamilan ektopik atau kehamilan di luar kandungan?

Definisi hamil menurut Depkes, 1995 adalah suatu proses pembuahan dalam rangka melanjutkan keturunan yang terjadi secara alami menghasilkan janin yang tumbuh dalam rahim ibu. Lalu, bagaimana dengan kehamilan di luar kandungan/rahim itu?

Kehamilan ektopik sendiri terjadi bila telur yang telah dibuahi menempel di luar rahim, paling sering di Tuba Falopi. Penyebabnya paling sering karena adanya peradangan pada daerah tuba sehingga memblokade jalannya sel telur yang telah dibuahi. Namun, ada juga kehamilan luar kandungan lain yang angka kejadiannya saat ini cenderung mengalami peningkatan dan menjadi perdebatan.

Kehamilan di scar cesar adalah jenis lain kehamilan di luar kandungan. Meski berada dalam rahim tapi bila pertumbuhan kantong kehamilan menempel di bekas cesar, maka juga dikatakan kehamilan di luar kandungan atau ektopik. Loh, jahitan cesar kan masih di dalam rahim juga?

Iya benar. Tapi pertumbuhannya bukan berada di area cavum uteri.

Apa penyebabnya?

Belum diketahui pasti kenapa menempel di scar cesar, tapi angka kejadian meningkat pada ibu hamil yang lebih dari satu kali melakukan cesar.

Menurut penelitian Ash, 2007 dan Rotas, 2006, insiden kehamilan pada scar cesar terjadi pada 1 dalam 2000 kehamilan. Insiden ini mungkin saja lebih banyak karena angka persalinan dengan cesar juga mengalami peningkatan. Lebih jarang memang dibandingkan kehamilan luar kandungan di Tuba, yaitu 1 berbanding 50 kehamilan.

Kantong kehamilan menempel di scar cesar (Dokumentasi pribadi)
Kantong kehamilan menempel di scar cesar (Dokumentasi pribadi)

 

Bahaya KE di Scar SC

Sama halnya dengan KE di Tuba, kehamilan ektopik bisa saja terganggu. Trias KET yaitu nyeri perut, amenore dan perdarahan pervaginam.

Untuk kehamilan di scar cesar, perdarahan juga menjadi perhatian terutama kemungkinan terjadinya perlengketan plasenta/plasenta akreta yang berujung pada histerektomi hingga kematian. (Timor-Tritsch, 2012a). Namun lebih dari 40% malah tanpa gejala sama sekali dan didiagnosa saat pemeriksaan ANC pertama.

Selain bahaya plasenta akreta, kehamilan bisa saja rupture/invasi ke arah perut dan organ sekitar rahim seperti kandung kemih. Bila hal ini terjadi, terminasi menjadi satu-satunya solusi saat itu.

Apabila pertumbuhan janin ke arah dalam atau ke arah cavum uteri, janin bisa saja viable untuk hidup dan dipertahankan hingga cukup matang untuk dilahirkan. Namun, resiko plasenta akreta yang berujung histerektomi tetap menjadi resiko pertama yang hampir pasti terjadi.

Inilah yang kemudian menjadi perdebatan di kalangan klinisi. Kondisi janin yang baik pertumbuhannya akan menjadi dilematik sendiri bagi orangtua dan dokter. Karena bila tetap dipertahankan maka ancaman histerektomi dan kematian akibat perdarahan bagi ibu sudah mengintai.

Ada kasus yang saya pernah alami, janin meninggal bahkan saat belum masuk masa viable untuk dilahirkan. Usia kehamilan 11 minggu namun janin hanya berusia 7 minggu, kondisi ibu datang ke faskes dengan keluhan perdarahan pervaginam tanpa nyeri perut berarti.

Death Conceptus pada Bekas SC (Dokumentasi pribadi)
Death Conceptus pada Bekas SC (Dokumentasi pribadi)

Penyebab kematian janin bisa saja karena kurangnya asupan nutrisi. Daerah scar cesar itu tipis sekali dan karena tipis tadilah asupan nutrisi yang seharusnya banyak seperti di otot daerah cavum uteri tidak terpenuhi.

Dan oleh karena tipis itu juga maka resiko perdarahan kembali menjadi momok yang menakutkan. Bilapun harus diterminasi, kehamilan seperti ini tidak bisa dilakukan dengan cara kuretase, jebol kalau dilakukan. Cara terbaik adalah dengan histereskopi setelah sebelumnya disuntik obat kanker untuk mematikan jaringan tropoblast di area scar cesar.

Kenapa harus dimatikan? Ya biar tidak terjadi perdarahan hebat saat tindakan.

Bila Anda termasuk dalam 1 berbanding 2000 kehamilan ini, Anda bisa meyakinkan diri Anda dengan mencari second opinion dari ahli fetomaternal dan bila sudah pasti, diskusikan dengan ahlinya serta ambil keputusan yang terbaik setelah meminta petunjuk sama yang Maha Kuasa.

dok Kompal
dok Kompal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun