Mohon tunggu...
Liese Alfha
Liese Alfha Mohon Tunggu... Dokter - ❤

Bermanfaat bagi sesama Menjadi yang terbaik untuk keluarga

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Penyebab dan Bahaya Hamil di Luar Kandungan

28 Maret 2019   21:59 Diperbarui: 1 April 2019   21:43 711
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kantong kehamilan menempel di scar cesar (Dokumentasi pribadi)

Sama halnya dengan KE di Tuba, kehamilan ektopik bisa saja terganggu. Trias KET yaitu nyeri perut, amenore dan perdarahan pervaginam.

Untuk kehamilan di scar cesar, perdarahan juga menjadi perhatian terutama kemungkinan terjadinya perlengketan plasenta/plasenta akreta yang berujung pada histerektomi hingga kematian. (Timor-Tritsch, 2012a). Namun lebih dari 40% malah tanpa gejala sama sekali dan didiagnosa saat pemeriksaan ANC pertama.

Selain bahaya plasenta akreta, kehamilan bisa saja rupture/invasi ke arah perut dan organ sekitar rahim seperti kandung kemih. Bila hal ini terjadi, terminasi menjadi satu-satunya solusi saat itu.

Apabila pertumbuhan janin ke arah dalam atau ke arah cavum uteri, janin bisa saja viable untuk hidup dan dipertahankan hingga cukup matang untuk dilahirkan. Namun, resiko plasenta akreta yang berujung histerektomi tetap menjadi resiko pertama yang hampir pasti terjadi.

Inilah yang kemudian menjadi perdebatan di kalangan klinisi. Kondisi janin yang baik pertumbuhannya akan menjadi dilematik sendiri bagi orangtua dan dokter. Karena bila tetap dipertahankan maka ancaman histerektomi dan kematian akibat perdarahan bagi ibu sudah mengintai.

Ada kasus yang saya pernah alami, janin meninggal bahkan saat belum masuk masa viable untuk dilahirkan. Usia kehamilan 11 minggu namun janin hanya berusia 7 minggu, kondisi ibu datang ke faskes dengan keluhan perdarahan pervaginam tanpa nyeri perut berarti.

Death Conceptus pada Bekas SC (Dokumentasi pribadi)
Death Conceptus pada Bekas SC (Dokumentasi pribadi)

Penyebab kematian janin bisa saja karena kurangnya asupan nutrisi. Daerah scar cesar itu tipis sekali dan karena tipis tadilah asupan nutrisi yang seharusnya banyak seperti di otot daerah cavum uteri tidak terpenuhi.

Dan oleh karena tipis itu juga maka resiko perdarahan kembali menjadi momok yang menakutkan. Bilapun harus diterminasi, kehamilan seperti ini tidak bisa dilakukan dengan cara kuretase, jebol kalau dilakukan. Cara terbaik adalah dengan histereskopi setelah sebelumnya disuntik obat kanker untuk mematikan jaringan tropoblast di area scar cesar.

Kenapa harus dimatikan? Ya biar tidak terjadi perdarahan hebat saat tindakan.

Bila Anda termasuk dalam 1 berbanding 2000 kehamilan ini, Anda bisa meyakinkan diri Anda dengan mencari second opinion dari ahli fetomaternal dan bila sudah pasti, diskusikan dengan ahlinya serta ambil keputusan yang terbaik setelah meminta petunjuk sama yang Maha Kuasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun