Mohon tunggu...
Liese Alfha
Liese Alfha Mohon Tunggu... Dokter - ❤

Bermanfaat bagi sesama Menjadi yang terbaik untuk keluarga

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Melestarikan Hutan Melestarikan Kehidupan

28 Maret 2019   10:24 Diperbarui: 28 Maret 2019   11:13 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penyu yang terjebak karena sampah plastik atau ikan hiu yang perutnya penuh sampah plastik, masih menjadi berita memilukan yang menjadi bukti nyata kerusakan alam karena sampah plastik.

Pertanyaannya sekarang, apa yang sudah kita lakukan? Ya, minimal mengurangi pemakaian plastik sekali pakai. Belanja menggunakan tas yang kita bawa dari rumah. Dan masih banyak lagi gerakan less waste yang bisa kita lakukan.

Selain itu yang juga tidak kalah mengkhawatirkan dan menjadi concern Yayasan Dr. Sjahrir dan The Climate Reality Project adalah ancaman perubahan iklim. 

Suhu ekstrem yang terjadi di beberapa belahan dunia, seperti di Australia dan Amerika baru-baru ini contohnya. Di Australia suhu mencapai +50 derajat celcius. Kebalikan dari kondisi Amerika yang mencapai suhu -50 derajat celcius.

Apa penyebabnya?

Tidak lain adalah manusia, sebagai makhluk yang dianugerahi akal pikiran, manusia ternyata adalah faktor penentu terjadinya perubahan iklim.

Hampir semua kegiatan manusia di muka bumi ini bisa menyebabkan efek rumah kaca. Dan penyumbang efek rumah kaca terbesar adalah dari penggunaan lahan atau kehutanan.

Penggunaan lahan atau kehutanan ini lebih jelas dijabarkan oleh ibu Dr. Atiek Widayati, Tropenbos Indonesia, sebagai pembicara kedua.

Ibu Dr. Atiek menjelaskan bahwa pembukaan lahan baik dalam kategori deforestasi ataupun degradasi hutan jelas sekali menurunkan biomasa yang berfungsi menyerap CO2 sebagai gas penyebeb efek rumah kaca. Penurunan bahkan hilangnya hutan sebagai biomasa tentu akan menurunkan bahkan menghilangnya penyerap CO2.

Gas CO2 ini banyak beredar di bumi ini sebagai hasil dari aktifitas manusia, penggunaan energi, proses industri, pertambangan, pertanian, limbah dan penerbangan atau perkapalan.

Dokpri
Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun