Mohon tunggu...
Liese Alfha
Liese Alfha Mohon Tunggu... Dokter - ❤

Bermanfaat bagi sesama Menjadi yang terbaik untuk keluarga

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ngidam Bikin Happy

30 Juli 2018   11:34 Diperbarui: 30 Juli 2018   12:02 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Ngidam" identik dengan keinginan kuat yang dirasakan oleh ibu hamil, baik itu pada awal-awal fase kehamilan bahkan hingga melahirkan. Kata-kata "ngidam" saat ini sudah begeser pemanfaatnya sebagai sebuah keinginan kuat secara umum. Namun, apakah benar "ngidam" itu harus dituruti dan kalo gak bakalan ngefek ke bayi kelak, ngences?! Nah ini masih jadi perdebatan. Menurut saya, wajar atau tidaknya ngidam tadi juga harus menjadi pertimbangan.

Merasakan hamil sebanyak 6x-wow-dengan posisi suami yang tidak "standby" setiap waktu di dekat saya, rasanya membuat saya lebih banyak "menahan diri" kalaupun ada keinginan terhadap sesuatu yang sifatnya tidak mendesak, ya ditunda saja, atau kalaupun ngidamnya berupa makanan ya apa yang ada di depan mata saja.

Seinget-yang bisa diinget-saya hanya pernah ngidam makan mie celor 26. Malam-malam keluar, saat itupun yang menemani ibu dan om, makan mie celor di 26 ilir. Kalau kebanyakan ibu hamil ngidam makananan, dibeliin, terus yang dimakan paling sedikit bahkan cuma dicolek aja. 

Lain pada saya, saya malah habis 2 piring makan mie celor saat itu. Dan saya pikir itupun mungkin bukan mengidam, emang beneran lapar dan pengen makan mie. :Dri 

Nah berdasarkan info dari sini, ada beberapa teori yang mendukung kenapa bisasampe terjadi ngidam.

1. Kurangnya nutrisi; tubuh ibu hamil memberikan sinyal bahwa ada nutrisi, gizi dan mineral, yang kurang pada tubuh ibu hamil sehingga harus segera dicukupi dengan "ngidam" tadi. Andrei Rebarber, MD, wakil direktur divisi kesehatan Ibu dan Anak di New York University Medical Center, New York, mengatakan bila ibu hamil ngidam asinan ataupun keju, tandanya tubuh kekurangan garam. 

Bila ngidam kentang goreng, burger atau sejenisnya, itu tanda dari tubuh butuh asupan protein, natrium dan kalium. Lain halnya bila ibu hamil mengidam es krim, tandanya tubuh butuh kalsium dan lemak.

2. Pengaruh hormon; teori ini yang lebih dikenal luas. Karena perubahan hormonal pada ibu hamil dapat mengubah perasaan tentang rasa dan bau. Hal ini diungkapkan oleh Janet Pope, PhD, seorang profesor di bidang nutrisi dan pola makan di Lousiana Tech University. 

Teori ini juga yang menjelaskan bahwa mengapa ibu hamil terkadang menyukai hal-hal yang sebelumnya tidak disukainya ataupun sebaliknya. 

Penelitian lain oleh Valerie Duffy, PhD, profesor di School of Allied Health di University of Connecticut menyebutkan bahwa mengapa ibu hamil usia kandungan trimester kedua dan ketiga lebih cenderung menyukai asam dibanding pada usia kehamilan awal-awal. 

Hal ini dikarenakan upaya tubuh untuk meningkatkan nafsu makan ibu hamil untuk memenuhi kebutuhan kalori pada ibu hamil. 

Sedangkan pada trimester awal, ibu hamil akan lebih sensitif terhadap rasa pahit, sebagai bagian dari mekanisme perlindungan terhadap makanan yang bisa membahayakan pertumbuhan janin. Fase sensitif ini akan menurun pada trimester ketiga.

Unik banget kan ya, tubuh ibu hamil itu.

3. Efek psikologi; menurut Deborah Bowen, PhD, profesor ilmu kesehatan masyarakat di Fred Hutchinson Cancer Research Center, bahwa ngidam hanyalah hasil dari pikiran ibu tentang saran-saran yang didengarnya selama hamil. Saran ibu hamil harus banyak makan, banyak minum, minum susu dan sejenisnya akan memacu keinginan ibu hamil, apa yang terlintas itulah yang diinginkannya. Teori ini menurut saya lebih bisa diterima. 

Sah-sah saja juga ibu hamil beralasan ngidam agar dituruti kemauannya. Toh, pada saat hamil ibu hamil memang butuh perhatian lebih. Perasaan senang karena dituruti ngidamnya bisa jadi akan memberikan "energi positif" bagi perkembangan jabang bayi.

Yang perlu diperhatikan memang ngidamnya haruslah wajar, janganlah nyuruh suami nyolong mangga tetangga padahal masih bisa diusahakan dengan memintanya secara baik-baik. Atau ngidam ngigitin suami. Haha. Ada sih, ipar saya sendiri. Ya, gimana ya. Harusnya memang ibu hamil tetap berpikir logis tentang keinginan-keinginan yang muncul. 

Fase hamil adalah fase yang membahagiakan bagi setiap ibu, pun suami. Fase ini harusnya diisi dengan hal-hal yang bisa mengalirkan cinta, kasih dan memori ke jabang bayi. Mungkin salah satu dengan ngidam ini, proses itu bisa diwujudkan. Kalaupun gak lewat ngidam, ya lewat cara lain, yang intinya apa-apa yang bikin si ibu happy.

Nah gimana dengan bayi nya nanti kalo gak dituruti ngidamnya? Ada yang bilang bayinya akan ngences. Gak sih, ya. Karena "ngences" pada bayi itu normal terjadi pada bayi usia 3 bulan ke atas dimana kerja kelenjar air liur sudah mulai aktif, fase awal untuk memulai makan atau bisa juga karena proses tumbuh gigi. 

Negneces pada bayi dikatakan mengkhawatirkan bila sampai mengganggu proses menelan dan bernafas.

Jadi, mau hamil dan mengidam?!

dok: Kompal
dok: Kompal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun