Mohon tunggu...
Dedison Gasni
Dedison Gasni Mohon Tunggu... -

Aku mau bicara...!

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Taman Nasional Peak District: Youlgreave

25 April 2011   12:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:25 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_104974" align="aligncenter" width="680" caption="Desa Youlgreave dengan menara gerejanya dari kejauhan"][/caption]

Desa Youlgreave berada di dalam lokasi taman nasional Peak District. Peak district adalah sebuah area dataran tinggi yang berlokasi di bagian tengah agak ke utara dari England, yang merentang di enam (6) buah county (Derbysire, Cheshire, Greater Manchester, Staffordshire, South Yorkshire, and West Yorkshire). Sedangkan desa Youlgreave berada di county Derbysire. Taman nasional Peak District merupakan taman nasional kedua terbanyak dikunjungi didunia setelah taman nasional gunung Fuji di Jepang, karena hampir 10 juta orang pengunjung pertahun.

Berbicara mengenai taman nasional, tentu agak berbeda dengan taman nasional yang ada di Indonesia yang dikelilingi oleh hutan yang masih perawan yang belum dijamah oleh tangan-tangan manusia dan belum lagi keanekaragaman hewan dengan berbagai macam jenis hewan langka yang dilindungi, begitu juga keanekaragaman hayati dengan berbagai macam tanaman langka yang juga dilindungi kelestariannya. Didalam taman nasional di Indonesia juga dapat di jumpai sungai dan air terjun yang sangat memukau, yang dikelilingi oleh hutan yang sangat lebat.

[caption id="attachment_104946" align="aligncenter" width="646" caption="Sungai Lathkill dan jalan setapaknya"][/caption]

Tetapi, kalau di Peak District jangan anda bayangkan taman nasionalnya seperti di Indonesia. Kalau bicara hutan di sini, jangan dibayangkan seperti hutan di Indonesia, sangat jauh sekali. Kalau bicara sungai, sangat jauh dari sungai yang ada di Indonesia. Sebenarnya beruntunglah warga Indonesia yang kekayaan taman nasionalnya melimpah ruah baik tumbuhan dan hewan. Untuk itu perlu kita lestarikan bersama.

[caption id="attachment_104937" align="aligncenter" width="648" caption="Youlgreave dengan sungai Lathkill"][/caption]

Taman nasional ini didirikan pada tahun 1951, dengan luas 1.438 Km persegi. Sejak tahun 1997, taman nasional ini dikelola oleh National Park Authority, dan mereka tanpa mendapat suntikan dana dari pemerintah untuk pengelolaan. Beberapa kota dan desa berada dalam lokasi taman nasional ini, National park authority bertanggung jawab untuk menjaga taman nasional dari pembangunan yang tidak diinginkan. Sehingga kelestarian bangunan di desa-desa tetap terjaga sampai saat ini, disini dapat di jumpai bangunan yang telah berusia ratusan tahun tetap utuh tanpa ada yang di modifikasi.

Sehingga taman nasional ini telah menjadi tempat tujuan wisata untuk kegiatan luar ruang seperti hiking. Salah satu tempat tujuan hiking adalah desa Youlgreave dengan sungai Lathkill nya. Desa ini dengan penduduk sekitar 1500 orang. Ditengah desa berdiri dengan megah sebuah gereja besar bernama Youlgreave parish church , dengan jam besar tertancap di keempat sisi menara dengan cap tahun 1870. Setiap jam, akan berdentang untuk memberitahukan warga desa dengan suara yang dapat didengar di kejauhan.

[caption id="attachment_104949" align="aligncenter" width="655" caption="Bangunan tua yang terpelihara dengan baik di desa Youlgreave"][/caption]

Ditengah desa dapat dijumpai rumah penduduk, bar, toko, sekolah dan youth houstel. Semunya tertata dengan rapi dan disini disediakan toilet umum yang sangat bersih dan terpelihara dengan baik.

Track untuk hiking dibagi atas 2 bagian, tergantung kepada tingkat kesulitan. Ada track warna biru dan merah. Warna biru diperuntukkan untuk family dan orang lanjut usia. Sedangkan warna merah diperuntukkan bagi yang sudah professional karena tingkat kesulitannya yang tinggi.

Pada umumnya peserta hiking adalah para orang tua dan pensiunan, jarang sekali dijumpai para remaja. Bis yang kami tumpangi, penuh dengan para orang tua yang rutin melakukan hiking di musim semi dan panas. Maklum bisnya hanya 1 kali sehari untuk rute hari minggu dari kota Sheffield, busnya berangkat jam 9 pagi dan jam 5 sore sudah datang bis untuk menjemput.

[caption id="attachment_104950" align="aligncenter" width="648" caption="Sungai Lathkill dengan latar belakang rumah pedesaan"][/caption]

Track untuk hiking ini akan melewati desa dan peternakan, disana sudah disediakan track dengan penunjukan jalan yang lengkap. Sehingga untuk nyasar sangat kecil sekali kemungkinannya. Bahkan ada track dengan penunjuk jalanyanya sudah berusia ratusan tahun masih awet dan tidak ada yang merusak. Semuanya terjaga, karena Natonal park authority juga memberikan edukasi kepada penduduk terutama para pelajar betapa pentingnya pelestarian lingkungan. Edukasi umumnya diberikan pada musim panas dengan mengundang para pelajar untuk datang.

[caption id="attachment_104947" align="aligncenter" width="647" caption="Jalan setapak di area peternakan"][/caption]

Di sepanjang jalan di jalur track biru kita akan menyusuri sungai Lathkill dengan air yang jernih dengan bebek liar berenang gembira dengan kelompoknya. Dan di sepanjang jalan dapat dijumpai para turis yang membawa keluarga terutama anak-anak dan orang lanjut usia. Karena medannya tidak terlalu sulit, tetapi ada di beberapa tempat tingkat kecuramanya 45 % yang melewati daerah peternakan yang masih bisa dilewati untuk anak-anak dan orang tua tersebut.

[caption id="attachment_104951" align="aligncenter" width="640" caption="Jalan setapak yang melintasi satu peternakan dengan peternakan yang lain"]

1303731961111649705
1303731961111649705
[/caption]

Rute hiking dibuat seperti mengelilingi desa Youlgreave dengan melewati daerah pedesaan, perternakan, sungai dan lembah. Jarak tempuh untuk rute ini sekitar 3-5 jam tergantung kecepatan jalan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun