Mohon tunggu...
Dedison Gasni
Dedison Gasni Mohon Tunggu... -

Aku mau bicara...!

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Hiking Dari Edensor ke Chatsworth House

5 Februari 2011   10:06 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:52 616
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_88948" align="aligncenter" width="672" caption="Chatsworth house di lihat dari park ketika mendung...(koleksi pribadi Duomalins)"][/caption]

Hiking merupakan aktivitas yang banyak digemari di UK terutama pada musim semi. Panflet, selebaran, dan brosur mengenai kegiatan hiking, banyak di jumpai, dan dilengkapai dengan map yang berisi rute perjalanan yang akan kita lalui. Berdasarkan map yang sudah saya pilih, maka kegitan hiking saya kali ini dimulai, dengan tujuan Chatsworth. Ini merupakan cerita perjalanan hiking pertama sayadi UK.

Perjalanan dimulai dari kota Sheffield dengan naik bus tujuan Chatsworth. Chatsworth terletak di Central Derbyshire atau sekitar 1 jam jika di tempuh dengan bus dari kota Sheffield. Dengan membayar 5.5 pound (Rp. 75.000) saya sudah dapat tiket bus pulang pergi, cukup mahal ya, memang disini transportasi mahal sekali. Sepanjang perjalanan kita akan disuguhi pemandangan daerah country side yang indah, daerah peternakan, perkebunan dan pedesaan. Akhirnya cita-cita saya untuk melihat daerah country side terpenuhi juga.

Ternyataramai sekali orang berkunjung hari ini, karena kemacetan menuju kota Backwell sudah terasa, sehingga perjalanan jadi terlambat 30 menit gara-gara macet.

Sebelum naik bus, saya sudah mengingatkan supirnya, supaya di turunkan di Edensor. Tepat di pintu gerbang Edensor, sopir memberikan aba-aba supaya saya segera turun. Ternyata bukan saya saja yang turun disini, tetapi ada beberapa orang dan beberapa rombongan. Salah satu rombongan yang saya jumpai ternyata mereka dari Austria dengan niat yang sama untuk hiking, tetapi mereka melewati rute yang panjang. Saya hanya memelih rute yang pendek saja.

[caption id="attachment_88949" align="aligncenter" width="620" caption="Desa Edensor di lihat dari pintu gerbang.......(Koleksi pribadi Duomalins)"]

1296806388989753864
1296806388989753864
[/caption] [caption id="attachment_88950" align="aligncenter" width="667" caption="Desa Edensor selayang pandang......(koleksi pribadi Duomalins)"]
12968060971035417646
12968060971035417646
[/caption]

Desa Edensor dulunya terletak tidak jauh dari Chatsworth house, yaitu dekat sungai Derwent, tetapi Duke of Devonshire memindahkannya di daerah perbukitan yang tidak jauh dari sebuah cottage dimana pemiliknya tidak mau dipindahkan. Desa ini sengaja di pindahkan karena dianggap menganggu atau merusak pemandangan dari Chatswoth house. Di desa ini kita akan menjumpai sebuah gereja tua bernama Edensor’s Saint Peter’s church yang telah diperluas pada tahun 1880 untuk Duke of Devonshire yang ke-7. Di desa ini kita dapat menyumpai beberapa farm shop dan tentu saja ada cavetaria untuk ngopi-ngopi sambil baca buku tentunya.

Sebenarnya ada dua rute dari Edensor ke Chatsworth house, yaitu rute yang panjang dimana mengelilingi desa Edensor, terus menyusuri sungai Derwent dan terakhir baru ke Chatsworth house. Sedangkan rute yang pendek kita tidak menyusuri sungai tapi langsung menuju Chatsworth house. Tetapi saya memilih jalan baru yang tidak ada jalan setapaknya dengan membuat rute baru yang tanpa mengelilingi desa tetapi masih tetap menyusuri sungai yang berliku-liku nan bersih, dengan memasuki park yang indah, dengan rusa dandomba yang lagi merumput ditaman. Rute ini sebenarnya berbahaya karena dekat dengan jalan besar, jadi saya harus hat-hati. Saya sengaja mengambil rute yang tidak wajar ini agar dapat mengambil foto Chartsworth house dari jarak jauh.

[caption id="attachment_88951" align="aligncenter" width="693" caption="Sungai Derwent dengan latar belakang Chatsworh house"]

129680622378667477
129680622378667477
[/caption]

Sampai di sungai, saya langsung melepaskan lelah, karena berjalan diatas rumput yang tebal yang agak susah untuk berjalan. Di tepi sunga ini saya makan siang, dengan ditemani oleh bebek-bebek liar yang sesekali minta di kasih makan. Saya dapat berbagi sandwiches dengan bebek liar tersebut. Walaupunhari hujan, sehingga susana makan siang jadi berkesan, dan ditambah lagi datangnya angin yang sangat kencang. Ini juga menimpa para bule yang lain. Dimana mereka mendirikan tenda dan tendanya hancur diterpa angin sehingga acara barbeque mereka jadi rusak oleh adanya hujan. Tapi kelihata seru juga makan siang disirami oleh hujan.

Perjalanan kemudian dilanjutkan dengan menyusuri sungai yang bersih, disepanjang jalan banyak saya jumpai orang-orang yang melakukan hiking baik muda, tua bahkan ada bayi yang masih merah juga ikut. Akhirnya saya sampai di jembatan sebagai penghubung ke rumah besar tersebut.

[caption id="attachment_88953" align="aligncenter" width="690" caption="Susana di dalam garden....."]

129680678719973481
129680678719973481
[/caption]

Chatswoth house adalah sebuah rumah pedesaan yang sangat besar yang mulai dibangun tahun 1553, yang merupakan tempat pusat pemerintahan Duke of Devonshire dan sekaligus rumah bagi keluarganya (Keluarga Cavendish). Rumah ini berdiri tidak jauh dari sungai Derwent dan dilembah Wye dengan latarbelakang hutan dan bukit berbatuan. Rumah ini baru selesai dan ditempati tahun 1560-an dengan ukuran 50 x 60 meter persegi dengan dihiasi 4 menara di gerbang utama. Rumah ini selalau di renovasi dan ada penambahan disana sini dari waktu ke waktu. Saat ini didalam rumah tersebut ada sekitar 126 ruangan, hampir 100 ruangan tertutup untuk visitor, dan hanya beberapa ruangan saja terbuka untuk umum.

[caption id="attachment_88954" align="aligncenter" width="692" caption="Garden dengan ornamen bebatuan dan air mancur yang beundak-undak...."]

12968065141525586381
12968065141525586381
[/caption] [caption id="attachment_88955" align="aligncenter" width="655" caption="Maze, bisa dijadikan tempat bermain kucing-kucingan............"]
1296806628852001117
1296806628852001117
[/caption]

Untuk mempertahankan rumah dan segala asset yang ada di Castsworth, maka tahun 1981 dibentuk yayasan yang bernama Charstworth house trust, karena pada awal abad 20 keluarga ini bermasalah dengan pajak yang sangat tinggi dan mereka tidak sanggup untuk membayarnya. Dengan adanya yayasan ini, uang dapat di generate sehingga biaya untuk mengelola asset ini sekitar 4 juta pound pertahun dapat ditutupi. Castsworth ini menempati area sekitar 17.37 km persegi, sudah termasuk hutan, rumah, garden, farmyard dan park.

Didalam rumah ini terdapat beberapa koleksi seperti furniture, lukisan, artefak, buku-buku dan patung.

Untuk memasuki rumah dan garden akan dikenai biaya. Untuk garden saja biaya masuk untuk student sekitar 7.5 pound ( Rp. 100.000) , begitu juga kalau mau masukrumah saja 7.5 Pound (Rp.100.000). Kalau mau masuk rumah dan garden sekitar 14 pound. Kebetulan saat itu rumah lagi direnovasi, saya hanya masuk ke garden saja.

Garden ini dikelilingi dengan tembok sepanjang 2.8 km, dengan luas garden 0.4 km persegi dan park 4 km persegi. Didalam garden akan kita temui air mancur kecil berunduk-unduk yang di bangun diatas bukit dan air mancur tersebut dibuat menuju lembah. Dan ada juga air mancur dengan memanfaatkan tekanan air (gravity) dan ini merupakan salah satu air mancur yang tertinggi di dunia tanpa menggunakan pompa.

[caption id="attachment_89146" align="aligncenter" width="678" caption="Chatswoth house di pandan dari bukit dengan air mancur yang berunduk-unduk"]

12968994701615275369
12968994701615275369
[/caption] [caption id="attachment_89147" align="aligncenter" width="671" caption="Rumah kaca"]
12968999072127995380
12968999072127995380
[/caption]

Disini juga dijumpai garden dengan latar belakang bebatuan besar yang disusun sedemikian rupa yang membentuk sebuah karya seni, dan juga akan di jumpai maze yang pernah ditulis oleh mamak ketol. Ternyata untuk sampai di pusat maze memerlukan perjuangan yang besar karena banyak jalan buntunya, beruntung saya bisa mencapai titik tengahnya dengan bekerja sama dengan bule lain, dengan cara mengingatkan bahwa jalan ini buntu. Untung pas balik jalannya sudah hafal, jadi bisa lancer menuju pintu keluar.

[caption id="attachment_89149" align="aligncenter" width="671" caption="Ruang makan Duke ke-6"]

12968996002008756416
12968996002008756416
[/caption]

Setelah berkeliling-keliling di sekitar garden, akhirnya saya pergi menuju salah satu pavilion rumah, dimana disana tempat menjual cendra mata. Dari sini kita juga bisa mengintip isi rumah yang memajang berbagai karya seni, seperti: patung, furniture, artefact dan lukisan. Saya juga sempat mengabadikan ruang makan dari Duke yang ke-6. Dan tentu saja tidak lupa membeli cendra mata untuk kenang-kengan.

Didalam garden terdapat beberapa cavetaria, mereka juga menjual es krim, jangan lupa makan es krim dengan aneka rasa, dan rasakan sensasi es krim yang lembut, Hmm yummy.

Sayangnya rumah, garden dan farmyard tidak dibuka tiap tahun, jadi sebelum datang kesini sebaiknya cek websitenya dulu, tapi yang pasti ketika musim semi dan panas pasti dibuka untuk publik. Walaupun rumah, garden dan farmyard tutup, anda masih bisa menikmati park yang sangat luas dan hiking di sepanjang sungai.

Ternyata untuk mengelilingi garden ini menghabiskan waktu hampir 3 jam lebih, karena hari sudah mulai sore kunjungan ke Carthworth house saya undur saja di lain waktu. Saya harus mengejar bis, kalau telat, tentu harus menunggu 30 menit lagi. Itu bus saya sudah datang, okey saya pamit dulu ya..!, bye.

[caption id="attachment_89150" align="aligncenter" width="686" caption="Galeri dalam rumah"]

1296899641561292295
1296899641561292295
[/caption]

******

Nb: Di olah dari berbagai sumber, foto-foto adalah koleksi pribadi Duomalins.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun