Keempat, tidak perlu menganalisa terlalu detil. Anda bukan manajemen perusahaan sehingga tentu sulit untuk menghitung terlalu detil mengenai proyeksi kinerja perusahaan ke depannya.Â
Kalau anda menganalisa KBLI misalnya, anda tidak perlu menganalisa terlalu detil proyeksi penjualan masing-masing lini produk KBLI, berapa perkiraan harga tembaga ke depan, dan sebagainya.
Penghitungan detil semacam itu selain susah untuk kita lakukan (karena keterbatasan data), juga merepotkan dan tidak terlalu penting. Sama seperti bisnis riil, peran anda sebagai investor adalah pemegang saham. Sehingga anda hanya perlu untuk menganalisa poin-poin penting dan tidak perlu masuk terlalu dalam ke hal teknis.
Beberapa cara di atas dapat digunakan untuk menganalisa saham dengan lebih efektif. Tentu saja karena keterbatasan akses terhadap data, ada risiko terhadap ketepatan analisa yang dilakukan. Untuk itu selalu ingat untuk menggunakan Margin of Safety dalam membeli saham.
Pembahasan mengenai Margin of Safety bisa dibaca di artikel saya sebelumnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H