Mohon tunggu...
Dunia Saham
Dunia Saham Mohon Tunggu... Ahli Gizi - www.duniasaham.com

Website edukasi dan analisa saham Berpengalaman lebih dari 10 tahun dalam dunia investasi saham Mempunyai latar belakangan pendidikan Manajemen Keuangan dan Perencanaan Keuangan, sehingga percaya bahwa strategi investasi bergantung pada kondisi masing-masing investor untuk dapat mencapai tujuan keuangannya

Selanjutnya

Tutup

Money

Pentingnya Margin of Safety

9 Agustus 2019   19:48 Diperbarui: 9 Agustus 2019   19:55 928
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Konsep Margin of Safety (MOS) sebenarnya sederhana sekali, yaitu membeli saham jauh di bawah harga wajarnya. Misal anda menganggap harga wajar suatu saham adalah 1.000, dimana pada level itu saham tersebut tidak mahal tapi juga tidak murah. Kalau pada saat harga saham 1.000 langsung anda beli, berarti anda tidak punya margin of safety. 

Kalau anda memutuskan baru akan membeli di harga 800, berarti MOS anda sebesar 20%. Semakin besar MOS anda, maka risiko makin kecil. Membeli di harga 800 tentu risikonya lebih kecil dibanding membeli di harga 1000. Kalau anda bisa membeli saham tersebut pada harga 600, maka tentu risiko akan lebih kecil lagi.

Kenapa MOS sangat penting di investasi? Karena untuk mengantisipasi adanya fluktuasi harga, kesalahan asumsi atau analisa, dan risiko di masa mendatang. Bila anda menganggap harga wajar 1.000 misalnya, tidak ada jaminan harga wajar saham tersebut tiga bulan lagi tetap di angka itu. Bisa naik atau malah bisa turun. Kalau perusahaan batubara misalnya, dengan penurunan harga batubara maka bisa menurunkan proyeksi harga wajar saham perusahaan tersebut.

Nah dengan adanya MOS yang besar, anda sudah mengantisipasi adanya risiko tersebut dalam harga beli anda. Contoh lain misalnya anda memperkirakan suatu perusahaan bisa bertumbuh 20% tahun depan, sehingga harga wajarnya 3.600. Kalau anda membeli di sekitar harga itu dan ternyata pertumbuhannya tahun depan hanya 10%, tentu anda membeli sedikit di atas harga wajarnya, alias agak mahal.

Tapi kalau anda baru membeli dengan MOS 50% misalnya, di harga 1.800, maka bila pertumbuhannya tidak mencapai 20% pun anda tidak terlalu rugi karena anggapannya harga beli anda tersebut sudah mengantisipasi tingkat growth yang rendah sekalipun.

Kegunaan MOS ini sangat terasa terutama pada saat kondisi pasar bearish atau bursa sedang turun seperti belakangan ini. Coba anda bayangkan kalau anda membeli saham di kisaran harga wajarnya, tentu penurunan yang anda rasakan ketika pasar bearish akan semakin besar. 

Kalau anda menggunakan MOS yang cukup besar, maka mungkin anda tetap bisa merasakan penurunan harga saham, namun setidaknya tidak terlalu besar. Bahkan investor legendaris Warren Buffett juga menekankan pentingnya Margin of Safety dalam investasi.

Membeli Saham pada Harga Sangat Murah

Berarti kalau kita memutuskan membeli saham pada MOS 50% misalnya, saham tersebut dijual dengan harga yang sangat murah donk? Apakah mungkin untuk bisa mendapat saham di harga diskon seperti itu? Betul memang kalau dengan MOS yang tinggi, maka harga saham harus sangat murah baru bisa masuk ke level beli kita. 

Anda tidak perlu khawatir jarang kebagian momen untuk membeli saham, karena yang terpenting adalah melakukan pembelian dengan tepat. Tidak masalah bila dalam setahun anda hanya mendapat kesempatan beli sekali atau dua kali, yang penting harga tersebut sangat menarik sehingga menawarkan potensi keuntungan yang besar.

Nilai Margin of Safety yang Ideal

Nilai MOS tidak harus 50%, namun kembali pada masing-masing investor. Dengan MOS sebesar itu memang memberikan keamanan yang lebih tinggi bagi investor untuk mengantisipasi adanya risiko. Namun demikian, besarnya MOS bisa kita sesuaikan bergantung pada kondisi setiap saham.

Misalnya ada saham dengan perusahaan yang sudah mapan, mempunyai reputasi yang baik, dan market cap nya besar. Tentu saja MOS untuk perusahaan seperti ini bisa lebih kecil karena cenderung lebih kecil risikonya, baik secara kinerja maupun secara fluktuasi harga saham.

Tapi bila anda ingin membeli saham yang market cap nya kecil, masih dalam fase pertumbuhan, atau memiliki utang yang banyak, maka harus menetapkan MOS yang lebih besar. Intinya semakin besar risiko suatu perusahaan, maka MOS harus makin besar. 

Menentukan berapa besar MOS untuk suatu saham merupakan hal yang subjektif dan seperti seni. Jadi tidak ada patokan benar salah yang pasti. Kalau anda menggunakan MOS yang terlalu kecil, ada risiko yang besar kalau harga turun. Tapi bila MOS terlalu besar, anda berisiko tidak mendapat barang. 

Semakin banyak pengalaman anda dalam investasi, anda akan semakin terbiasa dan terlatih untuk menentukan berapa MOS yang diperlukan dalam membeli suatu saham. Dengan menggunakan cara ini, anda sudah dapat memperkecil risiko dan memperbesar potensi keuntungan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun