Mohon tunggu...
Dunia Mobil
Dunia Mobil Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Tips Sukses "Meeting" ala Penghobi Merokok

10 Juni 2018   22:35 Diperbarui: 10 Juni 2018   23:09 621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam budaya perokok, gak hidup sebelum menghabiskan sebatang rokok. Celakanya, hal ini kadangkala menyebabkan ketergantungan. Gak bisa mikir sebelum menghisap si tembakau.

Dalam industri kreatif di mana meeting dengan boss, klien, ataupun dengan calon konsumen sangatlah penting. Untuk itu beberapa hal perlu dipersiapkan, seperti:

- Pakaian yang rapi

- Pakaian yang wangi

- Peralatan presentasi

- dan tentunya kesiapan mental

Apa Dayaku Sebagai Perokok

Namun apa daya... Rasa grogi bisa datang kapan saja, dan di mana saja. Bahkan ketika buang air besarpun, seorang Hitlerpun bisa menderita grogi.

Namun apa daya... Selain pegadaian, tidak ada penyelesaian masalah tanpa masalah. 

Menghilangkan grogi menjelang meeting dengan menghisap sebatang rokok kadang dapat berbuah bencana. Ada beberapa bencana yang mungkin muncul, di antaranya adalah:

- Boss yang galak dan tidak suka ada bau rokok
- Klien ataupun calon konsumen yang tidak suka bau rokok

- Istri galak di rumah yang bisa tahu suaminya habis merokok dari bau mulutnya

Perjalanan Menemukan Kebenaran Hakiki tentang Rokok

Tetapi semua berubah. Beberapa minggu kemarin seluruh asap rokok yang biasa nempel di badannya sudah hilang. Gw pun kepo.

"Lo udah gak ngerokok Jon?" Kata ku penuh dengan senyum semanis senyum Raisa pada Hamish Daud.

"Masih, tapi sekarang gw pake Dunhill Ultra Dus!" Kata Joni dengan senyum yang dipaksakan.

Karena gw doyan mencari kebenaran agar tidak terjebak dengan HOAX, maka gw pun mencari informasi tambahan melalui mesin pencari super buatan Amerika bernama google. Dan hasilnya aku menemukan fakta mengenai rokok ini, di antaranya adalah:

  • Bau rokok Dunhill Ultra nggak nempel di baju
  • Pertama di Indonesia inovasi rokok kretek dengan teknologi me-reduce bau
  • Ngumpul bareng teman lebih pe-de setelah merokok

Pada dasarnya aku gak dibayar oleh perusahaan rokok manapun, namun cukup terasa membahagiakan karena setidaknya ada 1 merk rokok yang memang mengerti kebutuhanku.

Barangkali pembaca kompasiana ada lagi yang menemukan solusi maha cerdas bagaimana menenangkan pikiran tanpa menyebabkan baju dan rambutku yang rapi dan wangi ini berubah menjadi bau rokok?

#LessSMELLisMore #ULTRAlessSMELL

Merokok bisa kill you!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun