Mohon tunggu...
Anggraini Lubis
Anggraini Lubis Mohon Tunggu... -

belajar ngeblog, belajar kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Belajar dari kasus Bondan Prakoso, Jangan 'ngetweet' saat marah

30 April 2011   15:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:13 1750
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="alignnone" width="228" caption="bondan prakoso"][/caption] Update status kini sudah menjadi gaya hidup. Saat jatuh cinta, update status, saat putus cinta, update status bahkan ada yang lebay, setiap menit yang dilakukannya, pasti update status.  Memang terkadang sosial media, menjadi indikator seberapa gaulnya diri Anda. By the way, ada aturannya lho dalam menggunakan sosial media seperti Facebook dan Twitter. Apa saja itu? Menurut Nukman Luthfie, seorang Online Strategis yang juga blogger, mengatakan, ada aturan yang harus dipahami sebelum Anda membuat status di facebook atau twitter. "Apa saja boleh di tweet, yang penting kita menjadi diri sendiri. Tetapi harus diingat, jangan pernah ngetweet saat sedang marah," katanya dalam seminar "Menjengkal Dunia Melalui Social Network" Campus to Campus di Universitas Negeri Medan (Unimed), Rabu (27/4). Kenapa tidak boleh update status ketika Anda sedang marah? Menurut Nukman, ketika marah, emosi akan menguasai diri Anda dan mengalahkan akal sehat. Sehingga, apa yang Anda sampaikan di twitter atau facebook akan membuat Anda kelihatan bodoh. Namun Nukman menambahkan, kita juga tidak boleh senang ketika ada status orang yang sedang bersedih. "Misalnya, ada yang buat status kesal karena tim sepak bolanya kalah. Lalu ada yang menghina dan mengejek-ngejek, ujungnya jadi berantem. Dan harus diketahui, berantem itu nggak cukup di twitter saja, dapat berlanjut di dunia nyata," bebernya. Selain itu, lanjut Nukman, jangan pernah mengungkapkan rahasia perusahaan dalam status Anda. "Banyak sekali karyawan yang tengah kesal pada atasannya dan menuliskan kekesalannya itu di sosial media. Akibatnya, si bos malah memecatnya. Karena memang ada etika dalam update status terutama masalah sensitif seperti rahasia perusahaan," terangnya. Mengungkapkan penghinaan pada seseorang di sosial media pun bisa berujung masalah. Seperti yang terjadi pada Bonda Prakoso, hari ini. Bondan Prakoso dilaporkan pemilik Akasaka Bar dan Music Pub ke polisi dengan tuduhan penghinaan. Bondan dituding melakukan penghinaan terhadap pub tersebut melalui akun Twitternya. emilik Akasaka Bar dan Music Pub, Jerry Filmon ke Polresta Denpasar, Jumat (29/4/2011). Laporan pemilik Akasaka terhadap Bondan tertuang pada nomor laporan: LP/482/IV/2011 Polresta Denpasar. Jerry melaporkan Bondan dan rekannya, Bagus Satrio dengan tuduhan penghinaan melalui akun @BondanF2B. Disebutkan, Bondan menulis hinaan terhadap manajemen klub malam tersebut dengan kata-kata kasar. "Security=Secure=membuat nyaman= mebuat Aman,Security Bali Aka Saka=Tidak Sopan=Berlebihan=Tidak menghargai Tamu!" tulis Bondan di akun @BondanF2B. Bondan diduga melakukan penghinaan itu beberapa saat setelah ia dan bandnya, Fade 2 Black pentas di Akasaka, Jl Teuku Umar, Denpasar. Belum diketahui penyebab Bondan melontarkan kekesalannya melalui akun twitternya sehingga dianggap menghina Akasaka Bar @anggrainilubis [caption id="" align="alignnone" width="125" caption="cantikgaul.tk"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun