Mohon tunggu...
Dunia Halal
Dunia Halal Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dunia Halal adalah e-commerce pertama di Indonesia yang menyediakan berbagai produk, layanan & transaksi halal. Karena semua berawal dari yang halal.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kisah Inspiratif Islami, Tobat

12 Maret 2018   12:06 Diperbarui: 12 Maret 2018   12:20 834
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah Pak Lukman bertaubat dan meminta maaf kepada teman-teman bisnisnya, dia benar-benar merasa lega. Teman-teman bisnisnya yang dulu hampir semuanya senang didatangi Pak Lukman. Mereka semua sudah melupakan masa lalu Pak Lukman.

Ada satu teman bisnis Pak Lukman yang bisnisnya sedang melejit, Pak Rudi Wor namanya. Ketika didatangi dia senang luar biasa. Dan yang mengejutkan. Pak Rudi Wor malah meminta Pak Lukman kembali terjun ke bisnis.

"Pak Lukman, ingat kata nabi, sebaik-baiknya ummatku adalah orang yang berguna buat orang banyak! Kalau kau bertaubat dan hidup di masjid terus, ibadah terus, itu namanya kau merencanakan jalan ke surga gak ngajak-ngajak teman! Ajak aku Pak! Aku rela masuk surga biarpun harus lewat pintu belakang. Ayo kita bisnis lagi. Sebagian keuntungannya buat bangun masjid, bangun pesantren dan membantu orang-orang yang seharusnya kita bantu!

"Masih banyak saudara kita yang harus kau tolong! Anak-anak yatim yang terpaksa putus sekolah, janda-janda jompo, orang-orang duafa yang tak berdaya, semua menunggu uluran tanganmu. Bayangkan kalau bisnismu maju! Berapa masjid yang bisa kau bangun? Berapa banyak anak yatim yang akan terselamatkan hidupnya, terselamatkan sekolahnya? Jalan ke surgamu pasti jauh lebih bagus. Allah SWT akan ridho membangun rumah khusus buatmu di surga nanti, Pak Lukman!"

Pikiran Pak Lukman mulai goyah. "Semua yang diomongin Rudi gak ada yang salah. Aku harus berguna buat banyak orang. Kenapa aku egois, kenapa aku menjadi orang yang mengasingkan diri?"

Takdir tak bisa ditolak. Kehadiran Pak Lukman memang seperti ditunggu Pak Rudi. Tak lama setelah Pak Lukman membangun bisnisnya atas bantuan Pak Rudi, Pak Rudi kena serangan jantung dan tak tertolong. Pak Rudi kembali ke pangkuan Allah SWT.

"Ya Allah, Rudi...engkau seperti sengaja menungguku datang untuk menerima amanatmu. Habis itu kau pergi selamanya. Semoga engkau menjadi teladanku. Semoga engkau masuk surga lewat pintu terbaik pilihanmu, tidak lewat pintu belakang..." Demikian bisikan Pak Lukman di ujung doanya.

Pak Lukman menggantikan Pak Rudi di perusahaannya atas surat wasiat yang ditulis Pak Rudi. Bisnisnya semakin besar. Dan seperti amanatnya Pak Rudi sebagian dari keuntungan perusahaannya dipakai untuk membangun masjid, pesantren, membiayai anak-anak yatim, fakir miskin, dan kaum duafa.

"Aku baru sadar sekarang, kenapa dulu usahaku bangkrut. Kenapa bisnisku besar tapi susah terus. Rupanya ada hak fakir miskin, hak yatim dan hak orang-orang jompo tak berdaya yang aku makan!"

"Makanan tidak halal itu mengalir deras dalam tubuhku, hingga Allah SWT tidak ridho dengan apa pun usahaku. Ini mungkin yang sering disebut orang tidak berkah. Sepanjang perjalanan bisnisku tak ada keberkahan di dalamnya, karena banyak hak orang lain yang aku makan, pikir Pak Lukman matanya berkaca-kaca.

Ndang Sutisna

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun