Bukan tak mau aktif tapi handphone cuma satu
Ini adalah bagian tersedihnya. Walaupun guru sudah berusaha semaksimal mungkin menguasai teknologinya namun tetap tidak bisa secara sempurna menyentuh semua murid kelas.Â
Selama tiga bulan tersebut ada murid yang mengalami kendala sehingga jarang aktif dalam pembelajaran tatap muka secara online, lama baru mengumpulkan tugas dan seolah hilang begitu saja jika tidak dihubungi berulang-ulang.Â
Usut punya usut ternyata handphonenya hanya satu namun pemakainya ada empat. Handphonenya punya Mama yang bekerja dari rumah, dengan anak-anak kelas 2, kelas 4 dan kelas 5.Â
Akhirnya yang bisa dilakukan hanya melakukan pengulangan pemberian tugas dan juga kelonggaran waktu. Semua memang sudah terlewati. Namun seakan menyisakan persoalan tanpa jalan keluar karena bukan hal yang mudah membeli Handphone dalam kondisi keuangan yang sedang kurang baik.Â
Ketika memasuki awal semester 2020-2021 dengan sistem PJJ ini apakah akan terjadi hal yang sama? Walaupun belum tahu caranya, saya sungguh berharap dan berdoa semoga ada jalan keluarnya.Â
Gadget khususnya handphone jadi satu hal yang utama
Mengakhiri tulisan ini, saya merasakan bahwa memang pada masa PJJ ini gadget khususnya handphone menjadi salah satu media yang utama dalam proses pembelajaran. Semoga sisa masa PJJ ini bisa berjalan dengan lebih baik lagi.Â