Sekumpulan remaja, mahasiswa program pertukaran dari California, Belanda, ibu ibu Guru, berceloteh riang pada pagi hari di hari Minggu 2 Desember 2018. Bertempat di Gedung PPK jl Braga-Bandung.Â
Waktu masih belum menunjukkan pukul 09.00 tetapi ruangan yang sedang digunakan u pameran Sakola, riuh oleh suara mereka yang hadir.
Tampaknya mereka sedang menunggu kegiatan workshop lukis batik dengan material lilin dingin.Â
Tepat pukul 09.00 peserta berkumpul dan dibuka oleh Ariesa Pandanwangi, selanjutnya Ibu Sri Nuraeni dan Ibu Meyhawati memandu seluruh peserta yang berjumlah 67 orang. Dibantu oleh Ibu Siti Sartika, Ibu Tjutjun Setiawati.Â
Peserta membuat sketsa, dalam jangka waktu singkat sudah selesai dan tahap selanjutnya menggutta. Guratan gutta tampak dengan luwes di "mainkan" oleh jemari peserta. Hanya dengan tekanan lembut, kekentalan gutta menapak di atas kain yang sudah dibentang di atas spanram.
Fungsi gutta sebagai pembatas antara warna yang satu dengan warna lainnya agar tidak bercampur. Jadi material gutta ini dapat menggantikan fungsi dari lilin panas, yaitu sebagai perintang.
Amanda sebagai salah satu peserta dari California, mengatakan bahwa membatik kali ini berbeda sekali dengan pengalaman membatik yang sebelumnya pernah ia pelajari. Begitu mudah, ramah lingkungan, dan ia memvisualisasikan dalam bentuk rangkaian geometris.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H