Hoclay-Â Tokoh pendidikan Indonesia, Fahrizal Zain, menekankan bahwa pengembangan karakter siswa merupakan aspek penting yang harus diajarkan dalam dunia pendidikan. Pembelajaran tidak hanya seharusnya fokus pada perkembangan intelektual, tetapi juga pada pembentukan karakter, sikap, dan perilaku peserta didik.
Baca Juga: Berita Pendidikan pada halaman berikut ini
Fahrizal Zain, yang juga menjabat sebagai Ketua Program Pengembangan Sekolah Unggulan Berasrama di Yayasan Abdi Bangsa-ICMI, menyatakan bahwa pendidikan memegang peran krusial dalam membentuk warga negara yang memiliki kepribadian baik dan bermoral tinggi, kontribusi ini diperlukan untuk menciptakan sumber daya manusia berkualitas.
Meskipun pendidikan pada era modern mengalami perubahan signifikan seiring kemajuan teknologi dan globalisasi, Fahrizal Zain menekankan pentingnya formulasi di bidang pendidikan, khususnya pendidikan moral, untuk membangun karakter generasi muda.
Fahrizal Zain berpendapat bahwa karakter seseorang membentuk kepribadian, dan investasi dalam pendidikan moral dapat menghasilkan individu yang selalu berpikir positif dan memberikan manfaat bagi masyarakat.
Dia mengilustrasikan negara Skandinavia, termasuk Finlandia, sebagai contoh negara dengan indeks kebahagiaan tertinggi. Menurutnya, kunci kebahagiaan di negara-negara ini adalah sistem pendidikan yang unggul, kesehatan warga yang terjamin, dan kepercayaan yang kuat kepada pemerintah.
Fahrizal Zain menekankan bahwa investasi dalam sumber daya manusia melalui pendidikan, seperti yang terlihat di Finlandia, dapat membawa dampak positif. Negara tersebut tidak hanya memiliki sistem pendidikan terbaik, tetapi juga meraih predikat negara paling bahagia dalam lima tahun terakhir.
Dia mencatat bahwa prinsip hidup sederhana dan bersyukur, yang diajarkan dalam Islam, dapat menjadi pedoman positif. Fahrizal Zain mempertegas perlunya dukungan pemerintah terhadap anti-korupsi untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat, sehingga investasi dapat mengalir dan kesetaraan ekonomi dapat meningkat.
Fahrizal Zain juga memperbandingkan situasi di negara-negara yang diakui sebagai negara paling bahagia, di mana kepercayaan masyarakat kepada pemerintah begitu kuat, yakin bahwa dana pajak tidak akan disalahgunakan dan sepenuhnya dialokasikan untuk kesejahteraan rakyat.
"Faktor tingginya kepercayaan antara warga dan pemerintah menciptakan suasana berfikir positif," papar Fahrizal Zain.
Menurut Fahrizal, pencapaian semua ini hanya dapat direalisasikan melalui investasi dalam pengembangan sumber daya manusia melalui pendidikan berkualitas. Generasi muda saat ini dianggap sebagai pendorong utama dalam menggerakkan roda perekonomian di masa depan.
"Ketidaksetaraan ekonomi menjadi penyebab menurunnya persepsi terhadap keadilan, yang kemudian mengakibatkan penurunan kepercayaan terhadap pemerintah, munculnya kecemasan, dan akhirnya penurunan kepuasan hidup," tegas Fahrizal Zain.
Dalam penutupnya, Fahrizal menyatakan bahwa dalam era pendidikan modern, penting untuk mencapai keseimbangan antara teknologi dan karakter. Tantangan yang dihadapi oleh para siswa di masa depan membutuhkan kebijaksanaan.
"Dari perspektif konsep kebahagiaan, kita berharap agar lahir generasi muda yang berkualitas, penuh dengan tata krama dan kebijaksanaan," Fahrizal Zain mengucapkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H