Mohon tunggu...
Lanang Duwur
Lanang Duwur Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kader PDI-P Berebut Rekomendasi Di Jateng, Siapa Tersisih?

29 Desember 2017   13:57 Diperbarui: 29 Desember 2017   14:03 664
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sampai detik ini, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) belum menentukan calon yang akan diusung di Pilgub Jateng 2018 mendatang. Jika mengikuti pemberitaan di berbagai media, PDI-P bahkan masih sangat terbuka untuk mengusung siapa pun, baik dari internal PDI-P sendiri atau bahkan dari eksternal.

Ini lah yang membuat kontestasi di internal PDI-P sudah mulai kencang bahkan sebelum memasuki medan pertempuran yang sesungguhnya, yakni perebutan kursi orang nomor satu di Jawa Tengah. Intrik-intrik politik di internal PDI-P juga semakin memanas, sebab beberapa kader berhasrat menjadi calon yang diusung partai pimpinan Megawati Soekarnoputri tersebut.

Dua kader PDI-P yang selama ini paling gencar berebut rekomendasi adalah Ganjar Pranowo dan Mustofa. Kedua figur ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Ganjar Pranowo adalah gubernur incumbent dengan popularitas dan elektabilitas paling tinggi di antara kandidat lain. Sementara itu, Mustofa merupakan Bupati Kudus yang dianggap berhasil membawa perubahan.

Siapakah yang akan dipilih oleh PDI-P untuk menjadi calon gubernur Jateng? Jawabannya tentu tidak mudah. Ini semata-mata dikaitkan dengan kekurangan yang sama-sama dimiliki oleh kedua kader PDI-P tersebut. Kekurangan yang paling mencolok dari Ganjar Pranowo adalah namanya terus diseret dalam pusaran korupsi KTP elektronik. Hal ini tampaknya yang paling berpengaruh pada kegamangan PDI-P memberikan rekomendasi.

Sementara itu, Mustofa dinilai masih belum memiliki popularitas dan elektabilitas besar untuk memenangkan Pilgub Jateng. Pasalnya, calon-calon yang akan menjadi pesaing Mustofa adalah figur-figur besar yang telah malang-melintang di politik daerah dan nasional. Bahkan beberapa di antaranya adalah mantan menteri kabinet kerja Jokowi-JK, seperti Sudirman Said dan Marwan Ja'far.

Kegamangan terlihat di tubuh PDI-P karena meski Jateng adalah "kandang" mereka, namun sangat mungkin mereka dikalahkan. Pasalnya, kelemahan yang dimiliki oleh kader-kadernya yang berebut rekomendasi merupakan kendala yang signifikan. Elektabilitas Ganjar Pranowo dapat turun dengan cepat jika dia pada akhirnya ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi, mengikuti kolega-koleganya semasa menjadi anggota DPR.

Kemungkinan Ganjar Pranowo ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK masih sangat mungkin, sebab pihak-pihak yang disangka menerima aliran uang korupsi KTP elektronik tersebut satu-persatu dipanggil dan dijadikan tersangka oleh KPK. Hal ini tentu berarti resiko bersar bagi PDI-P untuk mengusung Ganjar Pranowo di Jateng.

Di sisi lain, kader-kadernya yang lain masih belum siap untuk diusung sebagai calon gubernur. Mustofa masih belum memiliki popularitas dan elektabilitas yang besar untuk memenangkan pilgub Jateng yang terkenal sangat ketat. Sementara kader PDI-P yang lain seperti Rustriningsih bahkan dikabarkan sudah dipinang untuk menjadi wakil bagi calon lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun