Mohon tunggu...
Dulles Simanjuntak
Dulles Simanjuntak Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya seorang tenaga pendidik yang terus belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Eksplorasi Konsep Modul 3.1 Kasus Dilema Etika

31 Juli 2024   20:19 Diperbarui: 31 Juli 2024   20:34 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

KASUS DILEMA ETIKA

DULLES SIMANJUNTAK

CGP ANGKATAN 10 KABUPATEN NIAS

ALAMRIA PRAMANA 

FASILITATOR

KASUS 1

Ibu Dini adalah kepala sekolah SMA Insan Gemilang. Ia seorang kepala sekolah yang cerdas, berbakat, dan juga inovatif. Ia juga memiliki pembawaan yang supel dan menyenangkan.  Setiap pagi bu Dini akan meluangkan waktu untuk berjalan berkeliling sekolah, mengunjungi kelas-kelas, menyapa guru-guru, dan mendengarkan cerita mereka dan memberi mereka semangat. Murid-murid dan guru-guru akrab dengan Bu Dini.  Anggota komunitas sekolah memiliki hubungan yang positif dengannya, dan mereka menaruh kepercayaan yang tinggi padanya.

Selain sebagai seorang kepala sekolah, Ibu Dini juga seorang wirausahawan yang sukses dalam bidang kuliner. Selama ini ia dapat membagi waktunya dengan baik. Ia tidak pernah mencampuradukkan urusan pekerjaannya di sekolah dengan bisnisnya.

Semakin lama bisnis kuliner Ibu Dini berkembang pesat. Bisnisnya mendapat penghargaan dari pemerintah sebagai UKM berprestasi dan Ibu Dini mendapat hadiah berupa pelatihan bisnis selama 3 bulan di bawah bimbingan mentor-mentor pebisnis yang sukses. Ini artinya Ibu Dini harus meninggalkan sekolahnya selama 3 bulan karena lokasi pelatihan di luar kota.  Padahal baru-baru ini ia banyak mendapat laporan bahwa sedang banyak terjadi permasalahan di SMA Insan Gemilang, sekolah yang ia pimpin. Guru-guru mulai menurun motivasi kerjanya, siswa-siswa banyak yang melanggar peraturan, dan orangtua murid yang mengeluh karena menurunnya kualitas pendidikan di SMA Insan Gemilang.

Bila ia mengikuti program pelatihan bisnis itu,  artinya ia harus meninggalkan sekolah lagi selama 3 bulan di tengah kondisi sekolah yang sedang membutuhkan kehadirannya. Di sisi lain ia sangat ingin mengikuti program tersebut karena ia yakin akan mendapat banyak ilmu untuk mengembangkan bisnis kulinernya. Ada dilema antara kepentingannya sebagai individu dan kepentingan orang banyak yaitu warga sekolah di sini. Manakah yang sebaiknya ia pilih?

JAWABAN ATAS KASUS DI ATAS

Siapa yang menghadapi dilema? 

Yang menghadapi dilema adalah Ibu Dini, kepala sekolah SMA Insan Gemilang

Apakah dua kebenaran yang ada?

Kebenaran 1

Kepentingan pribadi Ibu Dini untuk mengembangkan bisnis kulinernya melalui program pelatihan bisnis

Kebenaran 2

Kepentingan warga sekolah yang membutuhkan kehadirannya untuk mengatasi masalah yang terjadi di sekolah.

Adalah benar jika tokoh tersebut .... 

Ibu Dini mengikuti program pelatihan bisnis karena ini adalah kesempatan yang baik untuk mendapatkan ilmu dan pengalaman yang akan sangat membantu dalam mengembangkan bisnis kulinernya.

Karena .... 

Pelatihan tersebut diakui oleh pemerintah dan didukung oleh mentor-mentor pebisnis yang sukses, serta dapat memberikan tambahan nilai dan keahlian yang signifikan bagi Ibu Dini dalam menjalankan bisnisnya.

Tapi benar juga jika .... 

Ibu Dini tetap berada disekolah untuk menangani masalah yang sedang terjadi karena sebagai kepala sekolah kehadiran Ibu Dini sangat diperlukan untuk menjaga kualitas pendidikan dan mengembalikan motivasi guru-guru serta mengurangi pelanggaran peraturan oleh siswa di sekolah

Karena ....

Kondisi sekolah yang sedang memburuk dan banyaknya laporan tentang penurunan kualitas pendidikan, kehadiran Ibu Dini diperlukan untuk memberikan arahan, semangat, dan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah yang terjadi.

Paradigma mana yang terjadi pada kasus ini?

Paradigma yang terjadi pada kasus ini adalah dilema antara kepentingan pribadi (kebutuhan untuk mengembangkan bisnis) dengan kepentingan publik (kebutuhan untuk memimpin dan menangani masalah di sekolah).

Dilema .... lawan ....

Dilema antara pengembangan diri (mengikuti pelatihan bisnis) dengan tanggung jawab sosial (memimpin sekolah di tengah masalah)

Dapatkah lebih dari satu dilema, berlaku untuk kasus yang sama? Bila iya, yang mana dan mengapa?

Iya, dapat ada lebih dari satu dilema dalam kasus yang sama. Selain dilema antara kepentingan pribadi dan kepentingan publik, ada juga dilema antara kesempatan yang mungkin tidak akan datang kembali (pelatihan bisnis) dengan konsekuensi yang dapat ditimbulkan jika sekolah tidak dikelola dengan baik selama ketidak hadiran Ibu Dini. Mengapa? Karena setiap keputusan yang diambil akan memiliki dampak yang baik untuk masa depan bisnis Ibu Dini maupun untuk masa depan sekolah dan warga sekolahnya.

KASUS 2

Hari ini murid-murid kelas 8 di SMP Pelita senang sekali karena mereka akan melakukan studi lapangan ke Taman Safari Cisarua Bogor sebagai bagian dari pelajaran Biologi. Untuk mengikuti studi lapangan ini, setiap murid harus membayar biaya ekstra. Ada 3 murid yang belum membayar oleh karena itu mereka tidak akan mengikuti studi lapangan ini, salah satunya adalah Danang, seorang murid yang sangat cerdas, suka belajar Biologi, dan bercita-cita menjadi seorang dokter hewan. Murid-murid yang tidak bisa mengikuti studi lapangan sudah diberikan tugas pengganti oleh guru Biologi, yaitu mengamati hewan dan perilakunya, yang secara substansi sama dengan tugas yang dilakukan murid-murid lain yang berstudi lapangan ke Taman Safari.

Ketika murid-murid sedang sibuk mempersiapkan diri untuk naik ke dalam bus pariwisata yang akan membawa mereka ke Taman Safari, Ibu Dita, guru Biologi sekaligus ketua panitia studi lapangan ini, melihat Danang datang ke sekolah bersama orangtuanya. Danang membawa ransel dan terlihat siap untuk bergabung dalam kegiatan ini. Orangtua Danang mengatakan pada Ibu Dita bahwa anaknya sangat ingin mengikuti kegiatan ini, dan memohon agar Danang diperbolehkan mengikutinya dan mereka berjanji akan membayar dengan cara mencicil.  Ibu Dita bingung sekali dengan situasi tersebut. Akhirnya Ibu Dita pun mengajak orang tua Danang untuk bertemu dengan kepala sekolah, Pak Pandu.

Bila Anda berada dalam posisi Pak Pandu, apa yang akan Anda lakukan? Menurut peraturan, Danang tidak bisa mengikuti program studi lapangan karena belum membayar biayanya, namun Pak Pandu sadar betul, kalau ia menerapkan peraturan itu, Danang akan sedih dan kecewa, karena ia sudah mempersiapkan diri dan sangat ingin mengikuti kegiatan,  namun bila Pak Pandu memperbolehkan, bagaimana dengan murid lain yang juga belum membayar dan memutuskan untuk tidak ikut?

JAWABAN ATAS KASUS DI ATAS

Siapa yang menghadapi dilema?

Yang menghadapi dilema adalah Pak Pandu (kepala sekolah SMP Pelita)

Apakah dua kebenaran yang ada?

Kebenaran 1

Perlunya mengikuti peraturan yang telah ditetapkan, yaitu murid-murid harus membayar biaya ekstra untuk mengikuti studi lapangan

Kebenaran 2

Keinginan Danang yang sangat kuat untuk bergabung dalam kegiatan tersebut meskipun belum mampu membayar biayanya

Adalah benar jika tokoh tersebut....

Menerapkan peraturan dengan tegas dan tidak membiarkan Danang mengikuti studi lapangan karena belum membayar biayanya.

Karena ....

Peraturan yang telah ditetapkan harus dihormati dan diterapkan secara adil bagi semua murid. Mengecualikan Danang dapat menciptakan ketidakadilan dan merugikan murid-murid lain yang telah membayar biaya tersebut.

Tapi benar juga jika dia ....

Pak Pandu membuat pengecualian untuk Danang dan membiarkannya mengikuti studi lapangan dengan cara mencicil pembayaran.

Karena ....

Studi lapangan merupakan kesempatan belajar yang berharga dan dapat memberikan pengalaman yang tak tergantikan bagi Danang, terutama dengan minat dan cita-citanya menjadi dokter hewan. Keputusan ini juga dapat menunjukkan empati dan mendukung potensi akademik murid tersebut.

Paradigma mana yang terjadi pada kasus ini?

Dilema antara kepatuhan pada peraturan (kepentingan organisasi) lawan kesejahteraan dan kesempatan belajar individu (kepentingan pribadi).

Dilema .... lawan ....

Dilema antara kepatuhan pada peraturan lawan kesejahteraan dan kesempatan belajar individu.

Dapatkah lebih dari satu dilema, berlaku untuk kasus yang sama? Bila iya, yang mana dan mengapa?

Iya. Dapat ada lebih dari satu dilema dalam kasus yang sama. Selain dilema antara kepatuhan pada peraturan dan kesejahteraan individu, ada juga dilema antara keadilan (perlakuan yang sama bagi semua murid) lawan fleksibilitas (memberikan kesempatan khusus bagi murid yang membutuhkan).

Mengapa?

Karena setiap keputusan yang diambil akan memiliki dampak yang signifikan baik untuk integritas peraturan sekolah maupun untuk potensi dan kesejahteraan murid-muridnya.

KASUS 3

Anda adalah seorang kepala sekolah di sebuah sekolah menengah pertama (SMP) swasta.  Pak Doddy adalah seorang guru Matematika di sekolah yang Anda pimpin. Ia adalah guru yang kompeten dan memiliki semangat belajar yang tinggi.  Ia menguasai bidang yang diajarkan, dan metode mengajarnya juga mudah dimengerti oleh murid-murid, namun ia memiliki beberapa masalah dalam pengendalian emosi, pengelolaan waktu, dan integritas.  Beberapa kali Anda mendapat keluhan baik dari murid-murid maupun orang tua murid bahwa Pak Doddy kerap marah-marah pada murid-muridnya ketika ia kecewa pada sikap atau kinerja mereka.

Pak Doddy juga kerap kali terlambat dalam menyelesaikan tanggung jawabnya, seperti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, membuat soal ujian, dan juga mengisi nilai rapor murid. Kejadian terakhir, Pak Doddy terbukti memanipulasi laporan keuangan kepanitiaan kegiatan studi wisata kelas 7 ke Yogya, dimana ia menjadi bendaharanya. Anda telah menyampaikan keluhan-keluhan murid-murid dan orang tua murid pada Pak Doddy,  menegurnya atas tindakan memanipulasi laporan keuangan, dan membimbingnya untuk memperbaikinya, namun tidak terdapat perbaikan apa-apa. Akhirnya di akhir tahun ajaran, Anda memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak kerja Pak Doddy.

Pak Doddy dapat menerima keputusan sekolah. Ia segera mencari pekerjaan baru dengan melamar ke beberapa sekolah. Pak Doddy juga secara personal meminta Anda untuk memberikan rekomendasi bila ada sekolah yang memintanya. Anda pun mengiyakannya. Pada suatu hari, Anda mendapat email dari bagian Sumber Daya Manusia/SDM, SMA Cahaya Hati yang meminta Anda mengisi lembar rekomendasi mengenai kinerja Pak Doddy sehubungan dengan lamaran Pak Doddy ke sekolah tersebut sebagai Koordinator Guru Matematika. Di formulir itu ada beberapa pertanyaan tentang pengendalian emosi, pengelolaan waktu, dan integritas.

Anda paham betul bahwa kalau Anda mengisi formulir dengan sebenar-benarnya, Pak Doddy tidak akan mendapatkan pekerjaan tersebut. Sekolah tersebut adalah sekolah yang baik, dan posisi yang dituju adalah posisi yang strategis. Anda juga tahu, sebagai kepala keluarga dengan istri yang tidak bekerja dan 3 anak yang masih kecil-kecil, Pak Doddy sangat membutuhkan pekerjaan ini. Apa yang akan Anda lakukan? Apakah Anda akan mengisi formulir tersebut dengan apa adanya, atau akan Anda buat sedikit lebih baik dari fakta yang terjadi? Apa pertimbangan Anda ketika melakukan hal tersebut?

JAWABAN ATAS KASUS DI ATAS

Siapa yang menghadapi dilema?

Yang menghadapi dilema adalah Anda (Kepala Sekolah SMP Swasta)

Apakah dua kebenaran yang ada?

2 Kebenaran yang ada yaitu:

Tanggung jawab Anda untuk memberikan rekomendasi yang jujur dan akurat berdasarkan kinerja Pak Doddy

Kebutuhan Pak Doddy yang mendesak untuk mendapatkan pekerjaan baru untuk menunjang keluarganya.

Adalah benar jika tokoh tersebut ....

Pak Anda mengisi formulir rekomendasi dengan sebenar-benarnya, termasuk mengenai masalah pengendalian emosi, pengelolaan waktu, dan integritas Pak Doddy.

Karena ....

Memberikan rekomendasi yang jujur adalah bagian dari integritas profesional Anda dan dapat memastikan bahwa sekolah lain mendapatkan gambaran yang akurat tentang kinerja Pak Doddy. Ini juga dapat melindungi reputasi sekolah Anda dan memastikan bahwa standar kualitas dipertahankan di sekolah lain.

Tapi benar juga jika dia ....

Pak Anda memberikan rekomendasi yang lebih baik dari fakta yang terjadi, terutama mengenai aspek-aspek negatif dari kinerja Pak Doddy.

Karena ....

Pak Doddy memiliki keluarga yang membutuhkan dukungan keuangan dan pekerjaan di SMA Cahaya Hati dapat menjadi kesempatan baginya untuk memulai kembali dan memberikan nafkah bagi keluarganya. Memberikan rekomendasi yang lebih baik dapat dianggap sebagai tindakan empati dan membantu sesama.

Paradigma mana yang terjadi pada kasus ini?

Paradigma yang terjadi pada kasus ini yaitu dilema antara integritas profesional (memberikan rekomendasi yang jujur) dengan kemanusiaan dan empati (membantu Pak Doddy mendapatkan pekerjaan).

Dilema ..... lawan ....

Dilema antara integritas profesional lawan kemanusiaan dan empati

Dapatkah lebih dari satu dilema berlaku untuk kasus yang sama? Bila iya, yang mana dan mengapa?

Dapat. Ada lebih dari satu dilema dalam kasus yang sama. Selain dilema antara integritas profesional dan kemanusiaan ada juga dilema antara kepentingan pribadi (kebutuhan Pak Doddy untuk pekerjaan) dan kepentingan organisasi (reputasi dan standar kualitas sekolah).

Mengapa?

Karena setiap keputusan yang diambil akan memiliki dampak baik untuk reputasi sekolah dan standar kualitasnya maupun untuk kesejahteraan Pak Doddy beserta dengan keluarganya.

KASUS 4

SMA Permata adalah sekolah swasta berlokasi di Jakarta dengan banyak prestasi yang membanggakan. Setiap tahunnya animo masyarakat untuk menyekolahkan anak-anak mereka ke sekolah selalu tinggi.  Hal ini tidak terlepas dari peran yayasan yang menaungi sekolah tersebut yang selalu memperhatikan kepentingan para guru-guru sekolah tersebut.

Tahun ini, seperti biasa yayasan akan mengadakan rapat kerja dimana para kepala sekolah harus melaporkan kegiatan tahun ajaran yang telah berjalan dan mempresentasikan rencana kegiatan dan anggaran sekolah untuk tahun ajaran depan.

Bapak Zulkarnain, sebagai kepala sekolah mengajukan dua program untuk para guru yaitu program pelatihan guru tentang penggunaan teknologi dalam pembelajaran, dan program outbound team building guru ke Puncak, Ciawi. Namun ketua yayasan meminta Bapak Zulkarnain untuk memilih salah satu program saja, tidak bisa dua-duanya karena anggaran tahun depan juga akan dialokasikan untuk pembangunan gedung perpustakaan yang baru, mengingat perpustakaan yang lama sudah tidak memadai untuk jumlah murid yang semakin bertambah.

Pak Zulkarnain menjadi bimbang, di satu sisi program pelatihan ini sangat dibutuhkan guru-guru. Dalam jangka panjang guru-guru mau tidak mau harus harus terampil menggunakan teknologi dalam pembelajaran untuk menunjang proses pembelajaran yang interaktif, menarik, dan bermakna bagi murid-murid.  Dari hasil supervisi akademik yang dilakukan Pak Zulkarnain dan tim bidang akademik, sebagian besar guru-guru belum terampil menggunakan teknologi dalam pembelajaran.

Namun Pak Zulkarnain juga memahami, setelah hampir 2 tahun masa pandemi dan pembelajaran dilakukan secara daring, ditinjau dari aspek sosial dan emosional, para guru membutuhkan program outbound ini untuk memperkuat ikatan emosi dan sosial antar mereka agar dapat kembali bekerja sama dalam sebuah tim dengan baik, serta bersemangat kembali ke sekolah menyambut murid-murid belajar dalam pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT).

Bila Anda berada dalam posisi Bapak Zulkarnain, apa yang akan Anda lakukan? Apakah Anda akan memilih program pelatihan guru dalam bidang teknologi atau melaksanakan program outbound team building? Apa alasannya?

JAWABAN ATAS KASUS DI ATAS

Siapa yang menghadapi dilema?

Bapak Zulkarnain sebagai kepala sekolah SMA Permata

Apakah dua kebenaran yang ada?

Kebenaran dalam kasus diatas yaitu:

Kemampuan menggunakan teknologi dalam pembelajaran sangat penting untuk meningkatkan kualitas proses belajar-mengajar sehingga membuat pembelajaran lebih interaktif, menarik, dan bermakna bagi murid-murid.

Para guru membutuhkan kesempatan untuk memperkuat ikatan emosi dan sosial antar mereka melalui program outbound team building

Adalah benar jika tokoh tersebut ....

Jika Bapak Zulkarnain memilih program pelatihan guru dalam bidang teknologi karena dalam jangka panjang

Karena ....

Hasil supervisi akademik menunjukkan bahwa sebagian besar guru belum terampil menggunakan teknologi dalam pembelajaran dan keterampilan ini menjadi semakin penting dalam era digital pada saat ini.

Tetapi benar juga jika pak Zulkarnain memilih program outbound team building karena setelah hampir 2 tahun masa pandemi dan pembelajaran daring para guru membutuhkan kesempatan untuk memperkuat ikatan emosi dan sosial antar mereka, kembali bekerja sama dalam sebuah tim dengan baik, dan bersemangat kembali ke sekolah menyambut murid-murid dalam pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT).

Karena....

Aspek sosial dan emosional juga sangat penting dalam proses belajar-mengajar, dan program outbound dapat membantu meningkatkan moral dan semangat kerja para guru.

Paradigma mana yang terjadi pada kasus ini?

Dilemanya adalah antara kebutuhan untuk meningkatkan keterampilan teknologi guru dalam pembelajaran (paradigma pendidikan modern) dan kebutuhan untuk memperkuat ikatan sosial dan emosi antar guru (paradigma kesejahteraan sosial dan emosional).

Dilema .... lawan ....

Dilema antara kebutuhan untuk pelatihan teknologi guru dengan kebutuhan untuk outbound team building.

Dapatkah lebih dari satu dilema berlaku untuk kasus yang sama? Bila iya, yang mana dan mengapa?

Iya, lebih dari satu dilema dapat berlaku dalam kasus ini. Selain daripada dilema antara pelatihan teknologi dan outbound team building, ada juga dilema antara alokasi anggaran untuk program-program ini dengan kebutuhan untuk pembangunan gedung perpustakaan baru.

Mengapa?

Karena anggaran terbatas dan harus diprioritaskan dengan bijak untuk memastikan bahwa semua kebutuhan penting dapat dipenuhi, baik itu untuk pembelajaran, kesejahteraan guru, maupun infrastruktur sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun