Tujuan Pembelajaran Khusus:Â
CGP mampu mengidentifikasi pengetahuan, pengalaman, dan  keterampilan dirinya terkait coaching di konteks pendidikan.
Pertanyaan-pertanyaan reflektif sesi mulai dari diri:
Selama menjadi guru, tentunya pembelajaran Anda pernah diobservasi atau disupervisi oleh kepala sekolah Anda. Bagaimana perasaan Anda ketika diobservasi?
Ketika saya di observasi oleh kepala sekolah saya merasa agak canggung atau tegang kenapa? karena saya merasa sedang di uji dan dinilai. Hal ini saya rasakan di awal-awal observasi kepala sekolah saya. Setelah beberapa kali saya di observasi saya percaya dengan kemampuan saya dan melihat bahwa observasi merupakan suatu kesempatan saya untuk belajar dan berkembang, lebih terbuka dan bahkan terkadang antusias.Â
Ceritakan pengalaman Anda saat observasi dan pasca kegiatan observasi tersebut.
Saat saya di Observasi
Sebelumnya saya telah menyusn rencana pelaksanaan pembelajaran yang ditail dan telah mempersiapkan materi yang menarik untuk murid-murid saya. Selama observasi, saya merasa sedikit tegang tetapi saya  berusaha untuk tetap fokus pada pelaksanan kegiatan belajar mengajar. Saya mencoba untuk terus berinteraski dengan murid-murid, menggunakan metode pembelajaran yang variatif dan yang tidak kalah penting saya selalu berusaha memastikan semua murid untuk terliabt dalam proses pembelajaran.Â
Pasca Kegiatan Observasi
Setelah observasi selesai biasanya kepala sekolah dengan saya duduk bersama untuk mendisksikan hasil observasi. Terkadang merasa cemas menuggu umpan balik namun terkadang antusias untuk belajar dari pengalaman ini. Kepala sekolah memberikan umpan balik berupa kekuatan yang saya miliki seperti kemampuan saya untuk membuat kelas teras aktif dan memotivasi murid-murid.Â
Kepala sekolah juga memberikan supaya saya meningkatkan meningkatkan metode dan memperhatikan kebutuhan setiap murid khususnya yang yang lebih lambat dalam memahami materi. Saya menerima umpan balik yang diberikan oleh kepala sekolah dengan terbuka dan membuat rencana tindak lanjut dalam mengimplementasikan saran tersebut. Saya memandang ini sebagai kesempatan saya untuk tumbuh, berkembang dan meningkatkan kinerja saya sebagai guru. Â Â
Menurut Anda, bagaimanakah proses supervisi akademik yang ideal yang dapat membantu diri Anda berkembang sebagai seorang pendidik?
Menurut saya sebagai pendidik proses supervisi yang ideal adalah dapat menfasilitasi pertumbuhan, pengembangan kompetensi saya sebagai seorang guru dan pengawasan. Sebaiknyak juga memperhatikan prinsip-prinsip supervisi akademik seperti: kemitraan, konstruktif, terencana, reflektif, obsejktif, berkesinambungan dan komprehensif.Â
Menurut Anda, jika Anda saat ini menjadi seorang kepala sekolah yang perlu melakukan supervisi, dimana posisi Anda sehubungan dengan gambaran ideal di atas dari skala 1 s/d 10? Situasi belum ideal 1 dan situasi ideal 10.
Sebagai kepala sekolah  yang menerapkan prinsip-prinsip supervisi akademik saya akan mengevaluasi diri dengan jujur berdasarkan beberapa faktor termasuk pengalaman, keterampilan, dan pemahaman saya tentang prinsip-prinsep tersebut. Beberapa pertimbangan saya untuk setiap prinsip tersebut yaitu seberapa baik saya bekerja sama dengan guru dan menfasilitasi dialog terbuka dan kolaboratif, seberapa efektif saya memberikan umpan balik yang membangun, seberapa baik saya merencanakan proses supervisi, seberapa sering saya mendorong refleksi diri pada guru dan kepada saya, seberapa baik saya mengumpulkan informasi dan menggunakan data, seberapa konsisten saya dalam melaksanakan proses supervisi secara terus menerus, dan seberapa baik saya menccakup tujuan dari proses supervisi akademik. Dengan mempertimbangkan faktor tersebut saya akan menilai diri daya pada skala 1-10. Misalnya jika saya merasa cukup berpengalaman, dan terampil dalam melakukan supervisi tetap masih ada ruang untuk perbaikan saya akan memberi diri saya nilai 7-8. Jika saya merasa masih banyak aspek yang perlu saya kembangkan nilai saya antara 4-5. Jika nilai saya dibawah 7 saya akan mencari pelatihan dan bimbingan dalam meningkatkan kompetensi saya dalam melakukan supervisi akademik dengan paradigma berpikir coaching.Â
Aspek apa saja yang Anda butuhkan untuk dapat mencapai situasi ideal itu?
Untuk mencapai situasi ideal tersebut ada beberapa aspek yang perlu saya kembangkan dan perkuat diantaranya pengetahuan dan pemahaman saya akan Coaching, keterampila komunikasi yang jelas, empatik dan mendengarkan secara aktif, membangun hubungan yang kuat dan saling percaya dengan guru, keterampilan merencanakan proses supervisi, melakukan refleksi diri, terus belajar untuk pengembangan profesional baik dari workshop, seminar dll, membangun budaya sekolah yang mendukung kolaborasi dapartisipasi aktif dan membuat rencana tindakan yang jelas dengan tujuan yang spesifik, langkah-langkah dan indikator keberhasilan.Â
Harapan saya terkait modul ini :
Apa saja harapan yang ingin Anda lihat pada diri Anda sebagai seorang pendidik setelah mempelajari modul ini?
Setelah mempelajari modul ini saya memiliki pemahaman yang baik tentang coaching, mampu menggunakan paradigma berpikr coacung dalam komunikasi untuk memberdayakan rekan sejawat, melakukan percakapan dengan efektif menggunakan alur TIRTA dan menerapkan 3 kompetensi inti coaching (coaching presense, mendengar aktif dan mengajukan pertanyaan berbobot), kemampuan emberikan umpan balik yang membangun dengan menggunakan paradigma berpikir dan prinsip coaching, mampu membuat rencna, melakukan refleksi dan memecahkan masalah, peningkatan kesadaran akan pentingnya coaching dalam pendidikan, membangun lingkungan sekolah yang kondusif, dan mendorong inovasi dan perbaikan berkelanjutan.Â
Apa saja kegiatan, materi, manfaat yang Anda harapkan ada dalam modul ini?
Kegiatan yang saya harapkan adanya latihan dalam mempratikkan keterampilan coaching, melakukan perckapan coaching dengan efketif, menerapkan coaching dalam berbagai situasi, adanya diskusi kelompok, keterampilan mendengarkan secara aktif dan mengemngambangkan rencana aksi pribadi untuk menerapkan coaching kepada rekan sejawat ataupun murid.Â
Materi yang saya harapkan materi yang menjelaskan konsep coaching secara umum, paradigma berpikir coaching, panduan praktis percakapan coaching, contoh-contoh kegiatan coaching, video tutorial tentang keterampilan coaching dan alat atau template yang bisa digunakan untuk membuat rencana aksi dalam menerapkan coaching.Â
manfaat yang saya harapkan peningkatan keterampilan coaching, pemahaman tentang konsep coaching dalam pendidikan, kemampun dalam memberdayakan rekan sejawat, meningkatkan kualitas komunikasi dengan menggunakan paradigman berpikir dan prinsip-prinsip coaching, membangun hubungan yang lebih baik dengan rekans ejawat melalui coaching dan mendorong kolaborasi, dan memahami pentingnya refleksi diri dan perbaikan berkelanjutan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H