Mohon tunggu...
DULLES F.R SILABAN
DULLES F.R SILABAN Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis Dengan Aksi

Menjadi Prajurit Bersenjata Pena

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lalu Lintas Kehidupan

2 Juni 2021   16:02 Diperbarui: 2 Juni 2021   16:05 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh: Dulles Frans Rachman Silaban

Hidup adalah sebuah jalan

Yang harus terus di tapaki dan dilewati

Baik lurus maupun bengkok

Jalan hidup harus selalu dilewati

Jalan hidup bukanlah sebuah pilihan

Jalan hidup adalah sebuah kewajiban

Kewajiban yang harus di jejaki

Melewati suka dan duka

Jalan hidup adalah sebuah proses

Dimana setipa orang di bentuk

Untuk siap dan untuk bisa

Melewati masa lalu dan masa depan

Kita adalah sebuah roda

Yang harus melewati jalan hidup

Menaati lalu lintas kehidupan

Dan melewati jalan jalan yang penuh sandiwara

Hidup diatur oleh lalulintas kehidupan

Setiap roda harus patuh dengan peraturan yang ada

Peraturan bukanlah untuk dipatuhi bukan?

Peraturan ada untuk dilanggar

Hai engkau sang manusia

Dapatkah engkau berjalan tanpa lalu lintas yang benar?

Kamu sebagai roda dalam jalan kehidupan ini

Seharusnya menaati serta memaknai perjalanan mu sendiri

Roda tiada rem adalah kesiasiaan

Hidup tanpa ada aturan adalah kebusukan

Hidup adalah sebuah pernyataan

Berjalan atau berhenti

Pilihlah antara keduannya

Apakah kamu sebagai roda yang berjalan terus seperti angin?

Ataukah sebagai roda yang diam bagai batu?

Jawabannya tergantung dalam diri kita masing masing

Memilih bergerak atau tidak

Bukanlah masalah bagi jalan hidup

Kita adalah roda yang harus menahlukkan jalan kehidupan

Dengan di barengi Gas dan Rem

Marilah hidup sesuai dengan aturran dan peraturan

Lalu lintas kehidupan..........................

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun