Nammo Buddhaya
Selamat Hari Tri Suci Waisak
Detak Hari, Detak Bulan dan Betak Tahun
Berlalu dan lewat meninggalkan jejak
Sepanjang waktu dan sepanjang Tahun
Aku hanya terlena dan Diam
Begitu Banyak Hari Waisak kuperingati
Berhias diri dengan setelan putih di badan
Berbenah dan mempersiapakan rangkaian Bunga
Dan kurangkai bersama rupang-rupang di altar
Semua indah dan semua berkilau
Semerak harum dari wangian membuat terlena
Sang lilin dan sang Dupa tak lupa berdiri di altar
Dan tak lupa menata buah dalam piring
Membuat suasana khusuk dan hati tenang
Dan Setiap perayaan Waisak
Diriku memasuki Pintu Vihara dengan gemetar
Ucapan Syukur selalu bergumam dalam mulut
Meminta berkat dan karunia dari sang Buddha
Sungguh perayaan yang menarik
Sungguh hari raya besar
Namun Untuk apa jika hanya berlalu saja
Tanpa makna dan juga pengertian
Perjalanan Sang Buddha yang panjang
Lelah, letih dan penderitaan dilalui
Lahir, tua, sakit dan mati berjalan terus
Semuanya Hambar tanpa adanya makna
Lihat dan perhatikanlah
Sentuh serta rasakanlah
Berabad abad lamanya
Dhamma-Nya melintas waktu
Namun manusia terjebak
Dalam pusaran kharma
Oleh hilangnya makna
Sekarang pantaslah kita membuka hati
Belajar dan belajar untuk mengerti
Dan mencari makna yang sebenarnya
Dan berterima kasih atas pengorbanan-Nya
Waisak kini telah Tiba
Mari dan bergegas dengan segera
Saatnya bagi kita untuk memuja
Memuja dengan sepenuh Metta
Buddha Sang Guru mulia
Bagi setiap Mahluk tanpa beda
Ajari dan berilah kami pencerahan-Mu
Mendapat makna dan Pengertian
Selamat Hari Raya Waisak 2565 BE
Nagasaribu, 26 Mei 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H