Lihatlah, Sang Anak Domba Allah
Ukirlah wajah-Nya yang telah berlumur darah
Ukirlah di hatimu yang paling dalamÂ
Luka dan derita yang Dia tahan
Â
Lihat dan perhatikanlah
Penderitaan yang di hadapi Yesus
Gabbata, Via Dolorosa, dan Golgata
Adalah bukti penderitaan dan kasih sayang-Nya
Â
Oh, Gabbata
Tempat persidangan Batu
Engkau menjadi saksi Yesus di beri hukum
Yang tidak mengenal dosa
Harus mati dengan dosa
Â
Oh, Gabbata
Tidakkah engkau mengenal Yesus
Sang Raja Maha Kebenaran
Kini Engkau mengadili Sang Raja Kebenaran
Kebenaran apa lagi yang kurang dari Yesus?
Oh, Gabbata berbicaralah dengan jujur
Â
Via Dolorosa
Wahai jalan penderitaan
Engkau menyaksikan Tuhanku tersiksa
Engkau adalah jalan yang dilewati Tuhanku
Memikul salib besar nan berat itu
Â
Oh, Via Dolorosa
Berbicaralah engkau
Lihatlah, Sang jalan kebenaran
Kini harus berjalan melewati jalan kesengsaraan
Oh, sanggupkah dirimu melihatnya?
Beritakanlah apa yang kau saksikan
Oh, Via Dolorosa jalan sengsara Tuhan ku
Â
Oh, Golgata
Sang saksi penebusan dosa
Tahankah dirimu melihat sang Raja dunia tergantung?
Oh, Golgata namamu saja sudah menyeramkan
Tempat tengkorak adalah tempat ditebus dosaku
Berbicaralah engkau Golgata
Bersaksilah tentang Tuhan Ku
Â
Lihatlah dan perhatikanlah
Sang anak domba Allah
Telah ditampar oleh Herodes
Oh, Herodes tidakkah kamu sadarÂ
siapakah yang engkau tampar?
Wajah yang berseri dan penuh sukacita
Ditampar dan diludahi
Oh, betapa perihnya hati ini
Â
Lihat dan perhatikanlah
Tak hanya Herodes, Pilatus juga
Oh, Pilatus berikanlah hukum yang benar
Apa salah Tuhanku sehingga engkau harus menghukumnya
Kenapa bibirmu tidak mengatakan yang benar?
Oh, Pilatus engkau lebih takut kepada massa
Di banding dengan Raja Kemuliaan yang engkau adili
Patutkah engkau mengadili Raja segala bangsa?
Â
Apakah kau sudah puas, wahai Pilatus?
Engkau mengambil air dan menyuci tanganmu
Kalau masih kurang untuk menyuci tangan mu
Laut begitu luas untuk menyuci tangan mu
Apakah artinya itu bagimu wahai engkau teman kaisar
Apalah artinya engkau menyuci tanganmu
Â
Engkau telah memberikan Sang Raja Mulia
Kepada tangan pasukanmu
Tuhanku Sudah di cambuk, di tampar
Diludahi, dan diberi mahkota duri
Tuhanku menjerit kesakitan
Â
Sudah puaskah engkau, Pilatus?
Melihat Tuhanku yang sudah setengah mati
Kau berikat mahkota duri untuk-Nya
Dan kau pukulkan tongkat di kepala Tuhanku
Belum puaskah engkau?
Â
Wajah Tuhanku kini berlumur darah
Apa yang harus kubuat menghapusnya
Andai di kumpulkan beribu sapu tangan
Itu tidak akan cukup membersihkan darah Tuhanku
Hatiku, hatimu yang dapat menghapusnya
Semua berlumur darah
Oh, tubuh Tuhan ku
Â
Lihatlah wahai serdadu Tuhanku sang kekuatanku
Kini telah lelah dan tidak ada tenaga lagi
Mengapa dengan tanganmu yang gatal itu
Sehingga engkau harus mencambuk, dan memukul Tuhanku
Tidak kah ada pelampiasan tanganmu yang lain?
Sungguh tega engkau berlalu tangan kepada Sang Raja Mulia
Â
Oh, Yesus Anak Domba Allah
Engkau berhiaskan mahkota duriÂ
Sungguh Engkau selalu menahan derita
Tidakkah Engkau dapat menghentikan ini semua?
Â
Oh, Yesus Sang Anak Allah
Diri-Mu seperti DombaÂ
Yang tidak berkutik satu kali pun
Engkau memahan segala derita dengan begitu sabar
Oh, manusia lihatlah Sang Anak Domba Allah
Â
Tubuh tuhanku sudah lelah
Membawa salib besar penuh dosa itu
Lihatlah, Anak domba Allah itu
Terseo-seok langkahnya membawa salib itu
Lihatlah Tuhanku sudah jatuh dan ditimpa Salib itu
Dan Cambuk serdadu masih tetap mencambuk Tuhanku
Apa yang harus kuperbuat membantu Tuhanku?
Â
Â
Salib Tuhanku
Kini Engkau dan salib-Mu kini tergantung di Golgata
Oh, sungguh keheranan besar
Sang Anak Allah tergantung di sebuah salib
Lihatlah salib itu telah berdiriÂ
Dan lihatlah Anak Allah yang tergantung disana
Â
Kini mataharipun tidak bisa melihat yang terjadi
Matahari seakan takut bersinar
Menyinari Sang Terang Dunia
Seakan matahari ikut menangis dan tidak mau bersinar
Seakan matahari sedih melihat Yesus terang dunia tidak lagi bersinar
Bumi pun ikut merasakan kepahitan Yesus
Dan di saat itulah Yesus, Sang Anak Domba Allah
Bersuara dengan nyaring dan berkata kepada Bapa-Nya
Kedalam Tangan-Mu keserahkan nyawa-Ku
Dan Yesus Menundukkan kepala-Nya dan Meninggallah Raja Alam Raya...................
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H