Mohon tunggu...
Abdul Almuksih
Abdul Almuksih Mohon Tunggu... Relawan - belajar dan mempelajari

apa saja asal halal

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Salahku Menilaimu

14 Juni 2019   01:18 Diperbarui: 14 Juni 2019   01:24 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dulu kau ku puja,,,,

Dulu kau ku kagumi,,,

Dulu kau ku dambakan,,,

bagiku kaulah keindahan itu,,,

       namun ternyata kau tak lebih dari sekedar bunga mawar,,,,

       mebar wangi, pesonamu bercahaya, dan kilauanmu membutakan hati,,,

tapi sekarang telah berubah sejatinya mawar yang telah usai masa keindahanya,,,,

kelopakmu telah berjatuhan,,,,

wangimu telah memudar,,,,

kilauanmu menjadi kusam,,,

dan duri-durimu makin menakutkan,,,,

       maaf bila aku tak lagi bisa memberikanmu rasa yang seperti dulu,,,

       dan maaf sebap sakitku karna durimu, membuatku trauma akan rasa yang dulu,,,,

sungguh aku merinduimu,,,

namun itulah rasaku terhadapmu,,,,

sebap kau jua menginginkan ini terjadi,,,,

iklasku kau pergi bersamanya demi ukiran senyummu agar slalu abadi,,,,,

#gadis desa kahiyanga,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun