Mohon tunggu...
Abdul Almuksih
Abdul Almuksih Mohon Tunggu... Relawan - belajar dan mempelajari

apa saja asal halal

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kekasihku

13 Maret 2019   01:28 Diperbarui: 13 Maret 2019   16:51 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kekasihku,,,,

Masih terniang dengan jelas saat-saat bersamamu, 

Saat kita tertawa lepas bersama, saling memuji satu sama lain, jalan bersama mengarungi lingkaran waktu, suka duka telah kita pelajari bersama,,,,

 

Kekasihku,,,,

Dulu kau menganggap diriku bagian dari dirimu, begitupun sebaliknya aku.

Dirimu selalu mengingatkanku ketika aku lupa, dan akupun sering menasehatimu ketika kamu salah.

Kita saling melengkapi dalam lingkup kebahagiaan,,,,

 

Kekasihku,,,,

Masih ku ingat dengan jelas akan sebuah janji yang kita buat bersama, komitmetmen bersama saat bahagia dulu, bahwa kita akan membangun sebuah keluarga kecil bersama, hidup bersama, dan bahkan kita berjani akan jalani hari-hari bersama, dalam suka dan duka,,,,

 

Kekasihku,,,,

Kini semua telah berlalu, suasan telah berbeda, dan rasa telah berubah.

kau memilih bahagian dengan orang lain, sebap alasan perasaan keluarga yang kau khawatirkan itu. Dan aku di sini bingung dan bimbang akan perasaan dan kenangan indah kita bersama. 

 

Kekasihku,,,,

Andai kau tahu perasaanku saat ini, sungguh perasaan yang tak mampu aku jelaskan dalam bahasa dan kalimat.

Rasa sakit yang tak berbekas kini menyelimuti tubuhku, rasa sayang telah meracuni hati dan pikiranku, tingkah dan tindakan mulai tak karuan, entahlah aku juga tak mampu mendefinisikan apa yang ku rasa saat ini.

 

Kekasihku,,,,

Lewat  tulisan ini ingin ku tuangkan segala kegelisahan saat ini, dan melalui tulisan ini izinkan aku menyampaikan satu hal terindah dalam hidupku,

Kekasihku sungguh aku sangat menyayangimu, namun untuk mencitaimu aku harus menghilangkan kegelisahan yang ada di dalam hatimu, dengan cara melepas dan merelakanmu sama seseorang yang kau sebut mantanmu, yang pernah kau sayangi sebelum aku, yang pernah di yakini keluargamu sebelum sebelum aku ada dalam kisahmu. 

 

Kekasihku,,,,

Terimalah ucapan terimakasihku untuk tetesan kebahagiaan yang pernah engkau berikan, meski berakhir pilu, setidaknya kau pernah memberiku rasa bahagia di awal cerita kita bersama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun