Mohon tunggu...
Andrea Abdul
Andrea Abdul Mohon Tunggu... Dosen - Wadah Dialektika

A big passion for Defense studies, and a Consultant of Intelligence and Security Studies, also International Issues.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Menundukkan Angkasa

2 Oktober 2012   06:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:23 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BAGAIMANA QUR’AN MENJELASKAN TENTANG “MENUNDUKKAN ANGKASA”

Terdapat  tiga  ayat  dalam  Qur-an  yang  perlu sekali kita perhatikan, yang pertama menerangkan secara tegas  hal  yang dapat dilakukan manusia untuk menundukkan angkasa. Dalam dua ayat lainnya Tuhan menyebutkan bahwa orang-orang kafir Mekah akan sangat  terperanjat  jika mereka dapat naik ke langit. Hal ini merupakan isyarat kepada  suatu  hipotesa  yang  tak akan dikerjakan oleh mereka.

Ayat pertama adalah ayat 33 daripada surat 55:  [Tulisan Arab]

Artinya: "Hai jin dan manusia jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, dan kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan (sedang kamu tidak punya kekuatan)."

Terjemahan tersebut memerlukan beberapa penjelasan:

a. Kata bahasa Perancis (si) (jika) menunjukkan kondisi yang ada hubungannya dengan kenyataan atau dengan hipotesa yang dapat dijelmakan atau hipotesa yang tak dapat dijelmakan. Bahasa Arab lebih mampu menunjukkan perbedaan kondisi tersebut. Ada kata (huruf) yang menunjukkan kejadian yaitu (idza), ada lagi huruf yang menunjukkan hipotesa yang mungkin yaitu (in), ada pula huruf yang menunjukkan hipotesa yang tak mungkin dengan huruf (law). Jadi Qur-an menyebutkan kemungkinan material realisasi yang kongkrit. Keterangan lingustik ini menghilangkan secara tegas kemungkinan interpretasi mistik yang beberapa pengarang lebih condong untuk memberikannya, tetapi hal itu terang salah.

b. Tuhan mengarahkan pembicaraannya kepada roh (jin) dan kepada manusia, dan tidak kepada hal-hal yang khayali.

c. Menembus sampai ke bahagian sebaliknya, adalah terjemahan kata kerja (nafadza) yang diikuti dengan huruf (min). Menurut kamus Kasimirski berarti memasuki, melalui dan keluar dari segi lain daripada suatu benda (seperti panah yang menembus). Hal tersebut berarti memasuki dalam dan keluar dari pinggiran lain dari daerah-daerah tertentu.

d. Kekuasaan (sulthan) yang akan dimiliki manusia untuk melaksanakan proyek ini merupakan kekuasaan yang datang dari Tuhan.16

Tidak syak lagi bahwa ayat tersebut menunjukkan  kemungkinan bahwa  dikemudian hari manusia akan dapat melakukan apa yang biasanya  sekarang   kita   namakan   secara   tidak   benar "menundukkan  angkasa."  Kita perlu memperhatikan juga bahwa teks   Qur-an   tidak   hanya   menyebutkan   penetrasi   di daerah-daerah  samawi,  akan  tetapi juga penetrasi di bumi, artinya masuk dalam-dalam ke bumi.

Dua ayat lainnya diambil dari surat 15, yakni  ayat  14  dan 15.  Tuhan  membicarakan tentang orang-orang kafir di Mekah, seperti konteks paragraf surat tersebut menerangkan:

Tulisan Arab]

Artinya: "Dan jika seandainya Kami membukakan kepada mereka salah satu dari (pintu-pintu) langit, lalu mereka terus menerus naik keatasnya. Tentulah mereka berkata: Sesungguhnya pandangan kamilah yang dikaburkan, bahkan kami adalah orang-orang yang kena sihir."

Ini adalah suatu keheranan terhadap suatu kejadian yang tak tersangka,  berbeda  dengan  apa yang dapat dikhayalkan oleh manusia. Kata-kata yang bersyarat di sini memakai  huruf  (law)  yang menunjukkan   bahwa  hipotesa  yang  disebutkan  tidak  akan dilaksanakan bagi mereka yang memperhatikan paragraf ini.

Dalam hal-hal menundukkan "angkasa" kita  berhadapan  dengan dua  teks  paragraf  Qur-an;  yang  satu  menunjukkan  suatu kejadian yang akan terjadi pada suatu waktu karena kekuasaan yang  akan  diberikan oleh Tuhan kepada otak dan ketrampilan manusia. Yang lain menunjukkan  suatu  kejadian  yang  tidak akan   dialami  oleh  orang-orang  kafir  di  Mekah;  inilah sebabnya maka kejadian itu dilukiskan sebagai hal  yang  tak akan   terjadi.   Tetapi  kejadian  itu  akan  dialami  oleh orang-orang  lain,  seperti  yang  digambarkan   oleh   ayat pertama.  Ayat  ini  menggarnbarkan  reaksi manusia terhadap suatu kejadian yang tak mereka  harapkan  tetapi  yang  akan diberikan  kepada  astronout-astronout.  Reaksi  itu  adalah pandangan yang  penuh  dengan  kekhawatiran  serta  perasaan seakan-akan diri mereka kena sihir.

Mulai  tahun 1961 para astronout telah mengalami petualangan ini. Tahun 1961  adalah  tahun  dimana  untuk  pertama  kali manusia  dapat  terbang  mengelilingi  bumi. Menurut laporan para  astronout  tersebut,  jika  seseorang  berada   diluar atmosfir  bumi,  langit  tidak lagi nampak biru seperti yang dilihat  oleh  penduduk  bumi,  dan  yang  merupakan   hasil fenomena  cahaya  matahari yang disedot oleh lapisan-lapisan atmosfir. Manusia yang berada  diangkasa  di  luar  atmosfir bumi  melihat  langit  itu  hitam  dan me lihat bumi sebagai terselubung oleh lapisan warna kebiru-biruan yang disebabkan oleh  sedotan  atmosfir bumi terhadap cahaya matahari. Bulan yang tidak punya atmosfir nampak dengan warnanya sendiri  di atas  dasar  langit  yang  hitam.  Ini adalah pandangan yang sangat   baru   bagi   manusia,   pandangan   angkasa   yang gambar-gambarnya   sudah   secara   umum  diketahui  manusia sekarang.

Di situ, jika kita menghadapkan  teks  Qur-an  dengan  Sains modern kita akan terpesona dengan ketepatan yang tak mungkin kita duga akan dibawa  oleh  fikiran  seorang  manusia  yang hidup 14 abad yang lalu.

Sumber

BIBEL, QUR-AN, dan Sains Modern

Dr. Maurice Bucaille

Judul Asli: La Bible Le Coran Et La Science

Alih bahasa: Prof. Dr. H.M. Rasyidi

Penerbit Bulan Bintang, 1979

Kramat Kwitang I/8 Jakarta

Footnote

16; Ayat ini diikuti dengan ajakan untuk mengakui nikmat Tuhan; itulah isi pokok daripada surat 55.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun