Â
- Menerima Keadaan: Ikhlas berarti menerima keadaan yang terjadi dengan lapang dada. Orang tua harus menerima bahwa mereka mungkin telah melakukan kesalahan dan berusaha untuk memperbaikinya.
- Fokus pada Solusi: Ikhlas mendorong orang tua untuk fokus pada solusi, bukan pada masalah. Mereka harus berusaha untuk mencari cara terbaik untuk memperbaiki hubungan dengan anak-anak mereka.
- Bersikap Sabar dan Tenang: Ikhlas membantu orang tua untuk bersikap sabar dan tenang dalam menghadapi konflik. Mereka harus menghindari amarah dan emosi yang dapat memperburuk situasi.
- Berfokus pada Hal Positif: Ikhlas membantu orang tua untuk fokus pada hal positif dalam keluarga. Mereka harus menghargai dan mencintai anak-anak mereka apa adanya.
 Kesimpulan:
Â
Konflik keluarga yang disebabkan oleh perbedaan perlakuan terhadap anak pertama, tengah, dan bungsu dapat berdampak negatif pada hubungan antar anggota keluarga. Faktor penyebabnya meliputi ekspektasi orang tua, pengalaman pribadi, perbedaan kebutuhan, kondisi ekonomi, dan budaya. Masalah yang muncul dari perlakuan tidak adil ini termasuk kecemburuan, konflik antar saudara, masalah perilaku, gangguan psikologis, dan hubungan keluarga yang rusak.
Â
Untuk mencegah dan mengatasi masalah ini, orang tua perlu menyadari perbedaan ekspektasi, berkomunikasi secara terbuka, memberikan perhatian yang merata, dan menghindari perbandingan. Jika konflik sudah terjadi, penting bagi orang tua untuk mengakui kesalahan, memberikan perhatian sama kepada semua anak, membicarakan perasaan, dan mencari bantuan profesional jika diperlukan.
Â