Mohon tunggu...
dulitul ahya
dulitul ahya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa STAIN Tengku di Runding Meulaboh

Hobi saya, menyanyi,olahraga, berenang,melukis, dan publik speaking

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konflik Keluarga: Membedakan Anak Pertama, Tengah, dan Bungsu

17 November 2024   09:00 Diperbarui: 17 November 2024   09:01 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membedakan anak dalam keluarga, terutama berdasarkan urutan kelahiran, merupakan masalah sosial yang umum terjadi. Perbedaan perlakuan ini dapat menimbulkan konflik dan berdampak negatif pada hubungan antar anggota keluarga. Artikel ini akan membahas faktor penyebab, masalah umum, antisipasi, dan solusi untuk mengatasi konflik membeda-bedakan anak dalam keluarga.

 

a. Faktor Penyebab Membedakan Anak

 

Beberapa faktor dapat menjadi penyebab orang tua membeda-bedakan anak:

 

- Ekspektasi dan Perbandingan: Orang tua mungkin memiliki ekspektasi yang berbeda terhadap anak pertama, tengah, dan bungsu. Anak pertama seringkali diharapkan menjadi teladan dan bertanggung jawab, sementara anak bungsu mungkin dianggap lebih manja. Perbandingan antar anak dapat memicu perasaan tidak adil dan kecemburuan.

- Pengalaman Pribadi: Pengalaman masa kecil orang tua dapat memengaruhi cara mereka mendidik anak. Misalnya, orang tua yang pernah mengalami perlakuan tidak adil dari orang tuanya mungkin cenderung membeda-bedakan anak mereka sendiri.

- Perbedaan Kebutuhan: Anak-anak memiliki kebutuhan dan karakteristik yang berbeda, bahkan dalam satu keluarga. Orang tua mungkin memberikan perhatian lebih kepada anak yang membutuhkan bantuan tambahan, seperti anak yang memiliki kesulitan belajar. Namun, jika perbedaan kebutuhan tidak diatasi dengan bijaksana, dapat memicu perasaan tidak adil.

- Kondisi Ekonomi: Kondisi ekonomi keluarga dapat memengaruhi cara orang tua membagi sumber daya dan perhatian. Orang tua mungkin memberikan perhatian lebih kepada anak yang dianggap lebih berpotensi untuk meraih kesuksesan finansial.

- Budaya dan Tradisi: Budaya dan tradisi dalam suatu keluarga dapat memengaruhi cara orang tua memperlakukan anak. Misalnya, dalam beberapa budaya, anak pertama diharapkan menjadi pewaris keluarga dan menerima perlakuan istimewa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun