"wah itu lihat, mirip banget dengan wajah si doi"
padahal pelukis hanya menjiplak yang aslinya ada.
Kenapa kita memuji begitu besarnya si penjiplak atas dasar karya ?
namun lupa untuk memuji sang pencipta ?
Sebuah renungan bersama, untuk lebih bersyukur atas nikmat mata dan indera lainnya, sehingga dapat menikmati segala sesuatu
yang dapat kita lihat, maupun yang kita rasakan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!